Breaking News:

Timnas Indonesia

Gantikan STY, Ini Sederet Kontroversi Patrick Kluivert, Terlibat Judi hingga Pengaturan Skor

Jadi pengganti STY sebagai pelatih Timnas Indonesia, ini sederet kontroversi Patrick Kluivert, terlibat kasus judi hingga pengaturan skor.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com/ TribunNews
Jadi pengganti STY sebagai pelatih Timnas Indonesia, ini sederet kontroversi Patrick Kluivert, terlibat kasus judi hingga pengaturan skor. 

Di tangan Kluivert FC Twente U21 menempati peringkat pertama Beloften Eredivisie.

Epic bersama Jong Twente mengantar Kluivert jadi asisten Louis van Gaal di timnas Belanda. Pada Maret 2015, Kluivert untuk kali pertama jadi pelatih tim senior di timnas Curacao.

Akan tetapi Kluivert gagal dalam Kualifikasi Piala Dunia 2016 zona CONCACAF. 

Gagal di Curacao, Kluivert lalu menjadi pelatih Ajax Amsterdam U19.

Kariernya berlanjut jadi penasihat timnas Curacao dan direktur olahraga Paris Saint-Germain (PSG).

Pelatih 48 tahun ini kembali ke Curacao sebagai caretaker pada 2021. Namun lagi-lagi gagal dalam Kualifikasi Piala Dunia 20222, kemudian dihajar Bahrain 0-4 dalam laga persahabatan.

Klub Liga Turki, Adana Demirspor jadi satu-satunya klub yang dilatih Kluivert pada Juli 2023.

Tetapi pelatih asal Belanda ini dipecat Adana pada Desember 2023 setelah enam bulan bertugas.

Total, Kluivert telah menjadi pelatih dalam 80 laga sepanjang kariernya.

Hasilnya, dia mencatatkan 37 kemenangan, 18 imbang dan 25 menalan kekalahan.

Adapun Shin Tae-yong bisa dibilang lebih pengalaman menjadi pelatih ketimbang Kluivert.

Pasalnya, Shin Tae-yong tercatat sejauh ini pernah menjadi pelatih dalam 350 laga.

Dari 350 laga itu Shin Tae-yong berhasil meraih 153 menang, 81 imbang dan 116 kalah.

Dipecat dari Klub Turki Adana Demirspor

Menurut laman resmi Transfermarkt, kali terakhir Kluivert menjabat pelatih kepala yakni bersama klub Turki, Adana Demirspor, pada 2023.

Selama menjadi pelatih Adana Demirspor, Patrick Kluivert mencatat 20 pertandingan.

Sebelumnya, Kluivert sempat menjadi pelatih interim Curacao pada Mei hingga Oktober 2021 dan pernah menjabat manajer akademi Barcelona pada Juli 2019 hingga Juni 2021.

Sebelum itu, Kluivert menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Kamerun selama satu tahun.

Cerita menarik dibagikan Kluivert soal terakhir kali ia menukangi sebuah tim, tepatnya saat bersama Adana Demispor.

Menurutnya, ia tidak dipecat melainkan menyudahi kerja sama dengan kesepakatan bersama di saat Adana Demispor tampil lebih baik.

"Kami mengakhiri kontrak melalui kesepakatan bersama. Kami telah melakukannya dengan sangat baik dan bahkan fantastis dalam konteks Eropa," kata Patrick Kluivert, dikutip TribunBengkulu.com dari Superball.

Hingga masalah pun muncul ketika manajemen Adana Demispor disebut tidak menggaji para pemain dan staf pelatih selama berbulan-bulan.

Kluivert mengaku bisa hidup beberapa bulan tanpa gaji, tetapi ia juga memikirkan pemain dan staf lain yang terdampak.

Ditambah Adana Demispor menelan kekalahan dari Sivasspor, Kluivert pun dipanggil manajemen hingga disepakati berakhirnya kerja sama.

"Kami melakukannya dengan baik dan mencapai hasil yang baik, tetapi pada satu titik kami tidak menerima gaji."

"Pertama satu bulan, lalu dua, lalu tiga. Pada titik tertentu para pemain juga mulai mengeluh."

"Selama pelatihan, mereka mulai menyadari bahwa mereka juga tidak dibayar."

"Saya bisa hidup tanpa uang untuk sementara waktu, tapi staf saya dan para pemain juga harus membayarnya."

"Pada satu titik kami kalah dari Sivasspor dan kemudian direktur teknis dan orang yang melakukan negosiasi mendatangi saya."

