Pilkada 2024
Hasil Pilkada Blitar 2024, Rijanto-Beky Unggul Telak dari Rini-Ghoni, Cek Perolehan Suara
Inilah hasil rekapitulasi suara di Pilkada Kabupaten Blitar. Rijanto-Beky Herdihansah kalahkan Rini Syarifah-Abdul Ghoni.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah hasil rekapitulasi suara di Pilkada Kabupaten Blitar 2024. Rijanto-Beky Herdihansah kalahkan Rini Syarifah-Abdul Ghoni.
Seperti diketahui, kemenangan tersebut berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar, Kamis (5/12/2024).
Pada momen itu, ketua KPU Kabupaten Blitar, Sugino, mengungkapkan bahwa paslon nomor urut 1 Rijanto-Beky memperoleh 504.655 suara.
Sementara paslon nomor urut 2, Rini-Ghoni, hanya mendapatkan 137.706 suara.
Baca juga: Hasil Rekapitulasi Pilkada Kebumen 2024, Perolehan Suara Lilis -Zaeni Unggul Telak Atas Arif-Rista
"Jumlah suara sah dalam Pilbup Blitar sebanyak 642.361 dan suara tidak sah 27.976," ujar Sugino saat ditemui awak media usai rapat pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara di Hotel Santika, Jalan Soekarno, Kota Blitar, Kamis (5/12/2024).
Dengan hasil tersebut, paslon Rijanto-Beky mencatatkan perolehan suara sebesar 78,56 persen dari total suara sah, sementara paslon Rini-Ghoni hanya meraih 21,44 persen.
Pertarungan antara kedua paslon berlangsung sengit selama masa kampanye. Isu contekan dalam debat publik menjadi salah satu sorotan utama.
Isu ini mencuat pada debat publik pertama di mana Rini Syarifah terlihat memegang dan membaca beberapa lembar kertas.
Ketegangan semakin meningkat pada debat publik kedua, yang terpaksa dihentikan sebelum segmen pertama selesai.

Akhirnya, KPU Kabupaten Blitar memutuskan untuk meniadakan debat publik ketiga setelah kedua paslon gagal mencapai kesepakatan mengenai tata tertib debat.
Kemenangan Rijanto-Beky dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024 ini hampir memastikan kembalinya Rijanto ke kursi bupati.
Sebelumnya, pada Pilkada 2020, ia kalah dari pasangan Rini Syarifah-Rahmat Santoso.
Dari perspektif kepartaian, kemenangan ini juga menandakan kembalinya kekuatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Kabupaten Blitar, baik di tingkat legislatif maupun eksekutif.
Rijanto merupakan Ketua DPC PDI-P Kabupaten Blitar, sedangkan Beky dikenal sebagai pengusaha muda yang sering dianggap sebagai "crazy rich" Blitar.
Dalam Pilkada 2024, paslon Rijanto-Beky diusung koalisi partai politik yang menguasai 48 persen dari total 50 kursi DPRD Kabupaten Blitar, terdiri dari PDI-P, Partai Amanat Nasional, dan Partai Nasdem, serta beberapa partai non-parlemen.
Sementara itu, paslon Rini-Ghoni didukung koalisi yang menguasai 52 persen kursi DPRD, yang meliputi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan beberapa partai non-parlemen.
Adu Rekam Jejak 2 Paslon Pilkada Kabupaten Blitar 2024, Rini-Ghoni vs Rijanto-Beky, Siapa Termoncer?
Berikut rekam jejak dua pasangan calon (paslon) di Pilkada Kabupaten Blitar 2024. Rini Syarifah-Abdul Ghoni vs Rijanto-Beky Herdihansah, siapa termoncer?
Seperti diketahui, Pilkada Kabupaten Blitar 2024 akan diikuti oleh dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Kedua paslon itu yakni Rini Syarifah-Abdul Ghoni vs Rijanto-Beky Herdihansah.
Dikutip TribunNewsmaker.com dari berbagai sumber, berikut rekam jejak dua paslon di Pilkada Kabupaten Blitar 2024.
Baca juga: Adu Rekam Jejak 2 Paslon di Pilkada Tuban 2024, Halindra-Joko vs Riyadi-Wafi, Siapa Termoncer?
Rini Syarifah
Rini Syarifah lahir di Kota Blitar pada tahun 1977 dari keluarga pengusaha-pedagang yang juga tokoh Nahdlatul Ulama Kota Blitar.
