Menakar Kekuatan Herman Deru-Cik Ujang di Pilkada Sumsel 2024, Elektabilitas Terbarunya Teratas

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menakar kekuatan Herman Deru-Cik Ujang di Pilkada Sumsel 2024. 

Seperti diketahui, Herman Deru-Cik Ujang baru-baru ini selalu mendapatkan elektabilitas tertinggi.

Lantas, seperti apa kekuatan Herman Deru-Cik Ujang jelang Pilkada Sumsel 2024.

Baca juga: Survei Elektabilitas Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution Berpotensi Menang Besar dari Edy Rahmayadi

Terbaru, Warga asal Lekipali ( Lematang Kikim Pasmah dan Lintang 4 Lawang) yang berada di Kota Palembang siap mendukung, memilih dan memenangkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) nomor urut 1 Herman Deru - Cik Ujang ( HDCU) dalam Pilgub Sumsel 27 November 2024 mendatang.

Kebulatan tekad tersebut disampaikan dalam acara Silaturahmi Cawagub H Cik Ujang dengan Forum Masyarakat Lekipali yang digelar, Sabtu (28/9/2024) di Hotel Aryaduta Palembang.

Acara silaturahim dihadiri ratusan tokoh Lekipali, antara lain Solihin Daud (mantan Bupati Lahat), Brigjen Pol  (Purn) Zulkarnain, Zen Gumay, Ujang Sai, Toni Panggarbesi, Hadrnli Ugihan, Tasin Siagun, Erwan Roni, Prof Zulbahri Madjir, Zulman Marzuki, Khairil PSI, Rudi Hartoni dan lainnya. Kehadiran Cik Ujang disambut antusias dan dielu-elukan.

Dalam sambutannya tokoh Lekipali, Zen Gumay mengajak seluruh warga Lekipali yang tersebar di Sumsel, untuk mendukung dan memenangkan pasangan HDCU. Mengingat pasangan HDCU lah yang terbaik. 

“Pak Herman Deru terbukti membangun Sumsel secara merata di 17 kabupaten dan kota se Sumsel. Kita bisa merasakan dan menyaksikan sendiri bahwa pembangunan lima tahun belakangan merata sampai ke desa dan dusun serta talang- talang. inilah yanh harus dilanjutkan” papar Zen Gumay disambut gemuruh tepuk tangan.

Selaku warga Lekipali, kata Zen Gumay, merasa bangga karena Herman Deru mengajak Cik Ujang yang merupakan putra Lekipali untuk memimpin Sumsel 5 tahun mendatang. Sehingga sangat kuat alasan bagi warga Lekipali se Sumsel untuk mendukung pasangan HDCU.

“ Kite harus bangga ade putra terbaik Lekipali yaitu adinda Cik Ujang diajak menjadi Wagub Sumsel. kita harus kompak dan bersatu untuk memenangkan pasangan HDCU” tegas Zen Gumay dijawab siap secara serentak oleh seluruh hadirin.

Dalam sambutannya Cik Ujang menyampaikan terimakasih atas dukungan dan doa sluruh warga Lekipali se Sumsel agar HDCU dan sukses dan memenangkan kontestasi Pilgub Sumsel mendatang.

“Saya berharap persatuan dan kesatuan warga Lekipali se Sumsel dapat kita jaga . Insyallah pasangan HDCU akan dapat memenangkan Pilkada mendatang. Mohon doa restunya “ ujar mantan Bupati Lahat ini.

Pilkada Sumsel 2024, Herman Deru-Cik Ujang Berpotensi Menang Besar, Elektabilitasnya Capai 70 Persen

Berikut hasil survei elektabilitas di Pilkada Sumatera Selatan (Sumsel) 2024. Siapa calon Gubernur terkuat, Herman Deru, Eddy Santana atau Mawardi Yahya?

Seperti diketahui, pilkada Sumsel 2024 diikuti tiga pasangan calon yakni Herman Deru-Cik Ujang, Eddy Santana-Riezky Aprilia dan Mawardi Yahya-RA Anita.

Terbaru dari tiga pasangan tersebut, hanya satu paslon masuk daftar terkuat, yang elektabilitasnya masih diangka 70 persen saat ini yaitu Herman Deru- Cik Ujang (HDCU). Sedangkan lainnya masih dibawah 15 persen. 

Baca juga: Survei Pilkada Sulteng 2024, Ahmad Ali & Anwar Hafid Bersaing Katat, Terjawab Elektabilitas Terkuat

Hal ini disampaikan peneliti dari Konsepindo Research & Consulting, Aldo Serena beberapa waktu lalu, yang menilai dengan sisa waktu kurang 3 bulan sulit untuk mengalahkan HDCU di Pilkada Sumsel nanti. 

Pengamat komunikasi politik Sumsel Dr Hadi Prayogo menilai, wajar elektabilitas Herman Deru (HD) masih sangat tinggi saat ini dibanding pasangan lain, karena HD selama ini bukan hanya menerapkan koalisi partai politik tapi juga koalisi bersama rakyat. 

"Wajar pak Herman Deru mendapatkan elektabilitas 70 persen," kata Hadi Prayogo, Sabtu (14/9/2024).

"karena dia bukan saja melakukan koalisi parpol tetapi juga koalisi rakyat." lanjutnya.

"Selalu berkomunikasi dengan rakyat, dan saya tahu organisasi relawan pendukung HDCU bukan hanya puluhan tapi  ratusan, " sambungnya.

Dengan karakter yang dibangun sejak menjadi Bupati di Ogan Komering Ulu Timut (OKUT) selama dua periode, dan bahkan sempat meraih suara terbanyak nasional Pilkada 2010, HD memiliki keunggulan dibanding kandidat lainnya. 

"Saya mengenal HD sejak era ia menjabat Bupati OKUT, ia sangat getol dan suka berkolaborasi dengan rakyat, buktinya sebagian kerjanya ia menjabat menerima aspirasi rakyat untuk masukan dan hal ini dilanjutkan saat HD menjabat Gubernur Sumsel, dimana masyarakat menunggu untuk bertemu HD  hingga  malam hari, " jelasnya.

Hadi yang selama ini dikenal seorang jurnalis senior menerangkan, dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas dukungan pasangan calon kepala daerah, juga berdampak besar bagi kandidat yang ikut berkontestasi. 

"Putusan MK mau tidak mau siapapun tingkatkannya, ia harus mengekspresikan berkoalisi rakyat, karena satu parpol pun bisa mengusung sendiri seperti pasangan Eddy Santana Putra- Riezky Aprilia (ERA) yang hanya diusung PDIP. 

"Jadi sekarang yang dipentingkan koalisi dengan rakyat, seperti yamh dirintis HD sejak lama." terangnya.

"HD sudah sejak lama akan mencalonkan diri." sambungnya.

"Untuk target saya sangat yakin HDCU juga bisa memenangkan diangka 70 persen nanti, " tuturnya. 

Ditambahkan Hadi, di era saat ini seorang pemimpin harus bisa beradaptasi, dalam berkomunikasi dengan kalangan millennial anak muda agar bisa mendapat suara yang signifikan. 

"Tapi harus diingat kalangan tua juga masih aktif di Indonesia. Maka komunikasi dengan lintas generasi bisa memenangkan Pilkada, termasuk bisa merealisasikan kepentingkan milneial dengan membuka lapangan kerja, inovasi dan yang senior tetap harus diberi ruang," tandasnya. 

Dilanjutkan Hadi, pemimpin kedepan pastinya ia harus memiliki komunikasi lintas generasi, dimana kegiatan saat menjabat jangan hanya seremonial potong pita dan tumpeng saja, tapi harus bisa hadir dilapisan masyarakat bukan hanya perkotaan tapi desa. 

"Komunikasi pasangan calon ketiganya, pastinya masing-masing  punya karakter sendiri  meski bisa dibentuk."

"Yang pasti, bagaimana seorang pemimpin mendengarkan keluhan rakyat, seperti Ahok dulu di Jakarta yang warganya rela antre bertemu dan masyarakat menginginkan seperti itu, dan perlu penyelesaian saat itu juga, " pungkasnya.

(TribunNewsmaker.com/Sripoku.com)