"Mereka menginginkan kesepakatan bersama. Mereka tidak ingin melanjutkan, begitu pula saya," kata Kluivert lagi.

Meski begitu, Kluivert dibuat jengkel dengan pernyataan Adana Demispor terkait alasan pemutusan kontrak.

Kluivert disebut tidak lagi memiliki kompetensi dalam memilih pemain dan menjalankan strategi terbaik hingga tim menelan kekalahan.

Ditambah saat itu ia belum mendapatkan tunggakan gaji dari Adana Demispor, kasus ini bahkan sudah sampai ke FIFA.

"Mereka merasa saya tidak lagi punya keunggulan dalam seleksi, tapi ternyata tidak demikian. Kami berada di urutan keempat."

"Terserah FIFA, saya akan mendapatkannya (gaji yang belum dibayar) pada akhirnya, tapi itu menjengkelkan," pungkasnya.

Nasib Timnas Indonesia Mengkhawatirkan

Nasib timnas Indonesia menjadi kekhawatiran publik setelah PSSI memecat Shin Tae-yong sebagai pelatih dan muncul nama Patrick Kluivert sebagai penggantinya.

Pasalnya, media Curacao memberikan testimoni soal cara kepelatihan Patrick Kluivert yang dianggap buruk sekali.

Seperti diketahui, Shin Tae-yong telah dipecat oleh Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) per Senin (6/1/2025).

Dirumorkan Patrick Kluivert bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia selanjutnya.

Recananya pelatih baru Timnas Indonesia akan diumumkan pada Minggu (12/1/2025) mendatang.

“Kami sudah kami dapatkan calonnya, nanti kita undang semua media untuk konferensi pers berikutnya di tanggal 12, kurang lebih jam 4 sore,” kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Senin (6/1/2025).

Pergantian pelatih ini tentu sangat mengejutkan bagi para pecinta sepak bola Tanah Air.

Pasalnya, Timnas Indonesia tengah berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Di sisi lain, pakar transfer ternama Fabrizio Romano telah mengabarkan bahwa Patrick Kluivert bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia dan akan diumumkan pada tanggal 12 Januari 2025.

Menilik rekam jejak Kluivert sebagai pelatih, salah satu akun media Curacao @curacaofootball1 memberikan testimoni.

Menurut media Curacao tersebut, Kluivert memang pandai mencari pemain keturunan, namun payah dalam meracik taktik.

Diketahui, Kluivert pernah menukangi timnas Curacao pada tahun 2021.

Bersama Curacao, Kluivert hanya meraih satu kemenangan dari enam laga yang dijalani (1 menang, 2 imbang, 3 kalah).

"Dalam hal perekrutan, dia bagus. Para pemain yang bergabung dengan kami pada tahun 2015 hanya bergabung karena dia adalah manajernya," jawab @curacaofootball1 di Twitter saat ditanya oleh salah satu nitizen Indonesia @OghieGigs (6/1).

"Namun, taktiknya buruk sekali. Selama pertandingan, para pemain kami tampak kebingungan, dan kami hanya bisa menang tipis melawan pulau-pulau yang bahkan tidak memiliki liga semi-profesional," jelasnya.

Tak hanya itu, media Curacao tersebut juga terheran dengan cara Kluivert saat memilih pemain di lapangan.

Pasalnya, Kluivert mengganti posisi pemain Timnas Cucarao.

Pergantian posisi memang sangat lumrah. Namun yang dilakukan Kluivert terlalu beresiko.

Seperti pemain gelandang bertahan dibuatnya menjadi striker.

"Kluivert menjadi pelatih Curacao pada tahun 2021 sebagai pelatih sementara, Kluivert menangani 6 pertandingan dan hanya menang 1 kali dan kalah 4 kali, dalam pertandingan WCQ ia memainkan salah satu gelandang kami sebagai pemain sayap dan gelandang bertahan kami sebagai penyerang dan kami kalah dan tersingkir," tulis media Curacao tersebut.

Celotehan media Curacao tersebut membuat sebagian orang khawatir dengan nasib Timnas Indonesia selanjutnya.

"Testimoni asli nih. bro, kamu lagi masak apa sih sebenernya? @PSSI," tulis @ftblindonesia.

(TribunNewsmaker.com/Tribunbengkulu.com)

Tags:
Pilkada 2024Patrick KluivertShin Tae-yongTimnas Indonesia
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved