Pilkada 2024
Adu Sengit Elektabilitas I Nyoman Giri Prasta dan I Wayan Koster di Pilgub Bali 2024, Selisih Jauh!
Adu sengit elektabilitas Pilgub Bali 2024, I Nyoman Giri Prasta dan I Wayan Koster selisihnya jauh.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kekuatan mantan Gubernur Bali, I Wayan Koster ternyata mampu dilampaui oleh Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta.
Ini ditunjukkan lewat hasil elektabilitas yang dilakukan oleh Lembaga Kajian & Penelitian Peradah (LKPP).
Selisih I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta sangat jauh.
I Nyoman Giri Prasta menempati posisi pertama, sementara sang mantan gubernur ada di urutan kelima.
Hasil survei ini diungkapkan langsung oleh Ketua Penasehat Lembaga Kajian dan Penelitian Perhimpunan Pemuda Hindu (LKPP Peradah) Indonesia, I Gede Ariawan.
Survei dilakukan dari 27 Februari sampai 27 April 2024 yang disebarkan via media sosial.
Survei tersebut diketahui menyasar responden berusia 17 tahun ke atas dalam berbagai profesi dan berdomisili di 9 Kabupaten/Kota di Bali, dengan Margin of error sebesar 1,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel dipilih secara acak atau probability sampling yang dilaksanakan untuk menjaring aspirasi masyarakat Bali untuk kepemimpinan Bali ke depan.
“Survey ini kami laksanakan sebagai upaya menyerap aspirasi berbagai komunitas masyarakat terkait siapa figur yang dianggap paling populer yang akan maju di Pilgub Bali," ucapnya.
Baca juga: I Wayan Koster Patut Waspada, Elektabilitasnya Kalah Jauh dari I Nyoman Giri Prasta di Pilkada Bali
“Survei kami lakukan dengan metode kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan yang disebar di media sosial dan langsung menyasar berbagai komunitas masyarakat yang tinggal di Bali," papar Gede dalam keteranganya tertulis kepada Tribun Bali, Selasa 7 Mei 2024.
Wakil Ketua DPP Persadha Nusantara, Gede Suardana menyampaikan, hasil survei menyimpulkan lima besar figur yang populer untuk memimpin Bali lima tahun kedepan, dengan posisi teratas I Nyoman Giri Prasta (31 persen) responden.
Posisi kedua AAGN Ari Dwipayana (Koordinator Staf Khusus Presiden/Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud) 17 persen, disusul IB Rai Dharma Wijaya Mantra anggota DPD terpilih (12 persen ), posisi keempat Arya Wedakarna dengan (10 persen) dan Mantan Gubernur Bali, Wayan Koster di posisi kelima dengan (9 persen).
Responden dan tokoh Bali lainnya seperti Majelis Agung PKN Gede Pasek Suardika, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, WakaBIN Letjen TNI Cantiasa, Anggota DPR RI Demer, Rai Wirajaya, Sesmen Parekraf Wayan Giri dan anggota DPD terpilih Ni Luh Djelantik.
Survey tersebut tidak hanya memunculkan nama, tapi berisi juga kriteria dan harapan bagaimana figur yang tepat untuk memimpin dan mengatasi masalah - masalah yang ada di Bali selama 5 tahun ke depan.

"Secara garis besar, harapan responden lebih banyak dalam beberapa hal seperti pendidikan, infrastruktur, kemudian pariwisata tentunya,”
“Selain itu banyak juga soal pelestarian budaya, dan soal transportasi," ungkap Dwija, Sekretaris Prajaniti Bali.
Ketua DPD Persadha Nusantara Bali Ketut Sae Tanju, menjelaskan survey aspirasi masyarakat Bali ini dilaksanakan oleh gabungan lintas lembaga seperti yakni DPN PERADAH Indonesia, DPD Prajaniti Bali, DPD Persadha Nusantara, dan LKPP.
