Breaking News:

Berita Viral

Terungkap Biaya Produksi Selembar Uang Palsu, Ternyata Mahal, Pantas Jika Cetak 50 Ribuan Bakal Rugi

Ternyata segini biaya produksi selembar uang palsu yang dicetak ilegal di UIN Alauddin Makassar, pantas hanya cetak lembaran 100 ribuan

Editor: Talitha Desena
Muhammad Abdiwan/Tribun Timur dan Freepik.com
Ternyata segini biaya produksi selembar uang palsu yang dicetak ilegal di UIN Alauddin 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ternyata segini biaya produksi selembar uang palsu yang dicetak ilegal di UIN Alauddin Makassar, pantas hanya cetak lembaran 100 ribuan.

Seperti yang diketahui, Andi Ibrahim menjadi tersangka kasus uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar atau UINAM.

Andi Ibrahim memiliki peran untuk mengedarkan uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

Diketahui, Andi Ibrahim jugalah yang memasukkan mesin cetak seharga Rp 600 juta ke Perpustakaan Syekh Yusuf Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jalan Yasin Limpo, Kabupaten Gowa,Sulawesi Selatan (Sulsel).

Terdapat ambisi besar di balik aksi Andi Ibrahim sang Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar mencetak uang palsu hingga total Rp2 miliar.

Baca juga: Sosok yang Pertama Kali Cetak Uang Palsu, Seorang Wiraswasta yang Bisa Transaksi Bahan Baku

Tak hanya uang palsu rupiah, Andi Ibrahim Cs juga memproduksi Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp700 triliun, sertifikat deposito Rp45 triliun, serta mata uang palsu beberapa negara lain.

Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan Andi Ibrahim mencetak uang palsu karena ingin mendapatkan uang secara instan.

"Khilaf. Katanya ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan," kata Reonald Simanjuntak menjelaskan motif Andi Ibrahim, dalam Podcast Tribun Timur, di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Jumat (20/12/2024).

Selain itu, kata Reonald Simanjuntak, uang tersebut juga disalahgunakan Andi Ibrahim untuk mendukung ambisi politik yakni menjadi calon bupati Barru.

Reonald Simanjuntak menyebut Andi Ibrahim Cs hanya mencetak uang palsu pecahan Rp100 ribu di UIN Alauddin.

Biaya per lembar uang palsu yang dicetak di UIN Alauddin mencapai Rp56 ribu.

Pecahan kecil seperti Rp50 ribu dianggapnya tidak menguntungkan.

Baca juga: Komplotan Andi Ibrahim Tak Hanya Mencetak Uang Palsu Rupiah, Ditemukan Uang Korea & Vietnam

Tersangka sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar ditampilkan pada konferensi pers terkait kasus uang palsu UIN Alauddin, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (19/12/2024).
Tersangka sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar ditampilkan pada konferensi pers terkait kasus uang palsu UIN Alauddin, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (19/12/2024). (TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID)

"Pecahan lebih kecil dianggap tidak menguntungkan karena modalnya tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan," katanya.

Uang tersebut juga disalahgunakan untuk mendukung ambisi politik, yakni menjadi calon bupati Barru.

Polisi memastikan telah menarik uang palsu UIN Alauddin dari peredaran.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Tags:
berita viral hari iniUIN Alauddinuangpalsu
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved