Wayan Koster Targetkan Menang Besar dari Made Muliawan Arya di Pilkada Bali 2024, Ini Strateginya

Pilkada Bali 2024 akan diikuti sebanyak dua pasangan calon (paslon). Mereka adalah Wayan Koster-Giri Prasta dan Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana (PAS). 

Bakal cagub-cawagub Bali yang pertama adalah I Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersama delapan partai politik.

Kedelapan partai tersebut, yakni Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Ummat, dan Partai Buruh.

Baca juga: Gibran Pilih Dukung Respati-Astrid Ketimbang Teguh-Bambang di Pilkada Solo 2024, Ini Alasannya

Sementara De Gadjah-PAS diusung oleh delapan partai politik, meliputi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Kemudian, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Hasil Survei

Hasil survei elektabilitas bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Bali 2024.

Survei dilakukan Lembaga Kajian & Penelitian Peradah (LKPP) terhadap kandidat yang berpeluang maju di Pilkada Bali 2024.

Terdapat setidaknya sembilan kandidat yang masuk dalam bursa kepala daerah Pilkada Bali 2024.

Mereka yang akan bertarung di Pilkada Bali 2024, di antaranya terdapat eks bupati dan wakil gubernur.

Baca juga: Rano Karno Belum Bisa Dongkrak Elektabilitas Pramono di Pilkada DKI, Ridwan Kamil-Suswono Terkuat

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menempati posisi pertama dan Mantan Gubernur Bali I Wayan Koster menempati posisi kelima.

Hasil survei ini diungkapkan langsung oleh Ketua Penasehat Lembaga Kajian dan Penelitian Perhimpunan Pemuda Hindu (LKPP Peradah) Indonesia, I Gede Ariawan.

Survei dilakukan dari 27 Februari sampai 27 April 2024 yang disebarkan via media sosial.

Survei tersebut diketahui menyasar responden berusia 17 tahun ke atas dalam berbagai profesi dan berdomisili di 9 Kabupaten/Kota di Bali, dengan Margin of error sebesar 1,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode penarikan sampel dipilih secara acak atau probability sampling yang dilaksanakan untuk menjaring aspirasi masyarakat Bali untuk kepemimpinan Bali ke depan.