Pilkada 2024
Elektabilitas Risma Perlahan Dekati Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Berpotensi Salip Sang Petahana
Elektabilitas Tri Rismaharini (Risma) perlahan dekati Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Elektabilitas Tri Rismaharini (Risma) perlahan dekati Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.
Dalam hasil survei yang dirilis oleh Litbang Kompas, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa memperoleh sebesar 26,8 persen.
Meski elektabilitas Khofifah Indar Parawansa tinggi namun bisa saja disalip Risma mengingat Pilkada akan digelar November 2024 mendatang.
Seperti diketahui, Survei tersebut dilakukan pada 20-25 Juni 2024, dengan melibatkan 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: Alasan Gerindra Usung Ridwan Kamil di Pilgub DKI Meski Elektabilitasnya Rendah, Ini Kata Riza Patria
Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Elektabilitas figur kandidat bakal calon Gubernur Jawa Timur lain yang terekam adalah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan 13,6 persen.
Sementara itu, dua nama lainnya, yakni Emil Elestianto Dardak dan Syaifullah Yusuf meraih kurang dari empat persen responden, yakni masing-masing 3,8 persen dan 1,8 persen.

Baca juga: Survei Elektabilitas Pilkada Dairi dari Golkar & Gerindra, Eddy Berutu Hampir Mustahil Dikalahkan
Mengutip pemberitaan Kompas.id, Jumat (19/7/2024), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meraih elektabilitas 0,8 persen, dan mantan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar meraih 0,4 persen.
Sebanyak 1,8 persen responden memilih kandidat lain selain keenam kandidat tersebut, dan mayoritas responden, yakni sebesar 51,0 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Berdasarkan hasil tersebut, peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu menyebut peluang bagi kandidat lain masih terbuka luas.
“Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah). Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki pontensi,” kata Yohan kepada Kompas.com, Jumat.
“Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” ujarnya melanjutkan.
Risma-Awiek Dinilai Bisa Imbangi Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Seorang pengamat menilai pasangan Tri Rismaharini-Achmad Baidowi alias Awiek disebut bisa imbangi Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jawa Timur 2024.
Hal itu karena pasangan Risma-Awiek memiliki modal yang kuat untuk maju di Pilkada Jatim 2024.
Seperti diketahui, Pilkada Jatim diprediksi bakal seru, karena akan diikuti oleh tokoh nasional yang sudah tenar.
Baca juga: Survei Cagub Lombok Barat 2024, Elektabilitas Sumiatun Unggul Jauh dari Ahmad Zaini & Nauvar Furqani
Salah satu kandidat yang potensial maju adalah Khofifah Indar Parawansa.
Eks Gubernur Jatim ini berniat ikut Pilkada Jatim dan ingin kembali berpasangan dengan Emil Dardak.
Khofifah-Emil sendiri kemungkinan diusung oleh parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Golkar, Gerindra, PAN dan Demokrat.
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Usni Hasanudin, mengatakan kontestasi Pilkada Jatim ini bakal seru, jika PDIP dan PPP kembali berkoalisi.
Menurut Usni, PDIP dan PPP memiliki kader potensial untuk diusung di Pilkada Jatim.

Baca juga: Sinyal Kuat Raffi Ahmad Dampingi Dico Maju di Pilgub Jateng 2024, Airlangga: Tergantung Hasil Survei
Untuk PDIP, kata Usni, bisa memajukan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sedangkan PPP bisa mengusung Achmad Baidowi alias Awiek.
Awiek yang merupakan mantan wartawan ini adalah politisi PPP yang meraih suara sangat tinggi, namun gagal ke DPR RI akibat ambang batas parlemen.
Karena itu, di saat Awiek tak bisa jadi anggota DPR RI, akan lebih baik diusung ikut Pilkada Jatim, mendampingi Risma.
"Keduanya, menurut saya, pasangan yang cocok bahkan bisa menjadi pesaing ketat Khofifah pada Pilgub Jatim 2024 mendatang," kata Usni di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Menurut Usni, Awiek memiliki kekuatan di Madura. Hal ini tecermin dari perolehan suaranya pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dan 2024.
"Awiek juga representasi tokoh muda. Nah, ini bisa melengkapi ceruk pemilih Risma jika keduanya nanti dipasangkan," jelasnya.
Sementara itu, Risma memiliki kekuatan di kelompok wong cilik sebagai representasi PDIP.
Apalagi, Risma juga pernah menjabat Wali Kota Surabaya.
"Artinya, pasangan Risma dan Awiek memiliki kekuatan, karena masing-masing mewakili ceruk pemilih yang berbeda," ucapnya.
"PPP dan PDIP juga demikian, keduanya akan merepresentasikan golongan nasionalis dan agamis," lanjutnya.
Menurut Usni, PDIP dan PPP memiliki hubungan yang baik. Keduanya bahkan berkoalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Duet Risma dan Awiek bisa menjadi titik temu PDIP dan PPP, terutama pada Pilgub Jatim mendatang," kata Usni.
Sementara itu, pengamat politik dari Archy Strategy, Radis Hadi mengatakan bahwa lawan sepadan Khofifah adalah sosok yang akan diusung PKB nanti.
Pasalnya PKB merupakan partai yang meraih suara terbanyak di Jawa timur.
"Siapa lawan sepadan Khofifah di Jawa Timur? Selain Koalisi Partai Golkar, Gerindra dan NasDem, tentu akan dicari penantang khofifah dan paling terdekat adalah PKB pendulang suara terbesar di Jawa Timur di mana kita lagi menunggu siapa yang diusung PKB untuk melawan Khofifah," katanya, Minggu, (12/5/2024).
Radis memprediksi dengan tingginya raihan suara pada Pemilu Legislatif 2024 lalu, PKB akan mengusung kadernya sendiri untuk bertarung di Pilgub Jatim.
Melihat tokoh yang ada di PKB sekarang ini menurutnya, hanya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang dinilai menjadi lawan sepadan Khofifah.
"Apakah ada yang akan diutus oleh Cak Imin pasca pemilihan presiden kemarin? Atau Cak Imin sendiri yang akan melawan khofifah di Jawa Timur?" ucapnya.
"Tentu ini akan menjadi suatu fragmetasi yang kuat di Jawa Timur, yang mana Khofifah akan mendapat lawan tangguh di Jawa Timur; Cak Imin Vs Khofifah," imbuhnya.
Radis menilai apabila Pilgub Jatim nanti mempertemukan Khofifah dan Cak Imin maka akan menjadi Pilkada paling sengit dibandingkan daerah lainnya.
Pasalnya kedua tokoh tersebut sama-sama memiliki dukungan yang kuat di Jatim.
"Ini jadi pertarungan sengit, dan apakah itu akan terjadi di panggung demokrasi Jawa Timur? Saya berharap itu akan terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menyatakan, ada tiga kluster partai politik yang akan mengusung dirinya maju kembali di Pilkada Jawa Timur 2024 mendatang.
Ketiga kluster itu terbagi mulai dari parpol yang sudah pasti mendukung, baru berkomunikasi hingga belum sama sekali komunikasi.
Adapun di kluster pertama kata dia, yakni partai politik yang berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni PAN, Partai Demokrat, Gerindra dan Golkar.
"Posibility ada, jadi partai menurut saya kluster pertama fix bahwa partai-partai yang ada di dalam Koalisi Indonesia Maju sudah memberikan dukungan, itu kluster pertama," kata Khofifah kepada awak media saat hadir di acara Rakornas Pilkada PAN, di salah satu hotel di bilangan Kuningan, Jakarta, Jumat (10/5/2024).
Untuk kluster kedua kata dia, yakni partai politik yang sudah mulai menjalin komunikasi dengan dirinya, namun belum menyatakan secara resmi mendukung.
Kata dia, partai tersebut termasuk partai yang berada di luar KIM, termasuk PDIP dan PPP.
"Kluster kedua adalah partai-partai yang sudah membangun komunikasi, jadi PDIP, PSI, kemudian ada PPP, itu yang sudah membangun komunikasi," ucapnya.
Sementara, pada kluster ketiga kata dia, merupakan barisan partai politik yang sama sekali belum menjalin komunikasi dengan dirinya.
Kata dia, terhadap kluster partai politik ini, Khofifah akan menjalin solidaritas dan komunikasi yang lebih nantinya.
Hanya saja, Khofifah tidak membeberkan secara detail partai politik yang dimaksud tersebut.
"Kluster ketiga ini yang belum tersambung komunikasinya, jadi secara sah ini kluster pertama harus dibangun solidaritasnya semaksimal mungkin, karena ini bagian dari proses di mana kami bersiap untuk masuk pada periode yang kedua untuk Pilgub Jawa Timur ini," tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, masih merahasiakan calon yang akan diusung partainya untuk melawan Khofifah.
Dia khawatir nantinya sosok itu diketahui rivalnya.
"Siapa dia? Ini masih rahasia nanti kalau bocor ketahuan khofifah bahaya," ujarnya.
"Jangan dipancing soal nama, pokoknya rahasia, akan diumumkan pada waktu yang tepat," imbuhnya di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (29/4/2024).
Cak Imin mengatakan bahwa dalam mengusung calon gubernur di Jatim nanti, PKB akan mempertimbangkan faktor ketokohan.
Selain ketokohan Cak Imin menekankan perlunya mesin politik untuk memenangkan Pilgub Jatim nanti.
Sehingga kerja sama dengan parpol lain untuk membentuk poros koalisi tetap dibutuhkan.
"Tentu kita tetap butuh koalisi," ujar Wakil Ketua DPR RI itu.
"Harus siap lah (lawan petahana), (PKB) partai pemenang (pileg di Jawa Timur)," pungkasnya.
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Pilkada Pasaman 2024 Diulang, Anggit Kurniawan Didiskualifikasi MK, Sembunyikan Status Mantan Napi |
![]() |
---|