Hasil Survei Calon Bupati Pangandaran, Elektabilitas Dadang Unggul Jauh dari Ujang & Ino Darsono

Kiai Habibudin, seorang ajengan di Pangandaran, maju mendaftar penjaringan bakal calon bupati atau wakil bupati Pangandaran.

Selain ke PKB, ajengan muda ini juga ikut penjaringan bakal calon bupati atau wakil bupati Pangandaran di DPD PAN Kabupaten Pangandaran, Rabu (8/5/2024).

Latar belakang Habibudin adalah seorang pengajar sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Mathlaul Ulum di Jayasari, Kecamatan Langkaplancar.

Habibudin mengaku ingin maju di dalam kontestasi Pilkada 2024 karena mempunyai keinginan untuk memanusiakan manusia di Pangandaran.

"Pangandaran saat ini ada sesuatu yang tidak energik, ada kodrat yang dilanggar. Makanya, saya ini adalah keterpanggilan yang cukup mendalam," ujar Habibudin saat menyerahkan berkas persyaratan daftar bakal calon bupati atau wakil bupati ke DPD PAN Kabupaten Pangandaran, Rabu siang.

Misalkan PAN di Pangandaran, seharusnya jika anggota DPRD-nya mempunyai aspirasi itu, minimal sudah mempunyai kantor sendiri atau mempunyai pokok pikir (pokir).

"Tapi, karena manusia itu tidak memanusiakan manusia ya akhirnya seperti ini. Jadi, saat ini Pangandaran berfalsafah ke lagu Rhoma Irama, yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin," katanya.

Kemudian, kenapa seorang Habibudin turun gunung dari daerah Langkaplancar ke Parigi, Kabupaten Pangandaran?

"Karena saya ingin menghibahkan diri saya untuk bermanfaat bagi orang lain dan bagaimana memanusiakan manusia," ucap Habibudin.

Menurutnya, manusia itu harus dalam porsi yang sesungguhnya sebagai manusia. Hari ini, Pangandaran dalam porsi yang tidak sesuai.

"Jadi, visi saya adalah memanusiakan manusia sebagai kodratnya," ujarnya.

Minimal, kata dia, seorang pemimpin di Pangandaran harus mempunyai niat mengubah Pangandaran ke arah lebih baik.

"Sesuai cita-cita kita ketika Pangandaran berpisah dari Kabupaten Ciamis," ucapnya.

(TribunNewsmaker.com/TribunJabar.id)