Pilkada 2024
PKB Sebut Ikuti Langkah PKS untuk Pilgub Jakarta 2024, Tinggalkan Anies Baswedan dan Merapat ke KIM?
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ikuti langkah PKS untuk Pilkada Jakarta 2024.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ikuti langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Lantas, akankah PKB bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada Jakarta 2024.
Seperti diketahui, setelah PKS yang seolah ingin mencabut dukungan, kini giliran PKB.
Baca juga: 2 Survei Elektabilitas Terbaru Pilkada Deli Serdang 2024, Terjawab Lawan Kuat M Ali Yusuf Siregar
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahmad Iman Sukri mengatakan, PKB akan mengikuti keputusan PKS soal dukungan kepada Anies pada Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Iman, PKB bergantung pada PKS, karena PKB tidak bisa mengusung Anies apabila PKS batal mengusung mantan Gubernur Jakarta itu.
"Jadi kalau PKS tidak ke Anies otomatis ya PKB enggak bisa (mengusung). Karena PKS kan pemenang (pileg di Jakarta) kan. PKB kursinya 10 kurang banyak," kata Iman di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2024).
Di samping itu, Iman menyebutkan bahwa PKB terus berkomunikasi dengan PDIP terkait Pilkada Jakarta.
"Ya ini lagi diobrolin masing-masing, karena belum final pokoknya tunggu seminggu lah pasti ada keputusan finalnya," katanya.
Namun, ia tidak mau berkomentar banyak soal kemungkinan koalisi antara PKB dan PDIP pada Pilkada Jakarta.
Ia hanya menyebutkan bahwa potensi koalisi kedua partai politik itu justru menguat di Jawa Timur.

Baca juga: Survei Terbaru Pilkada Sulsel, Elektabilitas Andi Sudirman Tak Tertandingi, Ilham Arief Kalah Jauh
"Di Jakarta? Yang agak menguat sebetulnya di Jawa Timur, PDIP dan PKB kalau Pilgub ya. Kalau di Jakarta, yah kamu tafsirkan sendiri lah," kata Iman.
Adapun pencalonan Anies terancam gagal karena Partai Nasdem, PKS, dan PKB melempar sinyal batal mengusung Anies pada Pilkada Jakarta.
Padahal, PKS dan Nasdem sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies untuk maju pada Pilkada Jakarta.
Namun, Nasdem, PKS dan PKB kini justru menjajaki kerja sama dengan Koalisi Indonesia Maju yang bakal mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta.
Sebelumnya, rekaman suara Anies Baswedan kepada Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin terkait Pilkada Jakarta 2024 bocor di publik.
Dalam momen itu, Anies mengaku terkejut soal adanya batas waktu 40 hari untuknya agar mencari partai koalisi demi mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhamad Sohibul Iman alias AMAN dalam ajang Pilkada 27 November 2024 mendatang.
"Saya kaget saja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, deadline 4 Agustus sebagai deadline cari partai lain," ujar Anies dari rekaman yang diterima pada Senin (12/8/2024).
Dalam rekaman itu, Anies bercerita awal mula dihubungi PKS untuk menghadapi Pilkada Jakarta.
Anies berkata, bahwa urusan Pilkada hanya dikomunikasikan secara satu pintu melalui PIC (person in charge).
"Soal pernyataan jubir-jubir, saya juga sampaikan kepada PIC, tapi rasanya perlu saya sampaikan juga pada Pak Khoirudin bahwa perlu diluruskan supaya teman-teman PKS di Jakarta, Pak Khoirudin dan teman-teman semua yang selama ini kita berjuang bersama itu tahu," katanya.
Anies mengaku, ingin tetap berjuang bersama dan dia merasa tidak ada deadline atau tenggat waktu yang dilewati.
Anies berharap, pada akhir Agustus 2024 ini, pasangan AMAN bisa melakukan pendaftaran di KPU Jakarta.
"Tentang tanggal 4 Agustus mungkin saya ceritakan saja ya Pak Khoirudin, pada hari Sabtu 27 Juli, PIC tunggal PKS menghubungi saya soal pilkada, menanyakan apakah bisa jumpa dengan beliau dan Pak Presiden PKS (Ahmad Syaikhu), lalu sampaikan bisa, nanti diatur, kita ketemu Minggu 28 Juli sekitar 4 sore di rumah," jelasnya.
Dalam pertemuan itu, lanjut Anies, keduanya ngobrol panjang lebar santai rileks dan suasana juga menyenangkan.
Saat itu, Syaikhu menyampaikan PKS memerlukan kejelasan apakah Anies setuju dengan sosok Sohibul Iman sebagai wakil atau tidak.
"Lalu disampaikan juga bahwa diberi waktu seminggu, karena disampaikan hari Minggu, maka sampai Minggu berikutnya yaitu sampai 4 Agustus. Kenapa tanggal 4, disampaikan karena tanggal 7 rencananya ada rapat DPTP untuk memastikan pasangan AMAN ini sudah aman, jadi pasangan AMAN-nya akan ditetapkan," ungkap dia.
Anies merasa perlu berbincang dengan Sohibul Iman karena sesudah pengumuman, belum sempat ngobrol bareng.
Anies mengklaim, waktu itu sedang tak di Indonesia, dan setelah pulang di Indonesia belum sempat ketemu karena saya dirawat.
"Pak MSI juga harus operasi dan dirawat juga dan kita sudah janjian ketemu hari Selasa malam tanggal 30 Juli, jadi waktu ketemu Pak Presiden dengan utusan khusus soal pilkada itu hari Minggu tanggal 28 (Juli)," tuturnya.
"Dua hari kemudian kami jumpa Selasa malam itu ngobrol agak panjang hampir 3 jam ngobrol dengan Pak MSI, soal Jakarta, soal gubernur dan wakil. Waktu itu beliau diantar sama Mas Kholid. Setelah ngobrol itu, besoknya saya hubungi PIC pilkada yang selama ini ditugasi, karena memang harus pintu komunikasinya satu," lanjutnya.
Anies menyampaikan, ingin bertemu dengan Presiden PKS Syaikhu pada Rabu, 31 Juli 2024 sore.
Saat pertemuan itu, Anies menyampaikan siap berjuang bersama MSI sebagaimana yang diputuskan di DPTP.
"Jawaban itu disambut baik oleh Pak Presiden. Disampaikan juga bahwa, gini kira-kira 'Dengan adanya keputusan ini maka mesin partai bisa mulai bergerak'. Jadi itu pembahasannya, sama sekali kita tak membahas soal 40 hari dan lain-lain," lanjutnya.
Anies mengaku kaget dengan ucapan Jubir soal tenggat waktu, karena memang tak pernah dibahas.
Bahkan setahu dia, tak pernah ada deadline soal SK dari partai lain, tapi yang ada apakah setuju dengan Sohibul Iman sebagai pasangan, dan itu juga sudah disampaikan 31 Juli atau empat hari lebih awal dari yang diminta.
"Jadi Pak Khoirudin dan teman-teman, itu fakta yang sesungguhnya dan itu juga yang saya jelaskan ke DPTW. Pada Senin malam Pak Sakir Ketua DPTW ada beberapa hadir juga termasuk Pak Aziz, kami jelaskan secara detil kronologisnya," ungkap Anies.
Dari pesan ini, Anies merasa perlu menyampaikan bahwa pihaknya komunikasi intensif dengan partai lain.
Anies mengklaim, penjajakan komunikasi dengan partai lain memang tidak diberitakan, tapi selalu disampaikan kepada penghubung terkait adanya perkembangan terbaru dengan partai lain.
"Nah sejauh ini tidak ada perubahan di partai lain, jadi memang mereka merasa belum perlu mengumumkan, nah tapi partai pendukung ini menerima tapi menunggu waktu yang tepat untuk diumumkan," jelas Anies.
"Inilah yang menurut saya perlu disadari. Nah selama ini kita siap-siap saya selalu sampaikan dalam komunikasi dengan partai manapun cawagub itu dari PKS dan kita bersiap-siap bersama memastikan langkah untuk maju bersama," sambungnya.
Di sisi lain, Anies menghormati dinamika yang ada di tiap partai dan selalu hormat pada putusan yang dibuat oleh pimpinan partai.
Publik juga mengetahui, ada partai yang bisa umumkan paslon Pilkada di awal dan cepat, tapi ada juga partai yang belum bisa umumkan awal dan cepat.
"Ketika muncul pernyataan-pernyataan dari teman-teman jubir saya sampaikan pada jubir-jubir kami, jangan saling berbantah di depan umum, kita ini teman seperjuangan. Jangan saling berbantah jika ada yang berbeda ya dibicarakan baik-baik, perjalanan kita masih panjang, perjalanan kemarin perjalanan bersama-sama yang panjang, jadi jangan sampai hal-hal kecil ini kemudian menjadi keramaian di publik padahal bisa kita obrolkan baik-baik diluruskan," kata Anies.
Karena itulah, kata Anies, dia menyampaikan rekaman suaranya kepada Khoirudin untuk mengklarifikasi kabar yang beredar terkait tenggat waktu 40 hari.
Anies juga menghormati apapun keputusan partai, dan dia mengetahui adanya kendala di masing-masing pihak dan adanya kepentingan misi serta khas partai.
"Jadi saya hormati keputusan partai, saya hormati langkah-langkah partai. Jadi Pak Khoriduin bismillah Pak Insyallah kita terus kerja bersama menuju pendaftaran 27-29 Agustus, itulah waktu di mana kita memasukkan formulir untuk pendaftaran agar bismillah berlayar dan mudah-mudahan kita bisa tuntaskan apa yg waktu itu kita bahas dengan teman-teman DPW para anggota legislatif tentang hal-hal yang harus dilakukan di Jakarta. Jadi itu Pak, sekarang Jumat tanggal 9 Insyallah 20-an hari lagi kita bisa sama-sama menjemput proses awal untuk Pilkada Jakarta," pungkas Anies.
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Pilkada Pasaman 2024 Diulang, Anggit Kurniawan Didiskualifikasi MK, Sembunyikan Status Mantan Napi |
![]() |
---|