Berita Viral
Nasib Ratusan Jasad Jemaah Haji Tergeletak di Jalanan Makkah, Imbas Suhu Ekstrem 51 Derajat Celcius
Beginilah nasib ratusan jenazah jemaah haji yang tergeletak di jalanan Makkah, Arab Saudi karena suhu ekstrem yang sedang melanda.
Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beginilah nasib ratusan jenazah jemaah haji yang tergeletak di jalanan Makkah, Arab Saudi karena suhu ekstrem yang sedang melanda.
Ratusan jemaah haji bergelimpangan di jalanan diduga terkena Heat Stroke karena suhu panas yang mencapai 51 derajat celcius.
Seperti yang diketahui, Arab Saudi saat ini tengah mengalami kenaikan suhu yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh hari.
Selama seminggu terakhir, suhu udara di Arab Saudi mencapai 45-52 derajat celcius.
Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji.
Akibatnya tak sedikit jemaah haji yang terkena Heat Stroke lantaran suhu ekstrem yang sedang melanda Arab Saudi.
Diketahui, Heat Stroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas.
Baca juga: 7 Barang yang Dipakai Nagita Slavina saat Naik Haji, dari Ciput Rp45 Ribu hingga AC Leher Rp3,7 Juta

Hal itu dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengontrol suhu badan.
Suhu badan meningkat dengan cepat hingga 41°C dalam 10 sampai 15 menit.
Pada suhu tersebut, tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.
Dilansir TribunNewsmaker.com dari WartaKota pada Jumat, (20/6/2024), ratusan jemaah haji pun bergelimpangan di jalanan Kota Makkah.
Baca juga: 7 Artis Indonesia yang Berangkat Haji di Tahun 2024, dari Raffi Ahmad hingga Atta Halilintar

Tak sedikit dari mereka yang meninggal dunia lantaran suhu ekstrem.
"Setidaknya 550 orang tewas saat menunaikan ibadah haji," kata para diplomat kepada media Prancis Agence France Presse (AFP) pada hari Selasa, (18/6/2024) yang dikutip TribunNewsmaker via Kompas.com.
Bahkan sebuah video yang beredar di media sosial X pada Rabu (19/6/2024) menunjukkan beberapa jenazah jamaah haji tergeletak di jalanan Arab Saudi.
Dalam video tersebut, sejumlah jenazah tergeletak begitu saja di atas aspal tanpa alas.
Jenazah-jenazah tersebut hanya ditutupi kain putih dan dikelilingi oleh barang-barang bawaan para jamaah.
Dari informasi yang beredar, para jamaah haji tersebut meninggal dunia karena kepanasan yang ekstrem di Arab Saudi. Suhu di Mekkah dan Madinah pada saat itu mencapai lebih dari 50 derajat Celcius.
Baca juga: 5 Artis yang Pernah Gagal Naik Haji, Raffi Ahmad hingga Rizky Billar, Baim Wong Tertipu Paket Haji

Pihak berwenang Arab Saudi belum memberikan pernyataan resmi terkait video tersebut.
Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa jenazah-jenazah tersebut sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.
Dan untuk mengantisipasi serangan udara panas yang menyengat pemerintah Arab Saudi melakukan berbagai cara demi melindungi jemaah yang melaksanakan ibadah haji.
Pihak berwenang Saudi melaporkan mereka merawat lebih dari 2.000 jemaah yang menderita heatstroke.
Namun, angka ini belum diperbarui sejak akhir pekan lalu.
Mereka juga enggan memberikan informasi soal korban jiwa.
Apa itu Heat Stroke?
Jemaah haji perlu untuk mewaspadai heat stroke yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh terutama pada saat melakukan kegiatan di luar ruang dengan kondisi cuaca panas yang ekstrem.
Heat stroke, yaitu suatu kondisi kegawatdaruratan yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat Celcius dan adanya gangguan pada sistem saraf.
Hal tersebut mengingat kondisi cuaca di Tanah Suci beberapa hari terakhir ini berkisar antara 30-43 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban rata-rata sekitar delapan persen.
Tanda -tanda heat stroke adalah peningkatan suhu tubuh hingga di atas 40.5 derajat Celcius, delirium atau kebingungan, gangguan nafas, peningkatan irama jantung, muncul rasa berdebar, dan penurunan tekanan darah atau hipotensi.
Pada kasus yang lebih berat bisa mengalami kejang dan koma, selain itu juga bisa menyebabkan perubahan kondisi mental.

Tanda-tanda heat stroke yang mengancam jiwa, adalah terjadinya proses perdarahan, seperti mimisan, pendarahan dari pembuluh vena, luka memar, bengkak paru dan adanya tanda-tanda dari gagal ginjal akut.
Untuk itu, penting untuk memperbanyak konsumsi air guna meminimalisasi risiko dehidrasi dan heat stroke.
Jemaah haji perlu memperbanyak konsumsi air guna menghindari dehidrasi saat melakukan rangkaian ibadah di Tanah Suci.
Heat stroke juga berkaitan dengan kebutuhan air dalam tubuh dan respons fisiologis yang sesuai terhadap cuaca panas.
Dalam kondisi cuaca yang ekstrem dikhawatirkan terjadi peningkatan produksi panas serta terjadi kegagalan proses dalam tubuh untuk mengendalikan panas tersebut.
Heat stroke ini lebih banyak disebabkan adanya peningkatan produksi panas akibat aktivitas fisik yang berlebihan dan penurunan kemampuan untuk beradaptasi dengan iklim, terutama pada lansia yang biasanya mengalami penurunan kemampuan dalam respons adaptasi terhadap kondisi lingkungan.
(TribunNewsmaker.com/Dika Pradana/WartaKota)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Sosok Guru di Lampung Hampir Cekik Siswa saat Upacara, Dinonaktifkan, Sering Lakukan Pelanggaran |
![]() |
---|
Teka-teki Sosok 'Bos' di Surabaya, Atasan Pelaku Penculikan, Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN? |
![]() |
---|
Penampakan Rumah Markas Penculik Kacab Bank BUMN di Bekasi, Misteri Sosok Dalang Besar dari Surabaya |
![]() |
---|
Fakta Mengejutkan di Balik Istri Penculik Kacab Bank BUMN di Bekasi, Ternyata Sempat Bohong |
![]() |
---|
Dalang Penculikan Kacab Bank BUMN di Bekasi Terbongkar, Ternyata Sosok Ini Jadi Otak Pembunuhan |
![]() |
---|