Breaking News:

Berita Viral

Terungkap Biaya Produksi Selembar Uang Palsu, Ternyata Mahal, Pantas Jika Cetak 50 Ribuan Bakal Rugi

Ternyata segini biaya produksi selembar uang palsu yang dicetak ilegal di UIN Alauddin Makassar, pantas hanya cetak lembaran 100 ribuan

Editor: Talitha Desena
Muhammad Abdiwan/Tribun Timur dan Freepik.com
Ternyata segini biaya produksi selembar uang palsu yang dicetak ilegal di UIN Alauddin 

"Walaupun nanti disebarkan dengan uang palsu supaya bisa memilih yang bersangkutan, ternyata karena uang palsu jadi tidak jadi," sambungnya.

Berdasarkan keterangan Kapolda Sulsel, rencana pembuatan uang palsu ini dimulai sejak Juni 2010 lalu. 

"Sampai dengan Juni 2022 kembali lagi untuk merencanakan, kemudian Juli 2022 merencanakan lagi pembuatan dan mempelajari lagi. Jadi kalau dilihat dari sekarang, perencanaan pembuatan ini dimulai dari 2022. Kalau 2010 ini masih tahap pengenalan," paparnya.

Pada Oktober 2022, mesin cetak uang palsu dan pemesan kertas untuk uang palsu dimulai.

Produksi uang palsu baru dimulai pada tahun ini dengan komunikasi dilakukan para tersangka lewat grup WhatsApp (WA).

"Kemudian 2024 kemarin bulan Mei sudah mulai produksi, kemudian sekitar Juni ini sudah ketemu di antara mereka dan juga ada saling bekerja sama di antara mereka juga bagaimana nanti proses pembuatan dan diviralkan melalui grup WA. Jadi ditawar-tawarkan di grup," kata  Yudhiawan.

Hari berganti. Pada September 2024 lalu, atas bantuan pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding, Andi Ibrahim dan Syahruna mendatangkan mesin berkapasitas besar dari China sebesar Rp600 juta.

Mereka juga memesan kertas khusus untuk cetak uang dari China.

Sedangkan tinta dan peralatan lainnya dibeli melalui aplikasi online.

Yudhiawan mengatakan, mesin tersebut sengaja didatangkan melalui Surabaya ke Makassar, untuk memperbesar jumlah uang palsu yang diproduksi. 

Mesin tersebut dimasukkan ke dalam kampus UIN Alauddin pada malam hari.

Kepada petugas, Andi Ibrahim mengatakan, mesin itu akan digunakan untuk mencetak buku di perpustakaan. 

"Sekitar bulan September 2024, ini berkomunikasi dengan AI untuk mengangkut peralatan untuk kemudian mulai membuat uang palsu di TKP 2 (dalam kampus UIN)," tuturnya.

"Minggu kedua November 2024 ini sudah mulai peredaran uang palsu senilai Rp150 juta, nilai nominal di situ. Kemudian ada juga menyerahkan uang palsu Rp 250 juta," papar Yudhiawan.

Dalam kasus ini, peran Andi Ibrahim cukup besar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Tags:
berita viral hari iniUIN Alauddinuangpalsu
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved