Breaking News:

Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Khofifah di Jatim, Siapkan 40 Sekolah Rakyat untuk Keluarga Miskin, Biaya Rp 40 T

Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak langsung tancap gas mencanangkan program pendidikan yang mendukung Presiden Prabowo.

Editor: Delta Lidina
Dok. Pemerintah Provinsi Jawa Timur
PROGRAM 100 HARI - Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak langsung tancap gas mencanangkan program pendidikan yang mendukung Presiden Prabowo. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak langsung tancap gas.

Keduanya telah dilantik pada 20 Februari 2025 lalu dan juga telah mengikuti retret kepala daerah di Akmil Magelang selama 8 hari.

Pulang ke Jatim, Khofifah Indar Parawansa langsung menata kembali wilayahnya itu dengan menerapkan program-program serta visi misinya.

Di bidang pendidikan, Khofifah Indar Parawansa mengajukan penyiapan 40 sekolah rakyat untuk mendukung program Presiden RI Prabowo Subianto.

Sebanyak 40 sekolah tersebut rencananya dibangun secara gotong-royong bersama 38 pemerintah kabupaten/kota dan dua lainnya oleh Pemprov Jatim. 

“Hal ini sesuai arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) agar menyiapkan sekolah untuk anak-anak yang berasal dari kategori keluarga miskin dan miskin ekstrem,” kata Khofifah, Rabu (5/3/2025).

Format sekolah rakyat ini berupa boarding school yang khusus diperuntukkan anak-anak keluarga kategori miskin dan miskin ekstrem. 

Dengan tujuan agar anak-anak tersebut memiliki keberlanjutan dalam pembelajaran atau tidak putus sekolah atau drop out.

Serta, untuk memperkuat pembentukan karakternya sehingga lebih terpadu.

Untuk sekolah rakyat ini, daerah diminta menyiapkan lahannya, dan pemerintah akan menyiapkan anggarannya.

Kira-kira satu unit sekolah anggarannya Rp 100 miliar. 

"Kami berharap Jatim dapat kuota 40 sekolah, yakni 38 kabupaten/kota dan dua untuk provinsi. Misalnya kita bisa mendapatkan kuota 40, dengan anggaran satu sekolah Rp 100 miliar, maka ada uang beredar sekitar Rp 4 triliun. Artinya, keberadaan sekolah ini juga memberikan multiplier effect karena kita bisa merekrut banyak tenaga kerja,” lanjut dia. 

Dengan konsep boarding school, diyakini Gubernur Khofifah bisa menyerap tenaga kerja, baik untuk tenaga pendidik, pengelola asrama, penyedia makanan, hingga memberikan efek ekonomi pada lingkungan sekitar sekolah.

Baca juga: Rekam Jejak Khofifah Gubernur Jawa Timur Periode 2025-2030, Karir Politik Dimulai Sejak Usia 20

Baca juga: Khofifah Minta Bupati di Jatim Siapkan Lahan 5 Hektare untuk Sekolah Rakyat bagi Keluarga Miskin

"Inilah yang kita sebut bisa memberikan multiplier effect. Dalam waktu dekat bisa menyerap tenaga kerja, dan dalam jangka panjang, kita bisa mendorong peningkatan kualitas SDM dan IPM di daerah tersebut. Termasuk menyiapkan generasi emas pada era Indonesia Emas 2045," kata dia.

Halaman
123
Tags:
Khofifah Indar ParawansaEmil DardakJawa Timur
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved