Breaking News:

Pilkada 2024

Perbandingan Harta 2 Cabup di Pilkada Majalengka 2024, Karna Sobahi vs Eman Suherman, Siapa Terkaya?

Berikut perbandingan harta kekayaan calon Bupati di Pilkada Majalengka 2024.  Karna Sobahi vs Eman Suherman, siapa terkaya?

Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Eri Ariyanto
Instagram @kpukabmajalengka
Berikut perbandingan harta kekayaan calon Bupati di Pilkada Majalengka 2024.  Karna Sobahi vs Eman Suherman, siapa terkaya? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut perbandingan harta kekayaan calon Bupati di Pilkada Majalengka 2024.  Karna Sobahi vs Eman Suherman, siapa terkaya?

Seperti diketahui, KPU Kabupaten Majalengka resmi menetapkan dua Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) menjadi Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Majalengka.

Dua Bapaslon yang secara resmi telah ditetapkan sebagai Paslon Pilkada Majalengka 2024 tersebut, di antaranya, Karna Sobahi - Koko Suyoko, dan Eman Suherman - Dena M Ramdhan.

Baca juga: Survei Terbaru Pilkada Jatim 2024, Luluk Masih Kesulitan Kejar Elektabilitas Khofifah & Risma

Harta kekayaan Karna Sobahi

Karna Sobahi, mantan Bupati Majalengka (2018-2023) dan dua periode Wakil Bupati, memiliki total harta senilai Rp9.734.479.829. 

Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 27 Desember 2023, kekayaannya sebagian besar berasal dari kepemilikan empat aset tanah dan bangunan di Majalengka dan Bandung senilai Rp1.045.489.000.

Karna juga memiliki tiga kendaraan dengan total nilai Rp1.635.900.000. Berikut rinciannya.

- Innova Venturer Minibus Tahun 2018, senilai Rp290.000.000

- Honda Hrv Ru1 1.5 E Plus Cvt Tahun 2022, senilai Rp395.900.000

- Toyota Alphard Type G 2.5 At Tahun 2018, senilai Rp950.000.000

Selain itu, ia memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp482.760.000, surat berharga Rp675.000.000, serta kas dan setara kas Rp5.895.330.829.

Eletabilitas Pilkada Majalengka 2024
Berikut perbandingan harta kekayaan calon Bupati di Pilkada Majalengka 2024.  Karna Sobahi vs Eman Suherman, siapa terkaya? (Instagram @kpukabmajalengka)

Harta kekayaan Eman Suherman

Sementara Eman Suherman, yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka, memiliki kekayaan sebesar Rp8.331.428.265. 

Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 31 Januari 2024, kekayaannya didominasi oleh 35 aset tanah dan bangunan di Kabupaten Majalengka dengan total nilai Rp5.825.200.000.

Eman juga memiliki empat kendaraan senilai Rp710.000.000. Berikut rinciannya.

- Mitsubishi Colt Minibus Tahun 2008, senilai Rp 45.000.000

- Mitsubishi Colt Diesel Dump Truck Tahun 2012, senilai Rp90.000.000

- Nissan Navara Tahun 2018, senilai Rp200.000.000

- Honda Crv-V 1.5 Tahun 2019, senilai Rp375.000.000

Eman juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp1.335.250.000, kas dan setara kas Rp460.978.265, serta utang Rp1.000.000.000. 

Jika diakumulasikan dengan hutang, total harta kekayaannya adalah Rp7.331.428.265. 

Berikut hasil survei terbaru Pilkada Majalengka 2024, H. Eman Suherman - Dena Muhamad Ramdhan vs Karna Sobahi - Koko Suyoko. Siapa pasangan terkuat?
Berikut hasil survei terbaru Pilkada Majalengka 2024, H. Eman Suherman - Dena Muhamad Ramdhan vs Karna Sobahi - Koko Suyoko. Siapa pasangan terkuat? (TribunNewsmaker.com/ TribunKaltim)

2 Survei Elektabilitas Pilkada Majalengka 2024, Eman-Dena Masih Unggul dari Karna-Koko

Inilah survei elektabilitas calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Majalengka di Pilkada 2024.

Pilkada Majalengkap 2024 diikuti oleh dua pasangan calon (paslon) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka.

Inilah pasangan calon bupati dan wakil bupati yang maju Pilkada 2024 di Majalengka:

1. Eman Suherman - Dena Muhamad Ramdhan

2. Karna Sobahi - Koko Suyoko

Ada dua lembaga survei yang telah merilis hasil angka elektoral kedua paslon, yakni Poltracking Indonesia dan Indikator Politik Indonesia.

Simak survei selengkapnya:

1. Survei Poltracking Indonesia

Pasangan Eman Suherman - Dena M Ramdhan, mengungguli Karna Sobahi - Koko Suyoko berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia.

Hasil survei Peta Elektroral Pilkada Majalengka 2024 yang dilaksanakan Poltracking Indonesia tersebut dirilis pada Minggu (29/9/2024) dalam siaran langsung di kanal YouTube Poltracking TV.

Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda AR, mengatakan, berdasarkan hasil survei elektabilitas pasangan Eman Suherman - Dena M Ramdhan yang mencapai 56,9 persen berhasil mengungguli Karna - Koko 32,3 persen.

Namun, menurut dia, pemenang Pilkada Majalengka 2024 belum bisa diprediksi meski selisih elektabilitas paslon nomor urut satu dan dua cukup signifikan, serta dinamika politik juga berpotensi berubah.

"Di sisa waktu dua bulan menuju pemungutan suara pada 27 November 2024, peta elektoral masih berpotensi berubah, sehingga persaingan semakin menarik dan dinamis, kemungkinan pemenangnya akan terlihat dari hasil survei di hari tenang," kata Hanta Yuda AR dalam siaran langsung di kanal YouTube Poltracking TV, Minggu (29/9/2024).

Ia mengatakan, survei Poltracking Indonesia dilaksanakan pada awal September 2024, tepat setelah masa pendaftaran Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Majalengka di KPU Kabupaten Majalengka.

Survei itu menggunakan metode stratified multistage random sampling yang melibatkan 600 responden, sedangkan margin of error sebesar kurang lebih 4,1 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Data ini dikumpulkan dari 26 kecamatan di Majalengka, sehingga menyajikan potret kekuatan elektabilitas kedua Paslon Pilkada Majalengka 2024," ujar Hanta Yuda AR.

Selain itu, elektabilitas pasangan Eman - Dena juga mengungguli Karna - Koko dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilaksanakan pada 8 - 13 September 2024 di 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka, dan jumlah sampelnya mencapai 400 responden yang berusia 17 tahun atau lebih.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan, hasil survei Pilkada Majalengka 2024, elektabilitas Eman - Dena berada mencapai 54,8 persen, dan Karna - Koko 33,7 persen.

"Hasil survei ini bisa berubah, Pak Eman jangan terlalu santai, dan Pak Karna juga jangan patah semangat, karena waktu masih panjang serta selisih enggak terlalu jauh, sehingga bisa membuat perubahan," kata Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei Pilkada Majalengka, Rabu (25/9/2024).

Sementara Pemimpin Redaksi (Pemred) Tribun Jabar, Adi Sasono, yang menjadi narasumber dalam perilisan hasil survei Poltracking Indonesia, menyoroti hal menarik dalam Pilkada Majalengka 2024, yakni koalisi PDIP - PKS yang mengusung pasangan Karna - Koko.

Pihaknya mengakui, koalisi dua partai politik (parpol) yang secara spektrum ideologinya saling berjauhan tersebut berhasil terwujud di Pilkada Majalengka, dan menjadi yang pertama kalinya di Kabupaten Majalengka dalam 15 tahun terakhir.

Menurut dia, hasil survei Poltracking Indonesia juga berpotensi memengaruhi dominasi PDIP yang selama ini sangat kuat di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Bahkan, Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, juga pernah menyebut wilayah Ciayumajakuning sebagai Kandang Banteng, karena dominasi PDIP yang menempati kursi kepala daerah dalam beberapa periode terakhir.

"Dari hasil survei Poltracking, saya melihat pasangan Eman - Dena enggak ada persoalan, karena memborong partai-partai besar dan elektabilitasnya juga unggul, sehingga secara umum aman kecuali di tengah jalan menjelang pemungutan suara ada tsunami politik," ujar Adi Sasono.

Diketahui, pasangan Eman Suherman - Dena M Ramdhan yang diusung enam partai parlemen, di antaranya, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai Demokrat, dan PKB yang totalnya mendapatkan 28 kursi DPRD Kabupaten Majalengka.

Termasuk enam partai nonparlemen dari mulai Partai NasDem, PSI, Partai hanura, Partai Gelora, Partai Garuda, hingga Partai Prima.

Sementara pasangan Karna - Koko diusung PDIP yang meraih 15 kursi DPRD Kabupaten Majalengka, dan PKS yang mendapatkan tujuh kursi, serta partai nonparlemen dari mulai PBB, Partai Ummat, Partai Buruh, Perindo, hingga PKN.

2. Survei Indikator Politik Indonesia

Berdasarkan hasil survei, pasangan calon nomor urut 01, Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan menempati posisi teratas.

Pasangan Eman-Dena berada di peringkat pertama dengan 54,8 persen dan posisi kedua ditempati pasangan Karna Sobahi-Koko Suyoko dengan 33,7 persen.

Sementara responden yang tidak menjawab atau belum menemukan pilihan ada sebanyak 11,5 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebut komposisi pemasangan Eman-Dena dinilai cocok karena bisa menunjukkan tren positif dari masing-masing pasangan sementara pasangan rivalnya Karna-Koko dampaknya belum terlalu signifikan.

"Ternyata kalau dipasangkan antara Pak Eman dengan Pak Dena itu cenderung positif. 

Pak Eman yang punya basis dengan Pak Dena juga yang punya basis, itu cenderung bertambah jadi 54,8 persen (tingkat kepercayaan publik untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka)," kata Burhanuddin, Rabu (25/9/2024).

Menurut Burhan, pasangan Karna dan Koko, belum memperlihatkan peningkatan elektabilitas setelah kedua tokoh berpasangan. 

"Mungkin perlu waktu, karena Pak Karna dari basis PDI Perjuangan dan Pak Koko dari basis PKS, 

ini kan nggak mudah yah menggabungkan kedua kekuatan jadi perlu waktu kedua struktur partai menggabungkan dua kekuatan yang sering kali diasumsikan oleh pengamat seperti minyak dan air," katanya. 

Burhan mengatakan hasil survei ini bukanlah hasil mutlak Pilkada 27 November. 

Sebab masih ada waktu untuk kedua pasangan kandidat meningkatkan popularitas dan elektabilitas masing-masing.

"Pemilihan ini bisa berubah, naik turun. Pak Eman jangan terlalu santai, 

Pak Karna masih ada waktu jangan patah semangat apalagi dua setengah bulan bukan waktu yang pendek itu waktu yang panjang, selisih juga nggak terlalu jauh. Dua setengah bulan bisa membuat perubahan," ujarnya

Sementara itu, Survei Indikator dilakukan pada periode 8-13 September 2024 di 26 Kecamatan dengan jumlah sampel 400 responden yang sudah berusia 17 tahun atau lebih.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung.

Menggunakan metode random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Setelah proses wawancara, Indikator Politik Indonesia juga melakukan quality control atau spot check terhadap hasil survei di lapangan.

Quality control dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih. 

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan.

(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)

Tags:
Pilkada 2024MajalengkaKarna SobahiEman Suherman
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved