Khazanah Islam
Benarkah Kesabaran Memang Ada Batasnya Menurut Ajaran Islam? Begini Penjelasan Dari Buya Yahya
Sering diungkapkan orang-orang, benarkah sabar itu ada batasannya menurut ajaran Islam? Begini penjelasan Buya Yahya.
Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kita sering mendengar ujaran bahwa kesabaran itu ada batasnya sehingga dilarang menguji kesabaran terlalu lama.
Apakah benar dalam ajaran Islam bahwa kesabaran itu ada batasannya sendiri?
Baca juga: Bolehkah Memberikan Mahar Pernikahan Berupa Hafalan Surat di Al Quran? Begini Penjelasan Buya Yahya
Ungakapan bahwa kesabaran itu ada batasannya sering didengar dari orang-orang terdekat yang menjadikan hal itu seolah seperti ancaman tersembunyi.
Yang mana jika kita melewati dari batas kesabaran seseorang maka timbulah tindakan marahnya yang menjadi-jadi.
Sabar dapat diartikan menahan sesuatu yang sebenarnya tidak enak ketika dilakukan.
Seperti menahan mengeluh, menahan marah hingga menahan melakukan tindakan lainnya yang dengan pertimbangan.
Baca juga: Kisah WNI Jadi Guru Ngaji di Jepang, Sabar Ajari Bocah hingga Lansia Pakai Bahasa Negeri Sakura
Dalam ajaran agama Islam, sifat sabar merupakan hal mulia, karena orang-orang yang sabar disayang Allah SWT.

Kesabaran merupakan bentuk dari sikap keteguhan jiwa dan kekuatan batin yang tujuannya mencari ridho Allah SWT.
Lalu benarkah jika kesabaran itu ada batasannya?
Jika memang kesabaran ada batasannya, bagaimana cara mengetahui batas kesabaran dari seseorang?
Ulama Buya Yahya memberikan penjelasan terkait ada atau tidaknya batas sabar dari manusia normal menurut agama Islam.
Baca juga: Benarkah Disunahkan Memercikkan Air Bersih ke Celana Sebelum Buang Air Kecil? Ini Kata Buya Yahya
"Sabar itu ya, tidak ada batasnya, kalau ada batasnya bukan sabar lagi, marah namanya." ujar Buya Yahya sebagaimana diungkapkan dalam video yang diunggah oleh Al Bahjah TV.
"Saya sabar sekarang ada batasnya, maksudnya setelah kelewat batas tidak sabar.
Sabar kok ada batasnya, sabar tidak ada batasnya." jelas Buya Yahya tegas memperingatkan bahwa tak ada batasan dari sabar.
Jika selama ini orang memutuskan memberikan batasan dari kesabarannya ternyata itu namanya bukanlah sabar melainkan sudah kemarahan.
Karena sejatinya menurut Islam seperti yang disampaikan pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah itu sabar bentuknya terus menerus.

"Harus sabar selalu dan selalu, sampai kapanpun, kita harus sabar.
Kalau sudah berbatas itu namanya tidak sabar." ungkap Buya Yahya.
Mendapatkan sabar yang tidak ada habisnya seperti yang diajarkan Islam, dilakukan dengan cara yang pernah berniat dibatasi.
"Mungkin maksudnya, cara sabar itu seperti apa sih?
Kalau sabar jangan dibatasi dong, dengan suami kok sabar berbatas."
Aku masih sabar ya, ada batasnya lho ya, berarti sudah ngomong aja sudah kelihatan marah.
Udah kelihatan marahnya dia, belum melewati batas.
Jangan gitu terus lah, sabar ada batasnya lho ya, itu sudah marah ya.
Sabar tidak ada batasnya, kalau sudah keluar dari batas namanya tidak sabar." pungkas Buya Yahya.
Kita sering mendengar kalimat, Innallaha ma'ashobirin dalam Bahasa Arab.

Innalaha ma'asshobirin merupakan kalimat yang berasal dari Bahasa Arab
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Dalam Bahasa Arab. Arti Innallaha ma'ashobirin adalah “Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar".
Innalaha ma'asshobirin merupakan penggalan dari salah satu ayat Al-Quran dalam surah Al-Baqarah ayat 153.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
yaa ayyuhallażiina aamanusta'iinụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalaah, innallaaha ma'aṣ-ṣaabiriin
Terjemahannya: Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat.
Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.
Allah sebagai Tuhan seluruh alam yang pastinya harus menjadi satu-satunya tempat untuk hambanya, tempat untuk manusia bergantung dan berharap.
Sabar identik dengan sesuatu yang harus “berproses”, sesuatu yang dinamis dan memiliki tantangan.
Ketika seorang muslim merasa sedang ada sebuah masalah atau tantangan yang memberatkan dalam melakukan sesuatu dalam menginginkan sesuatu yang positif, maka Allah swt sendiri berkata bahwa Allah selalu bersama orang yang sabar.
Maka ada baiknya kita sebagai seorang muslim selalu bersalam dalam menjalankan ibadah dan mencapai sesuatu yang kita inginkan.
Waktu yang Tepat dalam menggunakan kalimat Innallaha ma'ashobirin
Karena kalimat ini merupakan sebuah kalimat motivasi yang menguatkan dalam adanya masalah, maka waktu yang tepat dalam menggunakan kalimat Innallaha ma'ashobirin adalah pada saat seseorang sedang down, hampir berputus asa, kecewa, sedang berada di masa atau keadaan yang sulit, dsb.
Itulah Arti kalimat Bahasa Arab Innallaha ma'ashobirin serta Kapan Waktu yang Tepat Menggunakannya.
(Tribunnewsmaker.com/MNL)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Sehelai Rambut Kelihatan di Jidat saat Shalat, Apakah Tetap Sah? Ulama Buya Yahya Jelaskan Hukumnya |
![]() |
---|
Hukum Keluar Angin dari Kemaluan Depan Wanita, Apakah Sama dengan Kentut? Ini Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Menikah dengan Suami Orang, Apakah Juga Termasuk Jodoh? Buya Yahya Jelaskan dari Pandangan Islam |
![]() |
---|
Demi Tutup Aib Anak Hasil Zina, Bolehkah Pakai bin Ayahnya saat Ijab Kabul? Buya Yahya Beri Panduan |
![]() |
---|
Najis Tercampur karena Pakaian Direndam Sabun, Buya Yahya Beri Panduan Menyucikan Sesuai Syariat |
![]() |
---|