Pilkada 2024
Elektabilitas Pramono Anung Kalah Jauh dari Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024, Ini Tanggapan PDIP
Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno masih kalah jauh dari Ridwan Kamil-Suswono, berikut tanggapan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Elektabilitas pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno masih kalah jauh dari Ridwan Kamil-Suswono, berikut tanggapan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Terbaru, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto, menanggapi santai terkait elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno, masih kalah dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
Seperti diketahui, Lembaga Survei Indonesia (LSI) telah merilisi hasil survei tingkat elektabilitas tiga pasangan calon yang berkompetisi pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru di Pilkada Kaltim 2024, Rudy Masud Unggul Jauh dari Isran Noor
Pasangan Pramono Anung-Rano Karno memiliki elektabilitas 28,4 persen. Sedangkan Ridwan Kamil-Suswono 51,8 persen.
"28 persen ini kan baru (dikenalkan) sejak tanggal 28 Agustus, (capaian) itu sudah mencapai seperti itu. Ini justru menjadi suatu daya pendorong yang luar biasa bahwa Mas Pram yang baru dimunculkan pada akhir Agustus, sudah mampu menghasilkan suatu gagasan kreatif dan pergerakan gotong royong seluruh komponen masyarakat," kata Hasto saat ditemui wartawan di Kampus Untirta Banten, Kamis (19/9/2024).
Hasto optimistis pasangan Pramono-Rano akan mendapatkan hasil maksimal hingga hari pemilihan.
"Kami meyakini (bisa meningkat elektabilitasnya), kan survai tergantung siapa yang melakukan dan juga kepentingan di balik survei," ujar Hasto.

Menurut Hasto, Pramono dikenal sebagai sosok pemimpin yang dapat merangkul dan menyatukan masyarakat Jakarta yang dinilai sebagai miniatur keberagaman Indonesia.
Apalagi, Pramono maupun Rano tidak memiliki rekam jejak negatif di Jakarta.
Adapun Pramono pernah menjabat Sekjen PDI-P, pimpinan DPR RI, hingga pernah menjadi Sekretaris Kabinet selama 10 tahun.
"Kita yang penting daya terimanya rakyat setiap melihat Mas Pram, karena kemajuan Jakarta memerlukan pemimpin yang berpengalaman luas," kata dia.
Hasto menambahkan, Rano Karno menjadi keterwakilan masyarakat Betawi memimpin Jakarta dengan mengedepankan tradisi dan kebudayaan.
Dia mencontohkan sosok pahlawan Mohammad Husni Thamrin berasal dari Betawi yang menjadi mentor Soekarno.
"Kita harus menghormati sosok seperti Mohammad Husni Thamrin sebagai sosok Betawi, sosok pemimpin kenegarawan yang luar biasa menjadi sehabat Bung Karno. Sebagai pembela Bung Karno sehingga spirit itulah yabg justru muncul ketika Rano Karno itu mewakli masyarakat betawi," kata dia.

3 Survei Terkini Pilkada Jakarta 2024, Rano Karno dan Ridwan Kamil Sama-sama Yakin Bakal 1 Putaran
Elektabilitas calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) di Pilkada Jakarta 2024 sangat bersaing.
Ada tiga lembaga survei yang telah menghitung angka elektoral masing-masing pasangan calon (paslon).
Terlepas dari apa pun hasil survei elektabilitasnya, baik cagub Ridwan Kamil dan cawagub Rano Karno sama-sama yakin Pilkada Jakarta 2024 bakal berlangsung satu putaran saja.
Rano Karno, pasangan Pramono Anung, menargetkan menang satu putaran pada Pilkada 2024.
Hal ini disampaikan Rano menanggapi pernyataan bakal calon gubernur pesaingnya, Ridwan Kamil (RK), yang ingin menang satu putaran pada Pilkada Jakarta.
"Sama, kita juga target satu putaran," kata Rano saat ditemui di Kalideres, Jakarta Barat, Senin (16/9/2024).
Rano Karno mengatakan, pilkada akan menguras banyak tenaga jika digelar dua putaran.
Oleh karenanya, Rano berjanji akan merangkul pemilih untuk mewujudkan kemenangannya bersama Pramono dalam satu putaran saja.
"Setiap kita pasti harus mencapai satu putaran. Kalau dua, capek, ngos-ngosan, semua kita berusaha. Makanya kita gerakan masyarakat," ujarnya.
Mantan Gubernur Banten itu pun menilai, pasangan calon lain, baik Ridwan Kamil-Suswono maupun Dharma Pongrekun-Kun Wardana (independen), mesti bekerja lebih keras untuk mengalahkan dirinya dan Pramono pada Pilkada Jakarta.
Sebab, Rano mengeklaim, dirinya dan Pramono diterima oleh banyak lapisan masyarakat Jakarta.
"Dia harus berusaha tebal (keras). Kalau tipis, kalah dia sama gue," tambah Rano.
Sebelumnya, bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) menargetkan dirinya dan bakal calon wakil gubernur pasangannya, Suswono, menang satu putaran pada Pilkada Jakarta 2024.
RK menyebut, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus meminta dia dan Suswono memenangi pilkada dengan perolehan suara besar.
Apalagi, KIM Plus beranggotakan belasan partai politik.
Baca juga: Ini Alasan 2 Mantan Timses Anies Baswedan di Pilpres Pilih Gabung Pramono di Pilkada Jakarta 2024
"Target kami diminta harus menang satu putaran (di Pilkada Jakarta 2024). Dan menangnya jangan menang tipis karena mewakili harkat martabat besarnya koalisi," ujar Ridwan Kamil di Hutan Kota GBK, Plataran Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2024).
Adapun pada Pilkada Jakarta 2024, Rano Karno berpasangan dengan Pramono Anung.
Dua kader PDI Perjuangan itu diusung oleh PDI-P dan didukung Partai Hanura.
Pramono-Rano saat ini masih berstatus sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Demikian pula dengan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Pasangan calon kepala daerah akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 September 2024.
Tahapan pilkada memasuki masa kampanye selama 25 September-23 November 2024.
Baca juga: Adu Visi Misi Ridwan Kamil, Pramono Anung & Dharma Pongrekun, Mana yang Paling Cocok untuk Jakarta?
Kemudian, sebelum memasuki hari pemungutan suara, 24-26 November 2024 ditetapkan sebagai masa tenang.
Hari pemungutan suara Pilkada 2024 akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.
1. Proximity Indonesia
Dalam survei teranyar yang diterbitkan Proximity Indonesia pada periode 30 Agustus-6 September 2024, elektabilitas Ridwan Kamil berada di urutan teratas dengan 56 persen.
Kemudian, Pramono Anung di posisi kedua dengan 24,40 persen dan Dharma Pongrekun di urutan buncit dengan 3,30 persen.
Untuk elektabilitas pasangan cagub-cawagub, pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul dengan persentase tertinggi sebesar 56,50 persen.
Disusul Pramono Anung-Rano Karno 24,5 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,10 persen.
Kendati secara keseluruhan, hasil survei ini menunjukkan pasangan RK-Suswono unggul, CEO Proximity Indonesia Whima Edy Nugroho menyebut, elektabilitas Pramono-Rano tak bisa disepelekan.
“Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno membuat kejutan dengan elektabilitas yang berhasil menembus angka 24,5 persen,” ucapnya saat rilis hasil survei, Senin (9/9/2024).
Meski masa sosialisasi mereka relatif singkat sejak pendaftaran, namun Whima menilai, capaian pasangan yang diusung PDIP ini terbilang cukup mengesankan dan masih ada peluang untuk mengejar ketertinggalan sampai waktu pemungutan suara di akhir November mendatang.
“Peluang bagi mereka untuk terus meningkatkan dukungan masih terbuka lebar, terutama jika mereka semakin aktif turun ke lapangan, bertemu langsung dengan masyarakat, dan memperkuat interaksi dengan kelompok masyarakat,” kata dia.
Baca juga: Terjawab Isi Pertemuan Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan Sutiyoso Jelang Pilkada Jakarta 2024
2. Survei PSG
Sementara itu, Political Strategy Group (PSG) memprediksi Pilkada Jakarta 2024 bakal berlangsung dua putaran.
Prediksi tersebut berkaca pada Pilgub Jakarta 2017 yang diikuti tiga pasang calon.
Pada Pilkada Jakarta 2024 ini, ada tiga pasang calon yang akan bertarung yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Chairman PSG, Luki Hermawan mengatakan, Jakarta adalah provinsi yang akan selalu istimewa atas sejarahnya, penduduknya, dinamika sosial-politiknya, dan budaya metropolitannya serta selalu menjadi perhatian publik.
"Perhelatan Pilkada Jakarta di akhir November nanti akan menjadi titik penentu sejarah Jakarta segera setelah melepas statusnya sebagai Daerah Khusus Ibukota," ucap Luki di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (7/9/2024).

Dalam kesempatan yang sama Kepala Peneliti PSG, Ahsan Ridhoi menerangkan bahwa Jakarta memang tak lagi menjadi Ibu Kota Negara.
Namun, Ahsan menyebut berdasarkan pengalaman Pilkada Jakarta sebelumnya kemungkinan dua putaran masih terbuka.
"Dan ada tiga calon, ada kemungkinan dua putaran. Karena kita juga punya pengalaman di 2017 tiga pasang kandidat itu dua putaran," kata Ahsan.
Ahsan lantas membeberkan hasil survei yang dilakukan pihaknya yang digelar periode 6-15 Agustus 2024.
Dalam survei ini sebanyak 39 persen responden memilih mendukung Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 22 persen, dan Ridwan Kamil 15 persen.
"Artinya, warga Jakarta pada dasarnya cenderung menginginkan mantan gubernurnya itu kembali memimpin mereka," ujarnya.
Dia menegaskan, hal tersebut juga berkorelasi dengan angka kepuasan masyarakat terhadap Anies dan Ahok.
Dimana, pendukung Anies Baswedan atau Anak Abah dan Ahok menjadi penentu kemeangan di Pilkada Jakarta.
"Jadi kenangannya manis kayaknya dengan Pak Anies, dengan Pak Ahok. Jadi mereka lebih (dipilih) kembali, sementara Ridwan Kamil itu hanya terbatas di 15 persen," ucap Ashan.
Baca juga: Adu Visi Misi Ridwan Kamil, Pramono Anung & Dharma Pongrekun, Mana yang Paling Cocok untuk Jakarta?
Menurutnya, pemilih loyal Ridwan kamil sebenarnya sangat kecil ketika dihadapkan dengan Anies dan Ahok.
"Yang fans RK (Ridwan Kamil) ini kira-kira ya hampir 20 persen dari populasi Jakarta," ungkap Ahsan.
Namun, dia menyadari bahwa yang resmi mendaftar sebagai calon gubernur ke KPUD Jakarta hanya Ridwan Kamil.
Ahsan menjelaskan, dalam survei head to head Anies kemungkinan menang satu putaran melawan Ridwan Kamil.
Berbeda ketika berhadapan dengan Ahok, selisih suara antara Ridwan Kamil dan Ahok tak terlalu jauh.
Di sisi lain, terdapat 58 persen responden kemungkinan akan memilih Ridwan Kamil, tetapi tergantung lawannya.
Dari 58 persen itu, hanya 19 persen yang menyatakan loyal kepada Ridwan Kamil dan tak berpindah dukungan.
Sementara, 42 persen responden memastikan tak akan mendukung Ridwan Kamil siapapun lawannya.
Karenanya, kata Ahsan, penantang Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta bisa memanfaatkan 42 responden tersebut.
"Artinya ada banyak swing voter yang bisa digali," ungkapnya.
Survei yang dilakukan PSG digelar sebelum pendaftaran pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta.
Sehingga saat itu belum diketahui pasti siapa calon yang akan diusung partai politik dalam Pilkada Jakarta 2024.
Penarikan sampel survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 1.540 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.540 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
PSG sendiri merupakan lembaga think-tank dan advisory politik kebijakan, politik elektoral, dan politik pemerintahan.
PSG bermitra dengan Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
3. Survei SMRC
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC merilis hasil survei terkait Pilkada Jakarta 2024.
Salah satunya survei simulasi dua nama, yakni Anies Baswedan head to head atau jika saling berhadapan dengan Ridwan Kamil atau RK.
Peneliti SMRC, Deni Irvani menyebut, untuk hasil survei tersebut Anies meraih elektabilitas mencapai 42,8 persen, sementara RK meraih elektabilitas 34,9 persen, dan responden yang tidak menjawab pada simulasi ini ada 22,3 persen.
"Persaingan dengan Ridwan Kamil yang hampir pasti akan maju lewat KIM (Koalisi Indonesia Maju) ini juga menarik, Anies cenderung unggul dengan jarak sekitar 8 poin. walaupun masih ada undicided yang besar," kata Peneliti SMRC Deni Irvani, dalam konferensi pers secara daring, Minggu (18/8/2024).
"Jadi memang kalau kita lihat sampai survei ini dilakukan, ketika survei dilakukan, Anies tentunya punya kans yang cukup kuat untuk bisa mendapat suara yang signifikan di dalam Pilgub," imbuhnya.
Sementara jika simulasi dua nama antara Anies dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, hasil survei menunjukkan Anies unggul tipis.
Di mana Anies mendapatkan elektabilitas 37,8 persen, sementara Ahok 34,3 persen, dan responden yang tidak menjawab pada simulasi ini 28 persen.
"Anies lawan Ahok, kondisinya Anies sedikit di atas, walaupun secara statistik selisih itu juga tidak siginifikan. Tapi ini juga tidak mengejutkan karena dulu juga menang melawan ahok, dan undecided-nya masih cukup besar," jelasnya.
Begitu juga jika head to head dengan Kaesang Pangarep, Anies mendapat elektabilitas lebih tinggi.
Anies meraih elektabilitas 46,5 persen, sedangkan Kaesang meraih 15 persen, dan ada 38,5 persen responden yang tidak menjawab pada simulasi ini.
"Selisihnya 31 persen lebih. ini selisih yang signifikan," ujarnya.
"Kaesang kekuatan elektoralnya lebih rendah ketimbang dua calon tadi (RK dan Ahok) di Jakarta," katanya.
Sebagai informasi, Survei SMRC ini menggunakan metode double sampling. Survei dilakukan pada 8 - 12 Agustus 2024. Saat itu, KPU Jakarta belum membuka pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Adapun sampel sebanyak 500 responden dipilih secara acak dari database sampel survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya.
Jumlah proporsional menurut kabupaten/kota untuk mewakili pemilih Jakarta.
Margin of error survei diperkirakan +/-4.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Sumber: Kompas.com
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Pilkada Pasaman 2024 Diulang, Anggit Kurniawan Didiskualifikasi MK, Sembunyikan Status Mantan Napi |
![]() |
---|