Berita Viral
Isak Tangis Ayah hingga Berlutut di Kaki Anaknya di Tempat Umum, Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone
Inilah kisah pilu seorang ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone.
Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
Solusinya, gantilah pilihan kata “jangan berisik!” dengan “ayo, kita belajar dulu ya.”
Baca juga: Naksir Teman Seangkatan? Ini 5 cara PDKT dengan Teman Sekelas Plus Doa Meluluhkan Hati: Jadi Meleleh
3. Berhenti memberi label pada anak
Kenakalan anak akan teratasi dengan memberi label si A bandel, si B rajin, dan lainnya.
Yuk, mulai melihat hal-hal positif pada diri mereka.
Setiap anak pasti mempunyai sisi positif. Mungkin mereka sedikit berulah karena ingin diperhatikan oleh orangtua atau gurunya.
Berilah pujian pada hal sekecil apapun yang ia lakukan.
Hal ini karena saat siswa merasa dihargai, mereka akan merasa senang dan lebih termotivasi untuk terus bersikap baik.
4. Hadirkan metode belajar yang beragam
Setiap anak memiliki keunikan dan karakter masing-masing. Karena itulah, guru tidak bisa menanganinya dengan cara yang sama.
Agar karakter dan keunikan setiap siswa dalam belajar bisa terfasilitasi, guru harus membuat metode mengajar yang bervariasi.
Misalnya, metode mengajar dengan berdiskusi. Mungkin murid di kelas A bisa belajar dengan baik dengan cara ini, tapi belum tentu metode ini sesuai dengan kelas lain.
Karena itu, guru harus memiliki alternatif lain untuk mengatasi masalah seperti ini.
5. Buat kesepakatan bersama
Cara lain mengatasi anak yang suka membuat keributan dan sulit diatur adalah dengan membuat kesepakatan bersama.
Jika sudah membuat kesepakatan, orangtua maupun harus konsisten dan tunjukkan pada siswa bahwa kesepakatan tersebut harus ditaati oleh semua.
Biasanya, di kelas kesepakatan dibuat pada awal pembelajaran.
Ajak anak-anak berdiskusi tentang aturan yang harus dibuat agar proses belajar di dalam kelas lancar.
Jangan lupa, buat pula konsekuensi yang akan didapat jika melanggar aturan yang sudah dibuat oleh warga kelas tersebut.
Sehingga, anak akan paham konsekuensinya karena ia sendiri yang membuatnya bersama warga kelas.

6. Pahami kenapa anak sulit diatur
Setiap anak mempunyai karakternya masing-masing.
Saat anak cenderung selalu aktif dan bergerak di kelas, sehingga mengganggu siswa lainnya, bukan berarti siswa tersebut memang bandel.
Guru wajib mencari tahu alasan siswa tersebut melakukan Tindakan itu.
Bisa jadi ia adalah anak yang hiperaktif atau sedang bosan.
Atau, bisa saja gaya belajarnya tidak sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki.
Agar pembelajaran tidak terganggu, guru bisa menerapkan metode belajar yang melibatkan aktivitas seperti diskusi, atau games.
Dengan begitu, anak yang membandel akan berubah menjadi penurut seperti yang dikutip dari Kompas.com
Jangan lupa panjatkan doa meluluhkan hati agar Tuhan turut mengubah kepribadian anak menjadi penurut.
(TribunNewsmaker.com/Dika Pradana)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Sosok Dwi Sulistyo, Teman Lama Anggun Tyas Sopir Bank Jateng, Kini Ikut Terseret Kasus Rp10 Miliar |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Korupsi Kuota Haji: Dari Dokumen Rahasia Gus Yaqut hingga Harga Nyaris Rp 1 M per Kursi |
![]() |
---|
Kasus Ponakan Chika Jessica yang Dipukul Oleh Aparat Saat Ricuh Demo Berakhir Damai, Sudah Memaafkan |
![]() |
---|
Pratama Arhan & Azizah Salsha Baru Akan Benar-benar Cerai pada 15 September 2025, Masih Pasutri? |
![]() |
---|
Berkaca-kaca, Eza Gionino Akan Pertahankan Rumah Tangga Meski Meiza Aulia Kekeuh Cerai: Berat Sekali |
![]() |
---|