Survey kami dilakukan untuk menginisiasi aspirasi bagi generasi muda dan masyarakat Bali terhadap calon pemimpin Bali di periode 2024-2029, serta berbagai masukan dan harapan untuk kemajuan provinsi Bali kedepannya, ditengah berbagai masalah yang ada saat ini, ujar mantan Ketua PD KMHDI Bali ini.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Bali 2024, Elektabilitas I Nyoman Giri Prasta Unggul Jauh dari I Wayan Koster
Nama Ketua Golkar Bali Masuk Bursa Gubernur dan Bupati
Sementara itu, Ketua DPD I Partai Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry, masuk dalam bursa bakal calon Gubernur Bali dan Bupati Buleleng sekaligus.
Partai Golkar Buleleng telah sepakat untuk mengusung Sugawa Korry bertarung dalam Pilkada Buleleng 2024.
Partai pun akan segera melakukan survei untuk menaikkan elektabilitas pria asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng tersebut.
Selain diusung dalam Pilkada Buleleng, nama Sugawa Korry juga sejatinya masuk dalam daftar bakal calon Gubernur Bali.
Sugawa Korry masuk bursa Partai Golkar bersama SM Mahendra Jaya dan I Wayan Geredeg.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Sugawa Korry menyebut dirinya mengaku belum bisa menentukan. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada hasil survei.
Bila saja hasil survei pria kelahiran 9 Juni 1957 itu lebih tinggi untuk maju pada Pilkada Buleleng, maka Sugawa Korry mengaku siap bertarung.
Ia bahkan menyebut telah menyusun berbagai program untuk Buleleng, yang pada intinya tidak berorientasi pada proyek melainkan pada rakyat.
"Kalau dari hati sendiri, saya belum bisa sampaikan (maju sebagai Gubernur Bali atau Bupati Buleleng). Nanti akan saya sampaikan berdasarkan hasil survei. Kemungkinan menjadi bupati ada, tapi kuncinya satu hasil survei," terangnya di Buleleng, Minggu 7 April 2024.
Bagaimana dengan calon wakil bupati yang akan diajak bertarung pada Pilkada Buleleng 2024?
Sugawa Korry masih enggan membeberkannya.
Baca juga: Wayan Koster Didukung PDIP, Hanura, PPP dan Perindo untuk Maju Pilgub Bali 2024, PKB Bakal Gabung?
Ia hanya mengaku sudah memiliki beberapa kandidat, dan akan diikutkan dalam survei.
Sugawa Korry menambahkan, survei akan dilakukan oleh internal partai dengan melibatkan lembaga independen.
Survei akan dilakukan sebanyak tiga kali, dan akan dimulai pada Mei mendatang.
"Kami hanya minta kader di bawah untuk mulai melakukan sosialisasi. Sementara DPD Golkar II Buleleng dan Provinsi Bali melakukan penjajakan koalisi," terangnya.
Sementara Ketua DPD II Golkar Buleleng Ida Gede Komang Kresna Budi mengatakan, Sugawa Korry diusung untuk maju pada Pilkada Buleleng 2024 karena melihat pria tersebut merupakan sosok yang cerdas, berintelektual, dan memiliki banyak pengalaman di dunia politik.
Untuk itu Kresna Budi mengaku akan bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitas dan survei Sugawa Korry.
"Harapan saya semua kader termasuk Sugawa Korry lebih banyak bermanfaat dan membangun untuk Buleleng. Jadi kebanggaan buat Partai Golkar Buleleng punya kader yang mampu berbuat lebih banyak untuk Buleleng," ucapnya.
Sementara terkait partai koalisi, Kresna Budi mengaku sedang dilakukan penjajakan, bahkan hingga ke Partai PDI Perjuangan.
Pihaknya mengaku siap menerima bila ada kader besutan Megawati Soekarnoputri itu yang mau berpasangan dengan Sugawa Korry.
"Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Apa yang sudah terjalin yang baik ya kita lanjutkan. Bila perlu PDIP jadi wakilnya Pak Nyoman, kenapa tidak. Ini kan harapan yang terbaik untuk masyarakat Buleleng," tandasnya. (TribunNewsmaker/TribunKaltim/TribunTimur)
Sumber: Tribun Kaltim
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Pilkada Pasaman 2024 Diulang, Anggit Kurniawan Didiskualifikasi MK, Sembunyikan Status Mantan Napi |
![]() |
---|