Breaking News:

Pilkada 2024

Jelang Pilkada Serentak di Sumsel 2024, Ini Penyebab Kuatnya Elektabilitas Ratu Dewa dan Herman Deru

Jelang Pilkada Serentak 2024, ternyata ini penyebab kuatnya elektabilitas para Calon Kepala Daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) 2024.

Editor: Eri Ariyanto
TribunKaltim
Kolase foto (dari kiri ke kanan) Herman Daru, Mawardi Yahya, dan Heri Amalindo. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jelang Pilkada Serentak 2024, ternyata ini penyebab kuatnya elektabilitas para Calon Kepala Daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) 2024.

Seperti diketahui, maraknya dukungan (elektabilitas) para Calon Kepala Daerah di Sumsel bukan semata dari dukungan partai politik yang mengusung/mendukung calon tersebut.

Ternyata kekuatan elektoral yang dimiliki bakal calon kepala mayoritas disebabkan oleh figur/sosok yang dimiliki oleh kepala daerah tersebut di masyarakat.

Baca juga: 6 Survei Pilgub Jakarta 2024, Elektabilitas Sahroni Masih Berpeluang Saingi Ridwan Kamil dan Anies

"Faktor sosok/figur dari calon kepala daerah yang disenangi masyarakat menempatkan posisi pertama di urutan pertama dari berbagai temuan survei perilaku pemilih di Indonesia," ungkap pengamat politik Arianto, ST, MT, M.IKOM,POL, Rabu (10/7/2024).

Sebagai contoh, Arianto menyebut bakal calon walikota Palembang (Ratu Dewa), bakal calon bupati Musi Banyuasin (H Apriyadi Mahmud), bakal calon bupati OKU (Teddy Meilwansyah), bakal calon bupati Banyuasin (Askolani),

bakal calon bupati Ogan Ilir (Panca Wijaya Akbar), bakal calon walikota Pagaralam (Alpian Maskoni), dan bakal calon gubernur Sumsel (H Herman Deru).

Dari berbagai lembaga survei kredibel menempatkan nama tersebut berada di posisi teratas dalam tataran elektoral.

Jika ditarik alasan pemilih menjatuhkan pilihannya kepada nama calon tersebut, mayoritas memilih karena alasan figur/sosok calon tersebut yang kuat di mata masyarakat.

Misalnya, karena perhatian pada rakyat, berwibawa, mudah ditemui, sudah ada bukti nyata, perhatian pada rakyat.

Angkanya lebih dari 70 persen masyarakat memilih alasan di atas.

Kolase foto (dari kiri ke kanan) Herman Daru, Mawardi Yahya, dan Heri Amalindo.
Kolase foto (dari kiri ke kanan) Herman Daru, Mawardi Yahya, dan Heri Amalindo. (TribunKaltim)

Baca juga: Daftar Menteri Termiskin di Era Jokowi, Ada yang Tak Punya Mobil, Hanya Punya Motor Tua Rp4 Juta

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen menyebut, banyak kader atau ketua partai politik elektabilitasnya rendah, sementara partai politiknya besar mendapat dukungan di legislatif tetapi ketika akan bertarung di pilkada, surveinya rendah.

Ini menjadi salah satu bukti bahwa dukungan partai politik terhadap calon tidak berbanding lurus dengan calon yang didukungnya.

"Memang, untuk maju di pilkada harus ada tiket dari partai politik." terangnya.

"Tetapi kalau dilihat arah dukungan pemilih dari partai politik ke calon kepala daerah, figur/sosok calon tersebut yang paling besar mengangkat lokomotif elektabilitas," ujarnya.

Pengalaman perilaku pemilih pilkada di Sumatera Selatan, lanjut mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini, dukungan dari partai politik yang mengusung atau mendukung para kandidat calon kepala daerah tidak ada yang mayoritas.

Kedekatan masyarakat dengan partai politik (Identity Party) angkanya sangat kecil. Kondisi ini yahh menyebabkan banyak pemilih yang tadinya memilih partai politik tetapi pada kontestasi pilkada, pilihan pemilih tidak sama dengan partai yang mendukung /mengusung kepala daerah tersebut.

Jadi, bukan jaminan bahwa calon kepala daerah yang mendapat dukungan partai partai yang besar akan menang di pertarungan pilkada.

Apalagi dikatakan bahwa partai politik sangat menentukan dalam pergolakan elektabilitas apabila menjatuhkan pilihannya kepada salah satu calon kepala daerah.

Ia mengeaskan jika survei merupakan instrumen yang valid untuk melihat dukungan calon kepala daerah dan pemilih partai politik yang memilih kepala daerah tersebut.

"Keliru besar kalau dikatakan bahwa salah satu partai politik bisa membuat dukungan pada calon berubah total. Sebab, sekali lagi, figur/sosok dari calon kepala daerah tersebut sangat berperan penting dan menjadi faktor utama dalam menarik pemilih," pungkas lelaki yang sudah 28 tahun menekuni dunia survei nasional ini.

(TribunNewsmaker.com/Sripoku.com)

Tags:
Pilkada 2024elektabilitasSumselRatu DewaHerman Deru
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved