Nasib Pilu Bocah TK 3 Hari di Sekolah Tak Ada yang Jemput, Guru Nangis Temukan Surat di Tas Muridnya

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang bocah berusia tiga tahun pilu telah meninggu di sekolah selama tiga hari namun orangtuanya tak kunjung datang menjemput.

Seorang guru yang iba, lantas membawa anak tersebut istirahat di rumahnya.

Ia begitu terkejut saat menemukan secarik kertas pada tas milik muridnya yang malang itu.

Dikutip dari Sanook.com, Selasa (17/9/2024), peristiwa ini terjadi di Tiongkok.

Seorang anak perempuan berusia 3 tahun sedang belajar di taman kanak-kanak dekat rumahnya.

Orang tua gadis itu biasanya datang menjemput tepat waktu setiap hari. 

Suatu hari, meski jam belajar di sekolah sudah lama selesai, tidak ada yang datang menjemput gadis itu.

Guru menemani gadis itu sampai jam 8 malam dan mencoba menghubungi orang tua anak tersebut. 

Hingga ayah anak tersebut menjawab teleponnya.

Baca juga: Viral Bocah Tergeletak Penuh Noda Merah, Ibu Syok Mengira Berlumur Darah, Ngakak Tahu Aslinya

Tapi dia hanya menyuruh gurunya untuk menjaga putrinya dan menutup telepon. 

Beberapa saat kemudian, guru tersebut mengetahui bahwa kedua nomor telepon anak tersebut telah diblokir oleh orang tua anak tersebut. 

Ketika tidak ada pilihan lain, jadi dia harus membawa siswa ini kembali ke rumahnya untuk menginap.

Hal ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut tanpa ada seorang pun yang datang menjemput siswi berusia 3 tahun tersebut, bahkan tidak ada panggilan telepon dari orang tua gadis tersebut.

Hingga sang guru menemukan surat di tas sekolah anak itu.

Pesan tersebut rupanya dari orangtua siswa itu.

Isinya ucapan terima kasih untuk sang guru, sekaligus alasan kenapa orangtuanya berbuat tega.

"Terima kasih Guru. 

Kami akan bercerai. 

Aku minta maaf telah membuatmu mengurus anak itu.” bunyi pesan tersebut.

Baca juga: Sosok Bocah SD di Bandung Jabar Minta Ditemani Polisi Ambil Raport, Anak Yatim: Sekolah Jalan Kaki

Setelah membaca, dia tidak bisa menahan air matanya. 

Ia sangat marah atas sikap pasangan tersebut yang tidak bertanggung jawab. 

Dia kemudian menelepon polisi dan meminta mereka untuk membawa pulang anak itu.

Namun kejadian di kantor polisi, sikap ayah membuat semua orang semakin marah. 

Hal itu lantaran mereka berdua tidak mau merawat anaknya dan tinggal menunggu keputusan resmi pengadilan.

Tindakan mereka membuat sang guru sangat marah. 

Tapi karena guru hanya orang luar, ia tidak bisa terlalu mencampuri urusan internal keluarga siswa. 

Dikira Anak TK, Usia Wanita Vietnam Ini Ternyata 17 Tahun, Dirawat Kakek & Neneknya, Jadi Bos Kecil

Inilah seorang wanita yang dikira masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).

Wanita tersebut ternyata sudah berusia 17 tahun.

Secara fisik, ia terlihat seperti balita, yang suka bermain.

Suaranya juga imut seperti anak kecil pada umumnya.

Dikutip dari Sanook, Senin (3/6/2024), wanita muda tersebut bernama Nguyen Thi Hang asal Vietnam.

Ia tinggal di Provinsi Bac Ninh.

Semua orang mengira dia hanyalah seorang gadis usia taman kanak-kanak.

Namun kenyataannya, tahun ini dia sudah berusia 17 tahun.

Baca juga: Tak Terima Diselingkuhi Suami, TKW di Arab Saudi Ini Balas Dendam, Masuk Toilet Bareng Anak Majikan

Meski usianya masih terbilang kecil, namun ia memiliki pikiran yang kuat, mampu menjaga diri sendiri seperti orang-orang pada usia yang sama.

Ia bahkan bisa mengelola bisnisnya sendiri.

Selama ini Nguyen Thi dirawat oleh kakek dan neneknya.

Dikatakan sang kakek, Nyuyen berkembang secara normal ketika dia dilahirkan.

Namun, pada saat dia berumur 3 tahun, tubuhnya tidak lagi tumbuh.

Keluarga juga menemukan tanda-tanda tinggi dan berat badan.

Penyakit ini "menurun secara bertahap" meskipun keluarga telah berupaya selama bertahun-tahun untuk membawanya ke dokter.

Berharap mendapat kesembuhan dari penyakit langka ini, namun pada akhirnya, semua upaya itu sia-sia.

Baca juga: Orang Kaya Dikira Gelandangan, Diberi Uang Receh oleh Bocah Lewat, Balas Beri Hadiah Puluhan Juta

Tahun ini, ketika dia berusia 17 tahun, tinggi badannya hanya 89 cm.

Namun ia tidak menunjukkan rasa malu atau sekedar kecewa dengan takdir.

Ia tetap mencintai dirinya sendiri dan berusahamenjalani hidup dengan baik.

Ia tidak ingin menjadi beban keluarga.

Sudah sekitar 10 tahun, orang tuanya berangkat bekerja jauh.

Jadi dia tinggal bersama kakek dan neneknya, yang menurutnya sangat dia banggakan.

"Melihat cucu kecilku, dia telah hidup bebas sejak dia masih kecil," ujar kakek.

Selain membantu kakek dan nenek mengerjakan pekerjaan rumah, gadis kecil itu masih mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Ia mulai berbisnis online beberapa tahun lalu.

Menjual berbagai macam produk seperti kentang dan sayuran musiman, bahkan membuat teh susu sendiri.

Ia juga bekerja sama dengan gudang untuk menyiarkan siaran langsung peralatan rumah tangga.

Orang-orang yang membeli produknya lebih memperhatikan kehidupan Nguyen.

Mereka bersedia membayar lebih untuk produk yang dibelinya.

Sang “bos kecil” pun memesan mobil listrik yang sesuai dengan bentuk tubuhnya untuk mengirimkan produk sesuai pesanan pelanggan.

Buat orang-orang yang tinggal di daerah sekitarnya, mereka semua sangat akrab dengan pengantar barang kecil ini.

“Selain membantu kakek dan nenek, saya juga menabung sedikit uang sehingga saya mampu belajar bahasa Inggris dan Korea.

Saya berencana untuk mengembangkan diri saya di masa depan.

Aku juga sangat merindukan ibuku.

Saya berharap bisa dekat dengan ibu saya suatu hari nanti.” ujarnya.

Di waktu luangnya, ia masih bekerja keras mempelajari teknologi dan elektronik.

Bagi wanita ini, semangat untuk menjelajahi dunia dan menjalani kehidupannya sendiri selalu ada di hatinya.

Kisah hidupnya melambangkan keinginan untuk hidup.

Meski penampilan mereka mungkin tidak seperti orang lain, namun hal itu bukanlah halangan untuk mengembangkan diri.

(TribunNewsmaker.com/ Listusista)