Breaking News:

Pilkada 2024

Bocoran 4 Kandidat Kuat Calon Menteri Keuangan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Sosok-sosoknya

Berikut 4 kandidat calon kuat menteri keuangan di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Editor: Eri Ariyanto
TribunTimur
Bocoran 4 kandidat calon kuat Menteri Keuangan di Pemerintahan Prabowo-Gibran 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut 4 kandidat calon kuat menteri keuangan di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Lebih mengejutkannya, dalam daftar itu nama Sri Mulyani tak masuk dalam daftar.

Seperti diketahui, Sri Mulyani sudah 10 tahun dipercayakan Presiden Jokowi untuk menjabat Menkeu.

Baca juga: Survei Terbaru Cagub Jateng 2024, Elektabilitas Sudaryono Mengejutkan, Tempel Ketat Hendrar Prihadi

Dikutip TribunNewsmaker dari berbagai sumber berikut 4 nama yang berpeluang menjadi menteri keuangan sebagai pengganti Sri Mulyani.

1. Kartika Wirjoatmodjo

Kartika Wirjoatmodjo saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN

Ia dilantik pada 25 Oktober 2019 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/M Tahun 2019 tanggal 25 Oktober 2019.

Sebelum bergabung dengan Kementerian BUMN, Ia memimpin beberapa institusi keuangan ternama di Indonesia, yakni:

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2016-2019.

Bocoran 4 kandidat calon kuat Menteri Keuangan di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Bocoran 4 kandidat calon kuat Menteri Keuangan di Pemerintahan Prabowo-Gibran (TribunTimur)

Baca juga: Muncul Kandidat Penantang Baru Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024 dari PDIP, Kader Muda, Ini Sosoknya

Direktur Finance & Strategy PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2015-2016,

Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tahun 2014-2015,

Presiden Direktur & CEO PT Indonesia Infrastructure Finance tahun 2011-2013,

Serta pengalaman profesional lainnya di bidang keuangan.

Pria yang lahir di Surabaya, 18 Juli 1973 ini menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia pada tahun 1996,

Kartika melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih gelar MBA dari Erasmus University Rotterdam pada tahun 2001.

Pada 2003, Kartika Wirjoatmodjo menjadi Kepala Departemen Analisis Strategi & Keuangan Bank Mandiri.

Kariernya terus menanjak dan pada 2008, ia menjadi Managing Director Mandiri Sekuritas dengan tugas khusus untuk melakukan restrukturisasi keuangan dan refocusing bisnis, pasca krisis 2008 di pasar modal.

Di tahun 2011, dia kemudian ditugaskan oleh Menteri Keuangan untuk mendirikan lembaga yang baru dibentuk untuk mempromosikan investasi infrastruktur Indonesia Infrastructure Finance dan menjadi CEO sampai 2013.

Setelah menjadi Direktur Keuangan Mandiri, ia menjadi direktur utama pada 2016 dan diangkat sebagai Wakil Menteri BUMN pada 2019.

2. Budi Gunadi Sadikin

Budi Gunadi Sadikin saat ini menjabat sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) setelah menggantikan Terawan Agus Putranto.

Budi Gunadi Sadikin sendiri sebenarnya tidak memiliki latar belakang dunia kedokteran atau kesehatan.

Ia justru merupakan wajah lama di Kementerian BUMN. Ia beberapa wara-wiri menjabat berbagai posisi strategis di berbagai perusahaan pelat merah.

Berkuliah di bidang Fisika Nuklir di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada 1988, dirinya justru memilih berkarier di bidang keuangan.

Dia juga memiliki sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (ChFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.

Namanya mulai dikenal publik setelah didaulat menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang saat itu menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia.

Kariernya sebagai bankir terbilang sangat senior.

Perjalanan karier Budi Sadikin di sektor keuangan cukup berliku, dari asuransi hingga perbankan.

Sempat menjadi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang, pada 1988–1994.

Dia pernah menjadi General Manager Electronic Banking dan Chief GM Jakarta.

Tercatat ia pertama kali menjadi bankir saat bergabung dengan Bank Bali, Ia dipercaya memegang beberapa jabatan. Termasuk Chief General Manager Regional Jakarta.

Selepas dari Bank Bali, ia pernah menjabat sebagai Director of Consumer and Commercial Banking (Senior Vice President) untuk ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia.

Budi lalu berlabuh ke Bank Mandiri dengan posisi jabatan Direktur Micro dan Retail Banking.

Kariernya terus melesat hingga kemudian ditunjuk pemegang saham menjadi Direktur Utama Bank Mandiri pada tahun 2013.

Sempat menjadi Staf Ahli Menteri BUMN Rini Soemarno, dia kemudian diangkat menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero) seiring terbentuknya holding BUMN tambang.

Di tangan Budi Gunadi Sadikin, Inalum membeli 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

Keberhasilan itu atas kerja keras pemerintah dan tentunya Inalum dalam mencari pendanaan untuk membeli saham Freeport.

Tak laman menjadi Dirut Inalum, Budi Gunadi Sadikin kembali berganti jabatan di lingkup Kementerian BUMN.

Di masa Menteri BUMN Erick Thohir, ia diplot menjadi Wakil Menteri BUMN.

3. Mahendra Siregar

Mahendra Siregar saat ini menjabat sebagai Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia periode 2022-2027.

Ia adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI) yang juga kelahiran Bandung, 17 Oktober 1962

Selepas dari UI, Mahendra memutuskan untuk merantau ke Australia.

Dia berhasil meraih gelar master di bidang ekonomi dari Monash University, Australia pada tahun 1991.

Pada 2005, Mahendra menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional hingga 2009.

Semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat pada periode kedua, Mahendra ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perdagangan Indonesia sejak 2009-2011.

Dua tahun kemudian, Mahendra dipercaya kembali menjabat posisi Wakil Menteri Keuangan.

4. Royke Tumilaar

Royke Tumilaar adalah Direktur Utama BNI yang masuk bursa calon Menteri Keuangan atau Menkeu Prabowo Subianto.

Royke Tumilaar mulai menjabat sebagai Dirut BNI pada 2 September 2020.

Lahir pada tahun 1964, Pria keturunan Sulawesi Utara menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri sebelum menempati jabatan terkini.

Karier bankir Royke Tumilaar dimulai sebagai analis kredit di Bank Dagang Negara.

Dia kemudian bergabung dengan Bank Mandiri yang merupakan gabungan bank-bank yang dilebur pasca krisis moneter 1998.

Berbagai jabatan struktural di Bank Mandiri pernah diamanahkan padanya.

Tahun 2007 ia menjadi Group Head Regional Commercial Sales I hingga Mei 2010.

Pada Agustus 2009, ia merangkap jabatan sebagai Komisiaris Mandiri Sekuritas.

Selanjutnya ia menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta dan memegang jabatan tersebut selama setahun hingga Mei 2011.

Dia lalu dipromosikan menjadi Direktur Pengelolaan Perbendaharaan, Institusi Finansial dan Pengelolaan Aset Khusus.

Sebelum menjadi orang nomor 1 di Bank Mandiri ia menjabat sebagai Direktur Corporate Banking di perusahaan tersebut.

Berlatar belakang sebagai bankir, Royke adalah alumni Universitas Trisakti tahun 1987 dengan gelar Sarjana Ekonomi.

Pada tahun 1999, Royke Tumilaar merengkuh gelar Master of Business Finance di University of Technology Sydney.

Penjelasan PDIP soal Sri Mulyani

Sri Mulyani dikabarkan akan diusung sebagai calon gubernur (cagub) di Pilgub Jakarta 2024.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menanggapi kabar soal Sri Mulyani maju di Pilkada Jakarta.

Hasto mengatakan kini Sri Mulyani levelnya nasional, bahkan mendunia.

Hasto mengatakan PDIP bangga kepada Sri Mulyani.

"Bu Sri Mulyani levelnya kan nasional dan dunia. Ia menjadi Menkeu terbaik dan kami sangat bangga," kata Hasto saat ditemui di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menjelaskan keberhasilan Sri Mulyani akan menjadi acuan kebijakan kepala daerah PDIP.

"Pengalaman-pengalaman Bu Srimul tentu saja juga harus menjadi bagian dari based practice yang kami pelajari untuk diterapkan sebagai bagian dari kebijakan kepala daerah," ucap Hasto.

Hasto mengungkapkan saat ini memang PDIP sedang menjaring nama-nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.

Menurutnya, hasil penjaringan tersebut terdapat delapan nama yang muncul.

Kesemuanya sudah dikantong Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Banyak nama yang muncul, sudah ada hampir sekitar delapan nama.

Dan banyak nama-nama besar yang sudah ada di kantongnya Bu Megawati Soekarnoputri," ungkap Hasto.

Hanya saja, Hasto enggan mengungkapkan apakah dari 8 nama tersebut berasal ada perwakilan kalangan profesional.

"Lho, PDIP kan terus kembangkan suatu kepemimpinan yang memiliki makna strategis di dalam melakukan suatu penyelesaian masalah rakyat, tetapi juga membangun masa depan," tuturnya.

"Karena kami partai yang miliki sekolah partai. Sehingga nama-nama yang masuk itu dipertimbangkan," sambung Hasto.

Hasto menerangkan PDIP akan bekerja sama dengan partai politik (parpol) lain di Pilgub Jakarta.

Saat ini, kata dia, PDIP sedang menjalin komunikasi dengan parpol lain untuk berkoalisi.

"Dan di Jakarta PDIP harus bekerja sama dengan parpol lain. Kami sudah membagi tugas, siapa yang berkomunikasi dengan Gerindra, siapa yang berkomunikasi dengan PAN, Golkar dan sebagainya," imbuh Hasto.

(TribunNewsmaker.com/Tribun-Timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Tags:
Pilkada 2024Menteri KeuanganPrabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved