Berita Kriminal
Sosok Ilyas Bos Rental yang Tewas Ditembak di Tol Tangerang, Sempat Minta Tolong Polisi tapi Ditolak
Inilah sosok Ilyas Abdurahman (48), bos rental mobil yang menjadi korban penembakan komplotan pelaku penggelapan mobil.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok Ilyas Abdurahman (48), bos rental mobil yang menjadi korban penembakan komplotan pelaku penggelapan mobil.
Ilyas Abdurahman ditembak beberapa kali oleh pelaku penggelapan mobuilnya di rest area km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, pada Kamis (2/1/2025).
Meninggalnya Ilyas dengan tragis membuat keluarga hingga rekannya berduka.
Jasad Ilyas tampak tiba di rumah duka, di Jalan Wayang Raya, Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, sekira pukul 19.53 WIB malam.
Sanak saudara serta para warga telah berkumpul menunggu kepulauan jasad Ilyas, sejak sore hari.
Jasad mendiang Ilyas pun tiba dengan dibawa oleh ambulans berwarna hitam dan merah.
Baca juga: Sosok Burhanis, Sosok Bos Rental yang Tewas Dipukuli di Pati, Berkat Bisnisnya Bisa Kuliahkan Anak
Saat tiba di rumah duka, para saudara dan keluarga korban tampak langsung menangis tersedu, seakan tak menyangka dengan peristiwa yang menimpa Ilyas.
Jenazah Ilyas pun langsung dibawa masuk ke dalam rumah, diikuti sejumlah keluarga, dan saudaranya.
Di sisi lain, salah satu anggota keluarga yang menemani korban dari rumah sakit pun, terlihat langsung terkulai lemas dan hampir ambruk, setelah jenazah Ilyas dibawa masuk ke dalam rumah.
Sementara, para tetanga korban juga terlihat ikut menangis, sambil menyebut bahwa Ilyas Abdurahman merupakan sosok yang baik di lingkungan sekitar.
"Beliau orang baik, tidak sombong, sering berbagai, terakhir ketemu malam tahun baru kemarin," ucap salah satu tetangga sambil berurai air mata.
Dikenal Dermawan
Selain itu, salah satu kerabat korban, Suwito pun membeberkan sosok Ilyas, di mata keluarga dan masyarakat sekitar.
Suwito menuturkan, Ilyas merupakan seorang yang baik dan rajin beribadah di masjid.
"Masya Allah beliau orangnya baik, rajin ibadah, dan rajin salat ke masjid, dan dari segi sosialnya luar biasa beliau," kata Suwito kepada wartawan di lokasi.
Suwito mengatakan, korban juga merupakan sosok ayah yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga.
Terlebih di lingkungan sekitar, Ilyas dikenal sebagai seorang yang suka bersedekah, dengan membagikan sembako saat menjelang Idulfitri.
"Terutama kepada warga lingkungan kita. Beliau adalah sosok yang baik, selalu memberikan sembako apabila mau menjelang Ramadan atau menjelang Idulfitri," kata Suwito.
Baca juga: HEBOH! Ibu dan Balita Disekap Pemilik Rental Motor di Ngawi, Diduga Dipicu Masalah Sewa Kendaraan
"Jadi insyaAllah beliau orang baik, di mata kita, terutama di mata keluarga, beliau itu masya allah dengan anak-anak beliau, istri beliau, orang yang baik insyaAllah," sambungnya.
Di samping itu, Suwito mejelaskan bahwa saat ini usaha rental mobil milik mendiang Ilyas sedang naik daun.
Tak sedikit pula masalah terus menghantui usaha Ilyas, salah satunya terkait kasus penggelapan mobil.
"Kemarin sebelumnya, (almarhum) cerita usaha beliau lagi maju-majunya dan emang cerita biasanya lagi banyak masalah," ucap Suwito.
"Jadi banyak orang yang rental itu digadaikan, sering pengambilan unit itu kemarin terakhir kalau tidak salah di daerah Cianjur sama, itu digadaikan Tapi Alhamdulillah itu biasa-biasa biasa diajak musyawarah," pungkasnya.
Dalam kejadian ini Ilyas Abdurahman tewas ditembak.
Sementara satu orang lainnya juga turut mengalami luka berat.
Kronologi kejadian
Adapun peristiwa bermula ketika mobil Honda Brio yang disewakan korban diduga hendak dibawa kabur kawanan pelaku.
Dugaan pencurian ini muncul karena perangkat GPS yang terpasang di mobil rental itu berhasil dilacak.
Anak korban, Agam Muhammad Nasrudin yang menjadi saksi mata kejadian mengungkap dirinya terlibat dalam upaya pengejaran pelaku setelah mengetahui posisi mobil terdeteksi.
"Saya dan ayah, bersama tim dari rental, memergoki mobil Honda Brio milik kami melaju dari arah Pandeglang menuju Labuan," kata Agam dilansir dari kompas.com, Kamis (2/1/2025).
Setelah mengetahui posisi mobil yang dipakai para pelaku, rombongan korban Ilyas Abdurahman berupaya menghentikan mobil Honda Brio tersebut.
Kemudian, mobil yang ditumpangi Ilyas Abdurahman dan tim rental mobil mengadang laju mobil yang dikendarai pelaku.
Pelaku Ngaku TNI
Pada saat itu, seorang pelaku mengaku sebagai anggota TNI sambil mengacungkan senjata api.
"Dia bilang, 'Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,' sambil nodong senjata," ujar Agam menirukan kata-kata pelaku.
Ketika situasi semakin tidak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.
"Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang," kata Agam.
Dalam upaya untuk mendapatkan bantuan, Agam meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.
Bersama rekan-rekan pemilik rental lainnya, mereka terus memburu pelaku hingga terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.
Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan bahwa para pelaku sempat ditangkap ayahnya dan rekan-rekan lain.
"Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga," kata Agam.
Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar.
Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan.
"Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya," ujarnya.
Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.
"Saya menolong Pak R, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya," kata Agam.
Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya Ilyas meninggal dalam perjalanan.
Sementara itu, R yang juga terkena tembakan kini menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain itu, Kasatreskrim Polresta Tangerang, Kompol Arif N Yusuf pun mengungkap kronologis yang sama.
Insiden penembakan tersebut bermula dari mobil Honda Brio berwana oranye yang dirental.
Ilyas Abdurahman bermaksud melacak mobil tersebut yang diketahui berada di Kabupaten Pandeglang.
"Ketika ingin menghampiri mobil tersebut kendaraan tersebut melaju kencang," kata Kompol Arif N Yusuf dikutip dari TribunBanten.com.
Kemudian Ilyas bersama 7 orang rekannya kembali melakukan pelacakan dan diketahui mobil tersebut berada di Jalan Tol Tangerang-Merak.
Mobil Xpander yang dikendarai korban dan mobil Brio yang disewakan tersebut sempat terlibat aksi kejar-kejaran.
"Saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya, berhenti di depan Indomaret Rest Area KM 45," katanya.
Namun nahas, saat korban akan mengecek mobil tersebut pelaku tiba-tiba menembak secara brutal dan melukai Ilyas dan R.
"Akibat insiden ini, korban IA (Ilyas) meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Balaraja, untuk dilakukan pemeriksaan forensik oleh dokter Polda Banten," jelasnya.
Sedang R yang terluka parah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Sedangkan pelaku penembakan berhasil melarikan diri.
"Kami terus melakukan serangkaian Penyelidikan secara komperhensif," ujarnya.
Sempat Minta Tolong ke Polsek Cinangka tapi Ditolak
Setelah ditembak pelaku penggelapan mobil, Ilyas Abdurahman (59) bos rental warga Jalan Wayang Raya, Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang tewas.
Pada Kamis (2/1/2025), penembakan tersebut terjadi di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta .
Saat hendak mengambil mobil Honda Brio miliknya yang dibawa kabur oleh pelaku yang merental mobilnya, korban ditembak di bagian dada dan tangan.
Ilyas Abdurahman dan sang anak Agam Muhammad Nasrudin beseta tim sempat memergoki para pelaku saat hendak kabur.
Namun ternyata para komplotan tersebut mengancam para korban sembari menondongkan senjata api.
Mendapati hal itu, korban dan tim rental bersama sang anak berinisiatif melaporkan hal itu untuk meminta pendampingan polisi.
Mereka bergegas mendatangi Polsek Cinangka. Namun permintaan mereka untuk meminta pendampingan ditolak.
Belum diketahui alasan polisi menolak melakukan pendampingan.
Akhirnya mereka pun melanjutkan pengejaran tanpa didampingi polisi.
Sambil mengejar, Agam juga sempat menghubugi rekan sesama pemilik rental untuk melakukan pengejaran.
Hingga kemudian, mobil terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja dan terjadi insiden penembakan.
Menurut Agam, sebelum aksi penembakam terjadi, sempat dilakukan penangkapan pelaku oleh korban IA dan rekan-rekan pemilik rental lain yang sudah datang ke rest area.
"Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga," kata dia.
"Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan awalnya kan dia itu megang senjata api. Jadi dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga," kata dia.
Agam menggambarkan, situasi saat itu mencekam, ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayahnya dan rekannya.
Agam sendiri sempat mencari perlindungan saat tembakan berlangsung. Usai melepaskan tembakan, kata Agam, para pelaku dengan dua mobil tersebut kabur.
"Saya menolong Pak R, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya," kata Agam.
Kedua korban tersebut kemudian dibawa ke RSUD Balaraja, namun IA yang merupakan ayah Agam meninggal di perjalanan.
Sementara korban R kini dirawat di RSUD Balaraja. Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa membenarkan peristiwa penembakan tersebut.
Pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku.
"Masih serangkaian penyelidikan untuk mengungkap, setelah ada laporan adanya peristiwa penembakan, Kapolres, Kasat Reskrim langsung terjun untuk melakukan pengecekan TKP," kata dia.
Purbawa juga mengkonfirmasi jika peristiwa penembakan tersebut terkait dengan rental mobil.
Agam Muhammad Nasrudin, anak korban tewas ikut mengejar pelaku ke Saketi, sesuai dengan titik terdeteksinya GPS yang diduga hendak dibawa kabur pelaku.
Agam menuturkan, rombongan pengejaran yang terdiri dari dia dan ayahnya IA serta tim dari rental, memergoki mobil Honda Brio miliknya melaju dari arah Pandeglang menuju Labuan.
Dugaan itu muncul karena adanya pelepasan perangkat GPS yang dipasang di mobil rental tersebut.
Salah satu pelaku penembakan sempat mengaku sebagai anggota TNI saat dikejar oleh korban di wilayah Saketi, Kabupaten Pandeglang.
Untuk menghentikan laju mobil, pihaknya melakukan pengadangan di depan mobil yang dikendarai pelaku.
Saat itulah, pelaku mengaku sebagai anggota TNI sembari mengacungkan senjata api. "Dia bilang, 'siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh', sambil nodong senjata," kata Agam.
Saat aksi penodongan senjata tersebut, kata Agam, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.
Karena hal itu, kedua pelaku kemudian kabur dengan mengendarai dua mobil ke arah Labuan lalu belok ke Carita, Anyer dan Cilegon.
"Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang," kata dia.
(Tribunnewsmaker.com/ TribunSumsel)
Sumber: Tribunnews.com
| Sosok Arjuna Tamaraya, Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok Gegara Tidur di Masjid Agung Sibolga Sumut |
|
|---|
| Tidur di Masjid, Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok, Jasad Diseret & Ditinggal di Pinggir Jalan |
|
|---|
| Tampang Waldi Oknum Polisi Bunuh Erni Dosen di Bungo Jambi, Sempat Nyamar, Diduga Rudapaksa Korban |
|
|---|
| Pria di Pati Meninggal di Rumah Penuh Sampah, 8 Tahun Hidup Sendiri, Gelagat Terakhir: Ambil Pesanan |
|
|---|
| Nasib Heryanto yang Tega Bunuh Dina Karyawati Minimarket di Purwakarta, Kini Terancam Hukuman Mati |
|
|---|