Deretan Inspirasi Sutradara Hwang Dong Hyuk dalam Membuat Squid Game 2, Ada Sejarah Kelam Korsel

Menurut berbagai kesaksian, penghuni lembaga ini mengalami penyiksaan, pelecehan, dan kerja paksa di balik dindingnya.

Salah satu kesamaan dengan Squid Game adalah cara penghuni Brothers Home diidentifikasi.

Alih-alih menggunakan nama, mereka diberi nomor—sebuah elemen yang jelas terlihat dalam serial Netflix tersebut.

Kapasitas lembaga ini hanya untuk 500 orang, tetapi ribuan orang dilaporkan dipaksa tinggal di sana dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Skandal ini akhirnya terungkap pada tahun 1987, namun pemimpin lembaga hanya dijatuhi hukuman ringan, yakni dua setengah tahun penjara.

Hwang Dong Hyuk tak pernah secara gamblang mengakui inspirasi Brothers Home, tetapi berbagai kesamaan yang bukan kebetulan tersebut telah memunculkan berbagai spekulasi.

Baca juga: Sosok Park Sung Hoon, Pemeran Cho Hyun Ju Transgender di Squid Game 2, Ini Kriteria Wanita Idamannya

Inspirasi Lain: Krisis Sosial di Korea Selatan

Selain Brothers Home, Hwang Dong Hyuk mengaku Squid Game juga terinspirasi oleh kerusuhan sosial akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di Ssangyong Motor pada 2009.

Peristiwa tersebut memicu bentrokan jalanan dan krisis ekonomi yang memaksa ribuan orang berjuang untuk bertahan hidup.

Situasi ini, menurut Hwang Dong Hyuk, sangat relevan dengan tema Squid Game, yang menggambarkan perjuangan manusia dalam menghadapi tekanan ekonomi dan sosial.

Hwang Dong Hyuk dalam sebuah wawancara dengan AFP (dilansir The Economic Times), berbagi bahwa inspirasi untuk tokoh utama serial Squid Game, Seong Gi Hun, berasal dari aksi mogok kerja yang penuh kekerasan di Ssangyong Motor Company.

Periode yang penuh gejolak ini menyebabkan lebih dari 2.600 karyawan diberhentikan, hampir 40 persen dari angkatan kerja, karena produsen mobil yang sedang berjuang itu menghadapi kebangkrutan finansial.

Pengumuman tersebut memicu pendudukan pabrik selama 77 hari oleh para pekerja.

Kreator Squid Game Hwang Dong-hyuk berusaha menyalurkan pengalaman dunia nyata ini ke dalam serial tersebut, dengan menyusun narasi yang beresonansi dengan penonton di seluruh dunia.

Tema utama acara tersebut—bahwa siapa pun dapat jatuh ke dasar tangga ekonomi dalam semalam—merupakan cerminan nyata dari penderitaan pekerja Ssangyong.