Breaking News:

Pilkada 2024

Survei Elektabilitas Kaesang di PIlgub DKI Jakarta 2024, Setelah Disindir PDIP saat Ajak Duet Anies

Elektabilitas Kaesang Pangarep di Pilgub DKI Jakarta 2024, sempat kena sindir PDIP saat ingin duet dengan Anies Baswedan.

Editor: Delta Lidina
Instagram @kaesangp | WartaKota
Elektabilitas Kaesang Pangarep di Pilgub DKI Jakarta 2024, sempat kena sindir PDIP saat ingin duet dengan Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah hasil survei elektabilitas Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Belakangan nama Kaesang banyak diperbincangkan lantaran disebut-sebut akan maju ke Pilkada 2024 di DKI Jakarta.

Selain dipasangkan dengan keponakan Prabowo Budisatrio Djiwandono sebagai calon wakil gubernur, Kaesang juga diduetkan dengan Anies Baswedan.

Ramai akan hal ini, justru anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini kena sindir Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Pantas Nainggolan, ikut menanggapi soal keinginan Kaesang yang ingin berduet dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Pantas mengaku ia tak ingin berandai-andai soal kemungkinan Anies berduet dengan Kaesang di Pilkada Jakarta nanti.

Pasalnya, menurut Pantas, warga Jakarta kini berharap Pilkada 2024 nanti bisa melahirkan figur berkualitas untuk memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan.

Sementara, menurut Pantas, Kaesang masih belum berpengalaman untuk memimpin Jakarta.

"Seperti yang pernah saya sampaikan, untuk Jakarta ini perlu tokoh yang berpengalaman. Kalau Kaesang kan belum punya pengalaman apa-apa," kata Pantas, Minggu (16/6/2024), dilansir WartakotaLive.com.

Pantas lantas membandingkan sosok Kaesang dengan ayahnya, Joko Widodo (Jokowi), yang sempat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Anggota DPRD DKI Jakarta itu menegaskan, Jokowi berhasil menang sebagai Gubernur DKI karena sebelumnya telah berpengalaman menjadi Wali Kota Solo selama 2005-2012.

Jokowi juga dinilai telah teruji di Solo, sehingga PDIP tertarik untuk mendukung Jokowi di Pilkada DKI hingga akhirnya kini menjadi Presiden.

Baca juga: Wacana Duet Kaesang dan Anies Baswedan, Inilah Hasil Survei Elektabilitas Pilgub DKI Jakarta 2024

"Itu kalau kita bandingkan dengan Jokowi, sudah teruji di Solo, karena teruji di Solo, kemudian kami angkat di DKI Jakarta. Di DKI Jakarta kinerjanya terlihat makin mantap, akhirnya jadi Presiden," terang Pantas.

Lebih lanjut, Pantas menyinggung soal kematangan Kaesang dalam memimpin sebuah organisasi, mengingat statusnya kini adalah Ketum PSI.

Menurut Pantas, pengalaman memimpin organisasi bisa menjadi pedoman untuk menjadi kepala daerah.

Namun, faktanya Kaesang berhasil menjadi Ketum PSI dengan waktu yang sangat singkat.

"Nah, pengalaman seperti itu bisa juga menjadi pedoman bagi kita. Sementara Kaesang belum punya pengalaman apa-apa, baru tiga hari (bergabung dengan partai) langsung jadi Ketua Umum PSI," ungkapnya.

Selanjutnya Pantas menilai Kaesang belum memiliki rekam jejak yang layak untuk membawa amanah kedaulatan rakyat.

"Jadi belum punya rekam jejak yang layak untuk dinilai masyarakat. Sementara masyarakat butuh penilaian tentang orang yang akan mengusung amanat kedaulatan rakyat," sambungnya.

Meski demikian, Pantas mengaku PDIP DKI Jakarta tidak bisa melarang pihak manapun untuk berpasangan dengan Anies Baswedan.

Apalagi nuansa politik di Indonesia sangat berjalan dinamis dan bisa berubah di waktu terakhir pendaftaran pada Agustus 2024 mendatang.

"Ini kan masih sangat dinamis, karena sampai Agustus bisa saja terjadi apa-apa," ucap anggota DPRD DKI Jakarta ini.

PAN Respons Keinginan Kaesang

Diketahui, Kaesang Pangarep sebelumnya sempat menyampaikan soal angan-angannya jika maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Menurutnya, dilihat berdasarkan survei, sosok yang paling 'menguntungkan' untuk diajak berpasangan adalah Anies Baswedan.

Menanggapi pernyataan itu, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga, mengatakan pihaknya menghormati pilihan Kaesang.

Menurutnya, siapa saja punya hak untuk dipilih dan memilih.

"Pilkada daerah khusus Jakarta menarik beberapa nama diwacanakan. Jadi sesungguhnya bagian dari demokrasi siapapun punya hak untuk dipilih dan memilih."

Baca juga: Anies Resmi Diusung PKB Maju Pilkada Jakarta, Ini Bocoran Cawagubnya, Kaesang atau Ida Fauziyah?

"Ada Mas Anies, Mas Emil, Mas Kaesang, dan lain sebagainya," kata Viva Yoga saat dikonfirmasi, Minggu.

Dijelaskan Viva, dinamika politik Pilkada Jakarta masih dinamis.

Hingga saat ini, baru PKB yang sudah menyatakan secara resmi mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

"Semuanya masih cair, semuanya masih omon-omon, belum ada keputusan resmi kecuali PKB yang menentukan mengusung Anies Baswedan."

"Jadi ya masih cair inginnya bahwa siapapun bisa bebas untuk maju dan semuanya dikembalikan kepada dinamika partai politik," ungkapnya.

Ia mengingatkan, sosok yang akan diusung dalam pehelatan Pilkada Jakarta harus memenuhi persyaratan 20 persen kursi DPRD.

Itu lah kenapa, kata Viva, semuanya masih bergerak dinamis.

"PAN sendiri mengusung Zita Anjani sebagai calon wakil gubernur karena kapasitasnya dan pengalaman di Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI."

"Punya visi punya kemampuan, kapasitas dan punya komitmen untuk memajukkan masyarakat Jakarta," ucapnya.

Hasil Elektabilitas Pilgub DKI Jakarta 2024

Arus Survei Indonesia (ASI)

Berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews.com, ASI melakukan survei terhadap 400 responden dengan metode wawancara tatap muka.

Sedangkan penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Sementara proses pengambilan data dilakukan pada 23-29 April 2024.

Menurut hasil survei yang dilakukan Ridwan Kamil memiliki elektabilitas tertinggi dengan raihan 30,5 persen suara.

Kemudian, elektabilitas sosok yang akrab disapa Kang Emil itu disusul mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus eks capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

PKB mulai tertarik dengan elektabilitas Anies Baswedan
PKB mulai tertarik dengan elektabilitas Anies Baswedan (Instagram @aniesbaswedan | Wikipedia)

Anies kalah tipis dari Ridwan Kamil dengan elektabilitas mencapai 29 persen suara.

Sementara di peringkat ketiga, ada Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, yang terpaut jauh dengan raihan 7 persen suara.

Selanjutnya, ada Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni yang memiliki elektabilitas 6,8 persen dan disusul Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini yang meraih 4 persen suara.

Hasil survei elektabilitas bacagub dalam Pilkada DKI Jakarta versi Arus Survei Indonesia (ASI) yang digelar pada 23-29 April 2024 terhadap 400 responden.

Baca juga: Bocoran Jagoan PKS di Pilkada Jakarta 2024, Anies Baswedan atau Sudirman Said? Ini Jawabannya

Selengkapnya, berikut elektabilitas bacagub DKI Jakarta 2024 lewat simulasi 15 nama:

  1. Ridwan Kamil: 30,5 persen
  2. Anies Baswedan: 29 persen
  3. Heru Budi Hartono: 7 persen
  4. Ahmad Sahroni: 6,8 persen
  5. Tri Rismaharini: 4 persen
  6. Ahmad Riza Patria: 2,8 persen
  7. Kaesang Pangarep: 2 persen
  8. Erwin Aksa: 1,8 persen
  9. Abdullah Azwar Anas: 1,5 persen
  10. Mardani Ali Sera: 1,3 persen
  11. Bima Arya: 0,5 persen
  12. Ahmed Zaki Iskandar: 0,5 persen
  13. Airin Rahcmi Diany: 0,3 persen
  14. Bahlil Lahadalia: 0,3 persen
  15. Hendrar Prihadi: 0,3 persen

Tidak tahu/Tidak jawab: 12 persen

Proximity Indonesia

Sementara berdasarkan survei yang dilakukan lembaga Proximity Indonesia pada 16-25 Mei 2024, Anies Baswedan masih menjadi kandidat terkuat di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Dikutip dari Tribun Jakarta, dia mengungguli Ridwan Kamil dan Ahok terkait elektabilitasnya.

Adapun elektabilitas Anies mencapai 18,5 persen, sedangkan Ahok berada di bawahnya dengan raihan 14 persen.

Sementara, Ridwan Kamil duduk di peringkat ketiga dengan raihan elektabilitas 12,5 persen.

"Berdasarkan hasil survei ini menunjukkan bahwa untuk saat ini tiga kandidat ini adalah merupakan kandidat yang paling berpeluang untuk memenangkan Pilkada Jakarta pada November 2024," ujar CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho saat memaparkan hasil surveinya, Kamis (30/5/2024).

Untuk diketahui, populasi survei ini adalah seluruh warga Jakarta yang mempunyai hak pilih dalam Pilgub Jakarta 2024, yakni mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas dan yang sudah menikah.

Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka langsung terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat dengan tingkat kesalahan kurang lebih 3,64 dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Lembaga Survei Jakarta (LSJ)

Berdasarkan hasil survei LSJ, Anies berada di peringkat ketiga dengan raihan elektabilitas 18,4 persen.

Dia kalah dari Ridwan Kamil di peringkat pertama dengan elektabilitas 23,4 persen dan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini di posisi kedua yang meraih 19,2 persen.

Kendati demikian, Anies unggul jauh ketimbang Ahok yang meraih 8,7 persen.

Adapun survei LSJ ini digelar pada 8-15 Januari 2024 dengan responden sebanyak 880 orang warga DKI Jakarta.

Selengkapnya berikut lima besar kandidat yang memiliki elektabilitas tertinggi versi hasil survei LSJ:

  1. Ridwan Kamil: 23,4 persen
  2. Tri Rismaharini: 19,2 persen
  3. Anies Baswedan: 18,4 persen
  4. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok: 8,7 persen
  5. Heru Budi Hartono: 5,5 persen

(TribunNewsmaker | Tribunnews/Faryyanida Putwiliani | TribunJakarta/Elga Hikari)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Pilkada 2024KaesangAnies BaswedanPDIPDKI Jakartaelektabilitas
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved