Breaking News:

Pilkada 2024

Kampanye Pilkada Jatim 2024: Luluk ke Makam Didi Kempot, Khofifah Sapa Nelayan, Risma ke Pesantren

Survei elektabilitas Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024 di masa kampanye, bagaimana cara Khofifah, Risma dan Luluk tebar pesona?

Editor: Delta Lidina
TribunNewsmaker Kolase | YouTube KPU Jawa Timu
Survei elektabilitas Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024 di masa kampanye, bagaimana cara Khofifah, Risma dan Luluk tebar pesona? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah hasil elektabilitas para calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur (Jatim) telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) pada Minggu (22/9/2024).

Berikut hasil pengundian nomor urut ketiga pasangan calon Pilkada 2024 Jakarta:

1. Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim

2. Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak

3. Tri Rismaharini - Gus Hans

Di masa kampanye pada 25 September hingga 23 November ini digunakan sebaik mungkin oleh tiga paslon.

Inilah kegiatan tiga calon gubernur di awal-awal masa kampanye:

1. Luluk Nur Hamidah ziarah ke makam Didi Kempot

Luluk Nur Hamidah berziarah ke makam Didi Kempot, maestro campursari, di Kabupaten Ngawi, Jumat (27/9/2024).

Luluk dan suaminya mengirimkan doa dan tahlil bersama.

Ia mengawali harinya dengan mengunjungi Panti Asuhan Asy Syarifah. Kedatangannya disambut langsung oleh Ibu Nyai Muthi'ah.

Setelah itu Luluk berdiskusi dengan Fatayat NU Ngawi, soal permasalahan perempuan. Bersama mereka, Luluk menggelar kegiatan sosial Jumat Barokah.

Tidak cukup di sana, Luluk melanjutkan safari kampanyenya dengan mengunjungi kediaman Kiyai Muqqorrobin dalam rangka silaturahmi di

Di Pondok Pesantren Al Hidayah, Luluk menyampaikan beberapa isu utama yang menjadi fokusnya maju Pilgub Jatim. Salah satunya adalah tentang kesejahteraan petani.

Baca juga: Elektabilitas Sangat Tinggi, Khofifah Indar Potensi Kalahkan Tri Rismaharini di Pilkada Jatim 2024

Luluk menggarisbawahi ketimpangan yang dialami oleh para petani terutama di Kota Ngawi, sebagai salah satu lumbung pangan di Jatim.

Ngawi dikenalnya sebagai pusat produksi padi yang melimpah. Namun Luluk heran, produksi padi di sana tidak dapat mengangkat taraf kesejahteraan petani di Ngawi. Kondisi tersebut dikatakannya bertolak belakang.

"Seringkali produksinya bagus, panen melimpah, tapi kondisi petaninya tidak naik dan tidak sejahtera," ujar Luluk.

Luluk juga menegaskan seharusnya pemerintah aktif dalam melindungi dan memperjuangkan kesejahteraan petani melalui kebijakan pro petani yakni subsidi yang cukup dan harga jual padi yang pantas.

Luluk mengatakan, Jika  diberi amanah memimpin Jatim, maka kebijakan seperti demikian yang akan dilakukannya ke depan. Ia akan mendorong pemerintah pusat agar lebih memperhatikan nasib petani.

Luluk berkomitmen untuk menyusun program-program yang konkret yang dapat memberikan manfaat langsung untuk petani. Ia juga menyadari bahwa keberhasilan sektor pertanian membutuhkan kolabrasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah.

"Kalau pemerintah tidak hadir untuk menjaga pembelian dari petani, maka pasti akan sulit bagi petani untuk sejahtera, karena yang menetapkan harga pembelian bukan petani, melainkan pihak kartel" pungkas Luluk.

Pengundian Pilkada Jatim 2024
Pengundian Pilkada Jatim 2024 (YouTube KPU Jawa Timur)

2. Khofifah kunjungi Nelayan di Lamongan

Khofifah Indar Parawansa menyapa masyarakat, nelayan, dan pekerja pemilah ikan di TPI Brondong, Kabupaten Lamongan, Jatim, Kamis (26/9/2024) pagi. 

Khofifah datang bersama rombongan tim kampanye yang disertai kelompok musisi jalanan.

Dalam kedatangannya itu, Khofifah berdialog menyerap aspirasi dan harapan untuk Jawa Timur ke depan.

Salah satunya soal lesunya bisnis perikanan. 

“Produksi ikan di Jawa Timur ini tertinggi.  Kemarin kita sempat deflasi, deflasi ini tidak hanya di Indonesia, tapi juga di sejumlah belahan dunia. Ketika deflasi banyak yang saving, sehingga belanjanya berkurang, ini juga terjadi di perikanan terutama di awal awal tahun 2024,” kata Khofifah

“Tetapi ekonomi sudah membaik. Jadi ada hal yang memang kita lihat ada dinamika pasar baik lokal, nasional maupun internasional,” ujarnya.

Menurut Kofifah, pemulihan ekonomi terlihat dari banyaknya kapal-kapal besar yang melakukan bongkar muat ikan. 

Bahkan ukuran tangkapan ikan yang dihasilkan begitu besar dan banyak. Hal ini dikatakan Khofifah menunjukkan kekayaan sektor perikanan di Jawa Timur.

Baca juga: Update Elektabilitas Pilgub Jatim 2024, Khofifah VS Risma VS Luluk, Siapa Tertinggi?

“Ikan di sini banyak yang dibeli eksportir. Ada kapal-kapal yang secara rutin datang ke sini. Tapi kalau terjadi deflasi di negara importir, akan terpengaruh pada serapan ikan kita,” ujarnya.

Untuk itu, Khofifah menawarkan solusi memperbanyak investor di sektor perikanan yang memungkinkan untuk membuka industri olahan ikan di Lamongan. 

“Sehingga kalau ada oversuplai itu relatif mereka punya solusi. Tapi kalau ada pabrik ketika ada oversuplai, maka ada kontinuitas untuk suplai bahan olahan di pabrik. Itu yang harus bisa diperhatikan,” ujarnya.

3. Risma ke Pesantren di Blitar

Tri Rismaharini atau Bu Risma berkunjung Pondok Pesantren Mamba'ul Hikam, Dusun Wonorejo, Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, kabupaten Blitar, Minggu (29/9/2024).

Dalam kunjungan itu, Tri Rismaharini mendapatkan aspirasi soal kesejahteraan guru dan fasilitas pendidikan di Pondok Pesantren. 

Dikutip dalam keterangan tertulis, KH. R. Mashadi Prawiranegara yang merupakan salah seorang pengurus pesantren, bercerita kepada Risma, banyak guru yang hanya bermodal niat mengabdi atau tanpa penghasilan yang layak.

Sebagai gambaran, upah yang didapat selama sebulan berkisar 200 ribu.

"Buat beli sabun saja tidak cukup," ungkap Gus Hadi, sapaan akrab KH R Mashadi Prawiranegara. 

Kepada Risma dia bercerita bahwa para guru di pesantren selama ini hanya mengandalkan semangat dalam mengajar. Mereka jauh dari kata sejahtera. Biaya sehari-hari banyak ditambal dari penghasilan tambahan dari sektor pertanian.

Tak hanya soal kesejahteraan, aspirasi lain yang turut disampaikan adalah fasilitas di pesantren yang juga terbatas. 

Aspirasi semacam itu lantas direspons Risma. Mantan Menteri Sosial dan Wali Kota Surabaya itu mengaku prihatin atas kondisi tersebut.

Padahal, pondok pesantren punya peran besar dalam pembentukan karakter generasi muda. Dia menjelaskan, urusan pendidikan harus mendapat atensi besar. 

Risma bercerita, pengalaman dirinya saat menjadi orang nomor satu di Kota Surabaya. Saat itu, Pemkot menggratiskan biaya sekolah di semua jenjang. Tak hanya itu, juga memberi tunjangan kepada guru termasuk juga ustadz. Politisi PDIP itu menyebut komitmen untuk memberikan perhatian ke depan. 

Apalagi Risma menyebut telah memiliki data dan telah menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan komitmen itu.

"Saya bertemu banyak guru,pengajar,ustadz yang mengeluhkan kondisi mereka. Ada yang terlilit utang dan berharap mendapatkan tunjangan lagi," ungkap Risma. (TribunNewsmaker/TribunMataraman)

Tags:
Pilkada 2024Luluk Nur HamidahKhofifahRismaJawa TimurJatim
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved