Berita Viral
Penyebab Penganiayaan Dokter Koas, Ibu Lady Disebut Tak Terima Anaknya Jaga di Hari Kumpul Keluarga
Awal mula penyebab penganiayaan dokter koas, Ibu Lady disebut tak terima anaknya jaga RS saat hari kumpul keluarga
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Awal mula penyebab penganiayaan dokter koas, Ibu Lady disebut tak terima anaknya jaga RS saat hari kumpul keluarga.
Kasus penganiayaan dokter koas di Palembang masih menjadi buah bibir di media sosial.
Fadilla alias Datuk, sopir dari Sri Meilina alias Lina telah ditahan di Polda Sumsel pada 14 Desember 2024.
Sementara itu, penyebab awal mengapa terjadi penganiayaan pada dokter koas bernama Luthfi pun diungkap polisi.
Polisi mengungkapkan bahwa Sri Meilina yang terlibat dalam penganiayaan dokter koas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Az-Zahra, sempat melakukan intervensi terkait jadwal piket yang ditetapkan korban, Muhammad Luthfi.
Baca juga: Sosok Sopir Lina Dedy yang Kini Jadi Tersangka Atas Penganiayaan Dokter Koas, Sudah Kerja 20 Tahun
Lina diketahui mengajukan protes karena jadwal piket yang ditetapkan Luthfi bertepatan dengan waktu berkumpul keluarga Lady, yang juga merupakan dokter koas.
"Ibu dari teman korban ini mengintimidasi dengan mengatakan kenapa anak saya dijadwalkan saat hari kumpul keluarga?" ungkap Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumsel, Kombes Pol Anwar Reksowidjojo, Sabtu (14/12/2024).
Anwar menjelaskan bahwa intimidasi tersebut dilakukan Lina karena merasa anaknya, Lady, tidak diberikan jadwal yang adil oleh korban.
Meskipun demikian, Luthfi yang menjadi sasaran intimidasi tetap menjelaskan bahwa jadwal tersebut telah disepakati oleh seluruh koas dan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca juga: Sopir Lina Dedy yang Aniaya Dokter Koas Mengaku Khilaf, Ungkap Kronologi Penganiayaan Luthfi

Penjelasan tersebut ternyata memicu emosi tersangka Fadilla alias DT (37), yang merasa kesal karena permintaan majikannya tidak dipenuhi korban.
"Pelaku merasa bahwa korban ini sudah tidak sopan terhadap majikannya," ujar Anwar.
Saat ini, status Sri Meilina ditetapkan sebagai saksi. Polisi juga mengisyaratkan bahwa mereka akan memanggil Lina untuk dimintai keterangan lebih lanjut dalam kasus ini.
"Tidak ada tindakan fisik yang dilakukan (Sri Meilina) di dalam video. Namun, kami masih mendalami apakah ibunya memenuhi unsur pidana untuk jadi tersangka," tegas Anwar.
Kasus ini menarik perhatian publik dan menjadi sorotan terkait intervensi dalam dunia medis serta dampaknya terhadap profesionalisme tenaga kesehatan.
Pengakuan Korban

Kini pihak keluarga dokter koas yang dianiaya tersebut akhirnya angkat bicara ke publik.
Hal ini diketahui lewat Instagram @hendracipta_surg diketahui sebagai dosen dari dokter koas tersebut, Kamis (12/12/2024) membagikan isi chat dengan keluarga dokter koas tersebut.
Tribunsumsel.com sendiri sudah menghubungi langsung via dm pihak keluarga korban.
Dalam pesan DM tersebut, keluarga korban tampak berterimakasih kepada dosen tersebut karena memviralkan kejadian tersebut.
"Terimakasih dok karena sudah mengangkat kasus ini, saya selaku kakanya berterimakasih sekali," kata kakak korban.
"Pelaku sudah minta maaf?," tanya sang dosen.
"Saya sedih sekali, disitu posisi adik saya sama sekali tidak ada melawan pukul balik, karena lagi pakai atribut koas dan alamamater kampus," jawab kakak korban.
Pihak keluarga korban menjelaskan bahwa ibu pelaku meminta jalur damai.
"Saat ini belum (minta maaf), yang ada malah ibu pelaku datang ke rs bhayangkara hanya minta supaya jalur damai," jelas kakak korban.
"Coba baca ya chat diatas, saya gak kenal sama sekali dengan keluarga korban, hanya menyuarakan suara hati jangan sampai 'orang yang merasa punya kuasa, bisa seenaknya dengan rakyat kecil, rakyat kecil juga bisa mencari keadilan'," tulisnya.
Lina Dedy dan Putrinya Syok
Titis Rachmawati Kuasa hukum keluarga Lina Dedy atau Sri Meilina mengungkap kliennya merasa bersalah pasca tindakan sopirnya yang menganiaya dokter koas FK Unsri bernama Luthfi.
Lina Dedy dan putrinya yang berinisial LD disebut merasa syok atas kejadian yang kini jadi sorotan publik.
Disebutkan, bahkan Lina Dedy merasa bersalah karena mengajak korban bertemu atas inisiatifnya sendiri.
"Ibunya merasa bersalah. Karena inisiatif mau menemui korban tanpa sepengetahuan anaknya, muncul masalah ini," kata Titis, Sabtu (14/12/2024).
Keduanya kata Titis, lebih banyak menyendiri dan terguncang secara psikologis.
"Bukan menyendiri lagi, dua-duanya lebih sering menangis. Masih syok betul, semuanya syok," katanya.
Lina menemui korban tanpa sepengetahuan anaknya, bahkan sang anak LY sempat melarang ibunya menemui korban setelah menceritakan persoalan jadwal.
"Iya benar, LY sudah meminta ibunya agar jangan menemui korban. Waktu kejadian LY sedang menjalankan tugas sebagai koas," katanya.
(Tribunnewsmaker.com/Kompas.com)(TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)
Sumber: Kompas.com
Sosok Istri Ustaz Khalid Basalamah yang jarang Disorot, Ternyata Seorang Mualaf, Minta Dipoligami! |
![]() |
---|
Fakta Tewasnya Pensiunan Guru di Karanganyar Jateng, Pelaku Menantu Tetangganya, Residivis Jambret |
![]() |
---|
Pemicu Ledakan di Pamulang Tangsel Terungkap! Tidak Ditemukan Residu Bahan Peledak |
![]() |
---|
Siswi SMP di Rembang Jateng Bully Teman Sekelas, Diduga Rebutan Pacar yang Merupakan Adik Tingkat |
![]() |
---|
Malu! Bukan Kaya yang Didapat, Istri Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp10 M Justru Menanggung Aib |
![]() |
---|