Ayahnya, Musa Ismail, adalah salah satu pendiri PKB Kota Blitar.
Ia mengenyam pendidikan dari SD hingga SMA di Blitar. Rini tercatat lulus SD Negeri Kepanjenlor, Kota Blitar pada 1989 dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kota Blitar.
Ijazah tingkat SMA ia dapatkan dari SMA Negeri 1 Garum, Kabupaten Blitar, tahun 1995. Rini melanjutkan pendidikan tinggi diploma tiga (D3) program studi akuntansi di Universitas Brawijaya Malang.
Menikah dengan Zainal Arifin, Rini dikaruniai 2 anak.
Sebelum masuk ke dunia politik Blitar, nama Rini nyaris tidak dikenal masyarakat Blitar.
Perempuan berusia 47 tahun itu lebih banyak menggeluti bisnis keluarga. Ia ikut mengelola Toko Restu sejak 1996.
Kemudian, mulai 2015 hingga 2019 Rini mengelola usaha peternakan kambing dan sapi.
Pada periode yang sama, ia tercatat sebagai manajer sebuah usaha di bidang sound system, yakni Ultima Sound System. Sejak 2017, Rini tercatat sebagai pengelola rumah makan Bale Karisa.
Sebelum tampil sebagai kandidat kepala daerah dengan nama pencitraan “Mak Rini” pada Pilkada 2020, ia nyaris tidak dikenal publik.

Pada Pilkada 2020, Rini membuat kejutan. Meski hanya didukung koalisi partai politik yang menguasai 17 kursi atau 34 persen dari total kursi DPRD Kabupaten Blitar, Rini berhasil jadi orang nomor satu di Blitar.
Berpasangan dengan pengacara asal Surabaya, Rahmat Santoso, mereka secara mengejutkan mengalahkan pasangan petahana Rijanto-Marhaenis Urip Widodo yang didukung koalisi mayoritas partai politik.
Alhasil, Rini pun tampil sebagai perempuan pertama yang menjadi Bupati Blitar untuk periode 2020-2024.
Selama sekitar 4 tahun kepemimpinannya, sejumlah isu tidak sedap sempat menerpa, yakni penyewaan rumah pribadinya sebagai rumah dinas wakil bupati.
Kemudian, keberadaan Tim Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (TP2ID) yang dinilai memiliki kekuasaan terlalu besar pada jalannya roda pemerintahan.
Sejumlah fraksi di DPRD Kabupate Blitar sempat memproses penggunaan hak interpelasi dan hak angket atas kedua isu tersebut namun berhenti di tengah jalan.
Kepemimpinan Rini juga diwarnai gagalnya komunikasi dengan Rahmat Santoso yang berujung pada pengunduran diri Rahmat dari kursi Wakil Bupati Blitar.
Rini juga pernah menghadapi aksi unjuk rasa wartawan Blitar Raya yang memprotes ketertutupannya pada media.
Rijanto
Sebelum terjun ke politik, Rijanto menjalani kariernya selama puluhan tahun sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar sejak 1975.
Pada puncak kariernya sebagai birokrat senior, pria kelahiran Blitar 71 tahun lalu ini tercatat sempat menduduki jabatan sebagai Plt kemudian Plh Direktur PDAM Kabupaten Blitar dalam kurun 2003-2007.
Pada periode yang sama, alumni SMA Negeri 1 Kota Blitar itu juga tercatat menjabat sebagai Kepala Satpol PP Kabupaten Blitar.
Selanjutnya, ayah dua anak itu menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada periode 2005-2007, lalu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar periode 2007-2010.
Alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri yang lulus 1980 itu terjun ke arena politik untuk pertama kalinya ketika mendampingi petahana Bupati Blitar Herry Noegroho memenangkan Pilkada Kabupaten Blitar yang berlangsung akhir 2010.
Setelah satu periode menjadi Wakil Bupati Blitar, Rijanto maju sebagai calon bupati.
Ia menggandeng Ketua DPRD Kabupaten Blitar Marhaenis Urip Widodo yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P pada Pilkada 2016. Mereka melawan “kotak kosong”.
Pada Pilkada 2020, pasangan petahana Rijanto-Marhaenis yang didukung koalisi besar partai politik yang menguasai total 66 persen dari 50 kursi yang ada di DPRD kalah oleh pasangan lawan Rini Syarifah-Rahmat Santoso.
Kekalahan mengejutkan itu juga menjadi kekalahan pertama PDI-P sejak Reformasi 1998 dalam perebutan kursi Bupati Blitar.
Kekalahan yang juga berujung pada keluarnya Marhaenis dari PDI-P dan “menyeberang” ke partai lawan, PKB.
Ditinggalkan Marhaenis, PDI-P Kabupaten Blitar memilih Rijanto sebagai Ketua DPC sejak 2021.
Kini, dalam Pilkada Serentak 2024 Kabupaten Blitar, Rijanto kembali maju. PDI-P yang kehilangan 3 kursi di DPRD Kabupaten Blitar sebagai pengusung dan mendapat dukungan koalisi partai politik yang lebih sedikit, yakni 48 persen dari total 50 kursi DPRD.
Ia harus melawan petahana Rini Syarifah yang pernah mengalahkan dirinya dan kini didukung koalisi partai politik yang menguasai 52 persen dari total kursi DPRD.
Abdul Ghoni
Pria kelahiran Sampang, Pulau Madura, 31 tahun lalu ini menerjuni politik praktis ketika bergabung dengan PSI dan menjadi calon anggota legislatif untuk DPR RI pada Pemilu 2024.
Ia masuk Dapil III Jawa Timur yang meliputi Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso.
Namun perolehan suara Abdul Ghoni tidak seberapa, jauh dari peluang merebut kursi DPR RI.
Ayah satu anak ini mengenyam pendidikan hingga tingka SMA di Surabaya. Pendidikan kesarjanaan dia tempuh di STIB UBI Banyuwangi.
Dia bergabung dengan organisasi gerakan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan menjadi Ketua PMII Cabang Banyuwangi pada 2015.
Usai menyelesaikan pendidikan S1, Ghoni kembali ke Surabaya dan dipercaya sebagai Ketua Kaderisasi PMII Jawa Timur. Selanjutnya, ia terpilih menjadi Ketua PMII Jawa Timur periode 2018-2022.
Nama Ghoni pertama kali terdengar di telinga masyarakat Blitar pada Kamis (15 Agustus 2024) ketika Partai Demokrat memberikan rekomendasi kepada Rini Syarifah untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024 berpasangan dengan dirinya.
Beky Herdihansah
Pengusaha sukses yang dijuluki crazy rich Blitar, Beky Herdihansah, mulai terkenal seiring popularitas pendakwah muda Blitar Gus Iqdam, pengasuh majelis taklim Sabilu Taubah.
Pria berusia 40 tahun asal Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar yang sering dipanggil “Kaji Beky atau Kaji Beki” itu memiliki penampilan nyentrik pada rambutnya yang berjambul dan dicat biru.
Media sering menyorot rumahnya yang digambarkan bak istana raja, sebagaimana dikatakan Gus Iqdam di satu unggahan media sosial.
Di kalangan warga Blitar, Beky dikenal sebagai pengusaha sukses yang mendapatkan pundi-pundi uang dari usaha di bidang “poultry”.
Ia disebut menjadi pemasok utama pakan, bibit ayam, serta obat-obatan bagi peternakan ayam yang ada di banyak daerah di Jawa Timur terutama bagian selatan.
Berdasarkan ringkasan biodata yang ada di KPU Kabupaten Blitar, Beky tercatat sebagai direktur utama di sejumlah perusahaan, yakni PT Sumber Kelapa Beky Farm, PT Sumber Kelapa Tani, dan PT Sumber Kelapa Barrack.
Meski demikian, ayah dua anak ini benar-benar baru di dunia politik. Namanya kuat disebut sebagai calon wakil bupati untuk Rijanto setelah pada akhir Juli lalu beredar foto keduanya sedang berada di Kantor DPD PDI-P Jawa Timur.
Beberapa hari kemudian, PAN memberikan rekomendasi kepada pasangan Rijanto-Beky untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024.
Sementara rekomendasi dari PDI-P justru keluar pada menit-menit terakhir menjelang KPU membuka masa pendaftaran pasangan calon untuk Pilkada Serentak 2024.
Meneguhkan predikatnya sebagai pengusaha kaya yang dermawan, Beky, dari jendela sunroof mobil mewahnya, menebar beberapa gepok uang kertas ke arah massa pendukung saat meninggalkan Kantor KPU Kabupaten Blitar.
(TribunNewsmaker.com/Kompas.com)
Sosok 2 Pasang Kakak-Adik Sama-Sama Jadi Kepala Daerah di Sulawesi Selatan, Karier Politiknya Moncer |
![]() |
---|
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|