2 Versi Kronologi Kasus Anak Yatim Piatu Diduga Ditendang Polisi di Asahan hingga Tewas, Narkoba?
Polisi menyebut bahwa Pandu positif menggunakan narkoba. Sementara, keluarga menyebut keterangan polisi itu fitnah.
Editor: Rizkia
Kronologi Versi Keluarga
Pihak keluarga menyebut bahwa keterangan polisi terkait kejadian penangkapan tersebut merupakan fitnah yang kejam.
Kerabat korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Pandu merupakan anak yang memiliki pola hidup sehat dan tidak menyentuh hal-hal aneh.
"Fitnah, itu tidak benar. Karena saya setiap hari dengan korban. Saya tau persis kehidupan dia (korban)," kata dia, dikutip dari Tirbun-Medan, Kamis (13/3/2025).
"Jangankan sabu, rokok pun tidak," lanjut dia.
Dia juga menjelaskan, Pandu sejatinya memiliki cita-cita untuk bergabung bersama TNI.
"Dia ini mau masuk TNI. Dia juga bukan anak yang nakal, saya tau dia juga pelari, dia berprestasi. Terbukti, setiap dia ikuti lomba, dia selalu juara. Dimana dia narkobanya," ungkapnya.
Sementara, rekan korban dan juga saksi mata mengaku, sempat menemani korban di Polsek Simpang Empat saat sedang diambil tes urinenya.
Menurutnya, tes urine yang dilakukan oleh unit Reskrim Polsek Simpang Empat itu sempat negatif dan diulang sebanyak dua kali.
"Saya tahu, dua kali dia ini di tes. Pertama negatif, kemudian yang kedua samar-samar," ungkap siswa kelas 12 itu.
"Kami keluar duduk di depan ruangan Kanit Intel, kemudian dia dipanggil masuk dan dinyatakan positif narkoba," jelasnya.
Anak yang masih berusia 18 tahun ini mengaku, korban telah mempersiapkan diri untuk mencoba tes TNI apabila tamat sekolah.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral Polisi Diduga Tendang Anak Yatim Piatu hingga Tewas di Asahan, Ada 2 Versi Kronologi