Breaking News:

Pilkada 2024

Teka-teki Calon Wakil Wali Kota Pendamping Najirah di Pilkada Bontang 2024, Ini Jawabannya

Teka-teki Calon Wakil Wali Kota pendamping Najirah di Pilkada Bontang 2024.

Editor: Eri Ariyanto
TribunKaltim
Najirah, bakal calon Walikota Bontang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Teka-teki Calon Wakil Wali Kota pendamping Najirah di Pilkada Bontang 2024.

Seperti diketahui, hingga kini Najirah masih menyimpan rapat nama calon pendampingnya di Pilkada Bontang 2024.

Calon Wakil Wali Kota yang akan mendampingi Najirah ternyata akan ditentukan melalui survei.

Baca juga: Elektabilitas Elfianah Disebut Kuat di Pilkada Mesuji 2024, Jumlah Relawannya Mengejutkan

Ditemui TribunKaltim.co, disela kegiatannya sebagai Wakil Walikota, Rabu (5/6/2024), Najirah mengatakan enggan terburu-buru dalam menuntukan pilihan pasangannya untuk Pilkada Bontang 2024.

Najirah mengaku, belum lama ini ada beberapa kandidat yang menyatakan diri tertarik untuk mendampinginya tapi tetap saja tidak mau terburu-buru mengambil putusan siapa yang akan jadi bakal calon wakil walikota.

Menurut Najirah, waktu pendaftaran di KPU juga masih panjang, yaitu Agustus 2024.

Ia ingin memanfaatkan waktu yang ada untuk menilai secara rasional, siapa sosok yang cocok, misalnya melihat dari hasil survei.

Selain itu faktor dukungan partai juga akan menjadi pertimbangan utama.

Najirah, bakal calon Walikota Bontang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Najirah, bakal calon Walikota Bontang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (TribunKaltim)

Baca juga: Hasil Survei Cawalkot Pematangsiantar 2024, Elektabilitas Mangatas Silalahi Tempel Ketat Susanti

Data menunjukkan PDI Perjuangan pada pemilihan legislatif lalu hanya memperoleh 3 kursi.

Ada pun syarat pencalonan di Pilkada Bontang minimal 5 kursi DPRD.

"Kita tunggu hasil survei ya. Mungkin 3 minggu lagi keluar hasilnya," beber Najirah.

Disinggung soal kelanjutan koalisi PDIP-PKB. Najirah menjelaskan berkas yang dahulu ia daftarkan ialah bakal calon Wakil Wali Kota (Wawali) sementara saat ini arahan partai telah berubah untuk maju sebagai wali kota.

“Kalau NasDem iya saya ubah berkas pencalonan jadi Wali Kota. Tapi kalau PKB belum, tidak ada juga ajakan untuk ubah formulir,” ujar Najirah.

Hasil Elektabilitas Kandidat Calon Gubernur Kaltim di Pilkada 2024, Andi Harun Jadi yang Tertinggi

Kalimantan Timur menjadi satu di antara provinsi yang ikut Pilkada 2024.

Ada sejumlah nama yang digadang-gadang maju di pilgub Kalimantan Timur pada November mendatang.

Lembaga survei juga telah fokus untuk mengukur elektabilitas tiap nama kandidat calon gubernur.

Survei tersebut pernah dilakukan oleh lembaga survei Charta Politika.

Charta Politika sebelumnya juga gencar melakukan survei terhadap capres dan cawapres pada Pilpres 2024 lalu.

Untuk di Kalimantan Timur, ada beberapa nama yang masuk survei, di antaranya Andi Harun, Rudy Masud hingga Isra Noor.

Elektabilitas Wali Kota Samarinda Andi Harun menjadi yang tertinggi.

Disusul eks Gubernur Kaltim, Isran Noor di posisi kedua.

Baca juga: Sosok Rahayu, Keponakan Prabowo yang Dijodohkan dengan Ridwan Kamil di Pilkada 2024 DKI Jakarta

Lantas, bagaimana elektabilitas tokoh-tokoh Kalimantan Timur lainnya yang juga berminat maju di Pilgub Kaltim 2024.

Salah satunya Rudy Masud.

Tercatat, sudah ada 3 kandidat calon gubernur (cagub) yang menyatakan kesiapan maju di Pilgub Kaltim 2024.

Ketiganya adalah mantan Bupati Kutai Timur Mahyudin, eks Gubernur Kaltim Isran Noor, dan anggota DPR RI, Rudy Masud.

Namun, elektabilitas ke 3 kandidat cagub ini belum terukur.

Isran Noor, Mahyudin, Rudi Masud dan Andin Harun
Isran Noor, Mahyudin, Rudi Masud dan Andin Harun di Pilkada Kaltim 2024

Pasalnya, belum ada lembaga survei yang merilis elektabilitas tokoh-tokoh Kalimantan Timur menuju Pilgub Kaltim 2024.

Lembaga survei Charta Politika pernah mengukur elektabilitas kandidat cagub terkuat Kaltim.

Namun, survei tersebut dirilis Oktober 2022 lalu.

Lantas siapa kandidat cagub yang terkuat?

Baca juga: Kuasai Pileg DPRD DKI 2024, PKS Makin Yakin Menang di Pilkada Jakarta: Tak Kekurangan Stok Pemimpin

Hasil Survei Charta Politika

Hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia menempatkan nama Andi Harun tertinggi, mengungguli Isran Noor dalam tingkat keterpilihan (elektabilitas) untuk Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur atau Pilgub Kaltim 2024.

Dalam rilis yang diterima TribunKaltim.co, Jumat (21/10/2022), ada sembilan nama dalam daftar elektabilitas Pilgub Kaltim.

Responden mendapat pertanyaan, "Seandainya pemilihan Gubernur Kalimantan Timur dilaksanakan hari ini siapakah yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih dari nama-nama di bawah ini?".

Hasilnya, nama Andi Harun yang saat ini menjabat Walikota Samarinda menjadi pilihan tertinggi responden dengan 30,3 persen pada pertanyaan semi terbuka calon gubernur.

Di bawah Andi Harun, ada nama Isran Noor yang saat ini menjabat Gubernur Kaltim dengan raihan 18,9 persen.

Kemudian Hadi Mulyadi yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Kaltim dengan 13,1 persen.

Lalu, ada nama Rizal Effendi (mantan walikota Balikpapan) dengan 7,8 persen, Rudi Mas'ud (Ketua DPRD Kaltim) 7,6 persen, Fahmi Fadli (Bupati Paser) 2,4 persen, Basri Rase (Walikota Bontang) 2,4 persen, Ardiansyah Sulaiman (Bupati Kutai Timur) 1,1 persen, dan Safaruddin (Anggota DPR RI) dengan raihan 0,9 persen.

Sebanyak 0,8 persen memilih lainnya dan 14,9 persen menjawab tidak tahu atau tidak memberikan jawaban sama sekali.

Perusahaan konsultan politik Charta Politika Indonesia melaksanakan survei tentang preferensi sosial dan politik masyarakat Kalimantan Timur tahun 2022.

Survei tersebut dilaksanakan dalam periode 28 September 2022 – 4 Oktober 2022.

Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka (face to face interview) dan metode sampling (multistage random sampling).

Jumlah sampel 800 dengan margin of error 3,46 persen.

Adapun kriteria responden minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

Wilayah survei meliputi seluruh kelurahan/desa di 10 kabupaten/kota di Kaltim.

Hasil survei juga merilis kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin.

Hasilnya tergolong rendah, berada di bawah angka 60 persen.

Kemudian kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di Kalimantan Timur juga terbilang rendah, berada di bawah angka 60 persen.

Meski begitu, tingkat pengetahuan masyarakat Kaltim tentang Pemilu 2024 sudah berada atas 60 persen yang menyatakan tahu.

Hal ini mengindikasikan sosialisasi mengenai Pemilu 2024 sudah mulai merata di wilayah ini.

3 Daerah Jadi Kunci Kemenangan

3 tokoh Kalimantan Timur sudah menyatakan kesiapannya bertarung di Pilgub Kaltim 2024 atau Pilkada Kaltim 2024.

Ketiganya yakni Mantan Bupati Kutai Timur Mahyudin, mantan Gubernur Kaltim Isran Noor, dan anggota DPR RI, Rudy Masud.

Ketiganya akan berebut suara dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Timur.

Jika di Pilpres 2024 3 provinsi di Jawa jadi kunci kemenangan.

Hal sama juga berlaku di Pilgub Kaltim 2024.

Di mana, 3 daerah menjadi kunci meraih kemenangan.

Cagub-cawagub yang berhasil memenangkan suara di Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara, hampir dipastikan akan menjadi pemenang di Pilgub Kaltim 2024.

Pengamat Politik sekaligus Akademisi dari Universitas Mulawarman, Budiman, mengungkap sejumlah faktor yang bisa menjadi penentu kemenangan di Pemilihan Gubernur Kaltim atau Pilgub Kaltim 2024.

Hal ini diungkapkan Budiman saat menanggapi hasil rekapitulasi suara partai dan calon legislatif Pemilu 2024, Rabu (12/3/2024) lalu.

"Untuk memenangkan Kaltim ini simple. Simple-nya bagaimana? Siapa bisa menguasai Samarinda, Kukar, dan Balikpapan, siapa bisa menguasai tiga (wilayah) ini, itulah pemenangnya," ujar Pengamat Politik sekaligus Akademisi dari Universitas Mulawarman, Budiman.

"Karena kenapa? Hampir 70 persen Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada disitu, ibarat kata Golkar kuasai Balikpapan, Samarinda Gerindra, Kukar dikuasai PDIP," ucap Budiman.

Sebenarnya lebih bahaya lagi, jika pada kontestasi Pilkada Kaltim mendatang jika kuning dan merah bersatu.

Menurut Budiman, ini bisa saja terjadi, meski kemungkinan ini sangatlah kecil melihat hubungan antara pembesar Golkar maupun PDIP di Kaltim, apalagi di kancah perpolitikan nasional.

Namun demikian, apapun bisa saja terjadi, kata Budiman, melihat PDIP juga belum memiliki tokoh yang akan menjadi kandidat untuk disorong ke KT 1.

"Jika bergabung (koalisi), dua partai ini (Golkar-PDIP) bisa kuasai Kukar dan Balikpapan. Ada (peluang) dalam politik segala sesuatu mungkin, tetapi apakah cerdas, pintar dan jeli melihat itu, kalau boleh dikata, petahana sudah bergerak. Kalau ini disatukan, petahana punya lawan sengit," kata Budiman.

Masih ada faktor lain sebenarnya untuk memenangkan konstestasi KT 1 menurut Budiman.

Ia menyebut ada tabungan suara dari Bupati Kukar terdahulu yakni Syaukani HR dan anaknya Rita Widyasari yang belum tersentuh.

Artinya, Rita Widyasari juga bisa menjadi penentu dalam memberi restu calon Gubernur mendatang, karena ia pun tak bisa ikut dalam kontestasi.

Tentunya Rita Widyasari yang kini masih mendekam di jeruji besi, juga masih punya segi 'magis' untuk ikut memberi dukungan ke salah satu calon nantinya di Pilkada.

"Menarik sebetulnya untuk ditelusuri, karena pemilih fanatik Kaltim sebagian besar juga yang memilih Syaukani dan Rita dengan tabungan masa lalunya, yang mengakar (dukungan) intinya," kata Budiman.

(TribunNewsmaker.com/TribunKaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Tags:
Pilkada 2024Calon Wakil Wali KotaNajirahBontang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved