Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Peran Pendidik Menuntun Kodrat Menurut Ki Hajar Dewantara, Modul 1 Merdeka Belajar
Berikut ini jawaban terbaik dari soal 'Peran pendidik dalam menuntun kodrat menurut Ki Hajar Dewantara!'
Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut ini jawaban terbaik dari soal 'Peran pendidik dalam menuntun kodrat menurut Ki Hajar Dewantara!'
Pertanyaan tentang peran pendidik dalam menuntun kodrat menurut Ki Hajar Dewantara tersebut ditujukan pada setiap bapak/ibu guru.
Pertanyaan tersebut dapat Anda jumpai ketika membuka Modul 1 Merdeka Belajar.
Ketika dihadapkan dengan soal tersebut, Anda dituntut untuk memberikan jawaban terbaik Anda sesuai dengan cerminan diri.
Jika Anda kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut, simaklah penjelasan dalam artikel ini.
Artikel ini akan memberikan jawaban secara lengkap dan detail terkait pertanyaan tersebut.
Selain itu Anda juga bisa mengembangkan jawaban Anda sendiri sesuai dengan pola pikir Anda.
Baca juga: Apa Kekuatan Konteks Sosio-Kultural di Daerah yang Sejalan dengan Ki Hajar Dewantara? Ini Jawabannya

Dengan demikian, Anda tak akan kesulitan saat dihadapkan dengan soal tersebut.
Namun, alangkah baiknya Anda dapat mengerjakan soal tersebut secara mandiri terlebih dahulu.
Jika Anda merasa kesusahan, Anda dapat menyimak artikel ini hingga tuntas.
Bacalah ulasannya berikut ini hingga tuntas!
Baca juga: Jelaskan Bagaimana Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dikontekstualkan Nilai Luhur! Simak Jawabannya

Jawaban: Perilakunya
Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang Dasar-dasar Pendidikan.
Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Peran Pendidik diibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda perlakuanya.
Baca juga: Apa Intisari Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan? Simak Jawaban Terbaiknya Disini!

Artinya bahwa kita seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda (berorientasi pada anak).
Kita harus bisa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif, mengembangkan bakat/minat siswa (merdeka belajar), tapi kebebasan itu bukan berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan arahan dari guru supaya anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu diselaraskan dulu. Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama.

Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.
Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri.
Dalam konteks pembelajaran sekarang, ya kita harus bekali siswa dengan kecakapan Abad 21.
Budi pekerti juga harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran yang kita lakukan sebagai guru.
Guru harus senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswanya dalam mengembangkan budi pekerti.
Kita juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan pembiasaan di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti/akhlak mulia kepada anak.
Dalam pembelajaran di kelas hendaknya kita juga harus memperhatikan kodrati anak yang masih suka bermain.
Lihatlah ketika anak-anak sedang bermain pasti yang mereka rasakan adalah ‘kegembiraan’ dan itu membuat suatu kesan yang membekas di hati dan pikirannya.
Hendaknya guru juga memasukan unsur permainan dalam pembelajaran agar siswa senang dan tidak mudah bosan.

Apalagi menggunakan permainan-permainan tradisional yang ada, selain menyampaikan pembelajaran melalui permainan, kita juga mendidik dan mengajak anak untuk melestarikan kebudayaan.
Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak.
Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.
Di atas merupakan contoh soal dan jawaban Post Test Modul 1 Merdeka Belajar.
Soal dan kunci jawaban Modul 1 Merdeka Belajar post tes berisikan pelatihan tingkatkan kompetensi serta berkarya untuk mengetahui jawaban dan menginspirasi guru.
Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia memiliki banyak pahlawan bangsa, salah satu yang berjasa dalam bidang pendidikan adalah Ki Hajar Dewantara yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.
Ki Hajar Dewantara dibesarkan di lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan tahun caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara.
Sejak saat itu, Ki Hajar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya.
Ki Hajar Dewantara menyelesaikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS). ELS merupakan sekolah dasar khusus untuk anak-anak Eropa.
Beliau juga sempat melanjutkan pendidikan kedokteran di STOVIA. Namun, karena kondisi kesehatan yang memburuk, tidak bisa menyelesaikan sekolahnya.

Awal karier di bidang pendidikan
Ki Hajar Dewantara memulai kariernya sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar. Beliau tergolong seorang penulis yang andal pada masanya. Selain sebagai seorang wartawan, beliau juga aktif dalam organisasi sosial politik.
Pada bulan November 1913, Ki Hajar Dewantara membentuk komite Bumiputera yang bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda.
Salah satu kritiknya diterbitkan melalui tulisan yang berjudul Als Ik Eens Neverlander Was yang dimuat dalam surat kabar de Express milik dr. Douwes Dekker.
Akibat tulisan tersebut, pemerintah Kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan terhadap Ki Hajar Dewantara.
Rekan seperjuangannya, Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo yang merasa tindakan itu tidak adil, kemudian menerbitkan tulisan yang bernada membela Ki Hajar Dewantara.
Mengetahui hal tersebut, Belanda mengasingkan mereka bertiga ke Belanda. Tiga tokoh ini akhirnya dikenal dengan nama Tiga Serangkai.
Dalam pengasingan tersebut, Ki Hajar Dewantara mendalami masalah pendidikan dan pengajaran. Beliau merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akta.
*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan sebagai contoh ketika Bapak/Ibu Guru menghadapi pertanyaan serupa di Platform Merdeka Mengajar.
Bapak/Ibu Guru dapat menjawab soal serupa dengan jawaban sesuai dengan kondisi masing-masing.
Semoga artikel ini membantu!
Semoga beruntung!
Sumber: Kemendikbud
(TribunNewsmaker.com/Dika Pradana)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 67: Identifikasi Perubahan Fisika dan Kimia pada Proses Makan |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 102: Aktivitas 5.3 Tempat Bersejarah Damaskus |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Aktivitas 5.2 PAI Kelas 7 Halaman 101 Damaskus Pusat Peradaban Timur Islam |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Refleksi PAI Kelas 12 Halaman 155 Pengaruh Peradaban Islam terhadap Indonesia |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Rajin Berlatih Bab 4 PAI Kelas 7 Mengagungkan Allah SWT Halaman 91 |
![]() |
---|