Breaking News:

Profil Kepala Daerah

Rekam Jejak Teddy Meilwansyah Bupati Harta Paling Sedikit di Sumsel Diincar KPK, Kekayaan Rp587 Juta

Rekam jejak Teddy Meilwansyah bupati harta paling sedikit di Sumatera Selatan kini jadi incaran KPK.

Penulis: Candra Isriadhi
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA
FOTO BUPATI TEDDY - Teddy Meilwansyah saat resmi menjadi Plh Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu (9/4/2022). Teddy Meilwansyah merupakan Bupati paling sedikit hartanya di Sumatera Selatan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Rekam jejak Teddy Meilwansyah bupati harta paling sedikit di Sumatera Selatan kini jadi incaran KPK.

Teddy Meilwansyah merupakan bupati Ogan Komering Ulu (OKU) 2025, Sumatera Selatan.

Sebelumnya Teddy Meilwansyah disebut menjadi bupati dengan harta paling sedikit di Sumatera Selatan.

Bupati Teddy Meilwansyah sebelumnya dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (20/2/2025).

Pelantikan bupati OKU Teddy Meilwansyah dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Teddy Meilwansyah resmi menjabat sebagai bupati OKU periode 2025-2030.

Baca juga: Rekam Jejak Samuel Silalahi, Gelandang Calon Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sempat Dijual Gratis

Sosok Teddy Meilwansyah ditetapkan menjadi pemenang Pilkada 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten OKU.

Hasil rekapitulasi suara Pilkada OKU 2024 menetapkan Teddy Meilwansyah sebagai bupati terpilih bersama wakilnya, Marjito Bachri.

Paslon nomor urut 2 tersebut mendapatkan perolehan paling tinggi dengan 108.587 suara sah.

Jadi Incaran KPK

BUPATI TEDDY - Teddy Meilwansyah saat dilantik jadi Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Jumat (26/1/2024). Teddy Meilwansyah menjadi Bupati paling sedikit kekayaannya di Sumatera Selatan.
BUPATI TEDDY - Teddy Meilwansyah saat dilantik jadi Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Jumat (26/1/2024). Teddy Meilwansyah menjadi Bupati paling sedikit kekayaannya di Sumatera Selatan. (Sripoku.com/Linda Trisnawati)

Belum genap 1 bulan menjabat, kini Teddy Meilwansyah terseret kasus dugaan suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) OKU Tahun Anggaran 2024-2025.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh ketua KPK Setyo Budiyanto.

Setyo Budiyanto mengungkapkan jika penyidik akan mendalami kasus suap tersebut melalui 6 orang tersangka yang sudah ditetapkan pada Minggu (16/3/2025).

Baca juga: Rekam Jejak Surya Wakil Gubernur Sumatera Utara yang Dilantik Prabowo, Pernah 2 Kali Jadi Bupati

"Kami sedang melakukan investigasi lebih mendalam lagi dari penanganan perkara yang saat ini terhadap enam tersangka itu. Nanti akan kami lakukan investigasi lebih dalam terhadap pihak-pihak yang terindikasi terlibat," kata Setyo, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Diketahui pencairan uang muka proyek tersebut melibatkan beberapa orang.

"Termasuk juga kemungkinan adalah pejabat yang sebelumnya akan kami dalami," ujarnya.

Sebelumnya diketahui KPK telah menetapkan Kepala Dinas PUPR OKU, Nopriansyah sebagai tersangka kasus suap tersebut.

KORUPSI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kepala Dinas PUPR berinisial NOP dan tiga anggota DPRD OKU, serta dua orang swasta sebagai tersangka pada Minggu (16/3/2025).
KORUPSI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kepala Dinas PUPR berinisial NOP dan tiga anggota DPRD OKU, serta dua orang swasta sebagai tersangka pada Minggu (16/3/2025). (KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari)

Nopriansyah ditetapkan tersangka bersama 3 orang anggota DPRD OKU.

Di antaranya adalah anggota Komisi III DPRD OKU Ferlan Juliansyah (FJ), Ketua Komisi III DPRD OKU M Fahrudin (MFR), dan Ketua Komisi II DPRD OKU Umi Hartati (UH).

Kemudian, dua orang tersangka dari kalangan swasta, yaitu MFZ (M Fauzi alias Pablo) dan ASS (Ahmad Sugeng Santoso).

Kasus dugaan suap ini berawal pada Januari 2025 ketika dilakukan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten OKU 2025.

Saat itu terdapat pemufakatan jahat terkait pembahasan RAPBD TA 2025 agar dapat disahkan.

Saat itu diduga perwakilan DPRD OKU menemui pihak pemerintah setempat dan meminta jatah 'pokir' atau pokok pikiran.

Para tersangka yang menerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b dan Pasal 12 huruf f serta Pasal 12B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Kini kasus dugaan suap ini menyita perhatian publik.

Teddy Meilwansyah yang notabene menjabat sebagai kepala pemerintahan OKU pun terseret.

Banyak yang menyoroti latar belakang kekayaan Teddy Meilwansyah yang disebut sebagai bupati termiskin di Sumatera Selatan.

Berdasarkan LHKPN tersebut, Teddy Meilwansyah memiliki kekayaan hanya Rp 587.200.000.

Jumlah tersebut begitu sedikit untuk ukuran kepala daerah.

Berikut adalah rincian kekayaan Teddy Meilwansyah.

FOTO BUPATI TEDDY - Teddy Meilwansyah saat resmi menjadi Plh Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu (9/4/2022). Teddy Meilwansyah merupakan Bupati paling sedikit hartanya di Sumatera Selatan.
FOTO BUPATI TEDDY - Teddy Meilwansyah saat resmi menjadi Plh Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu (9/4/2022). Teddy Meilwansyah merupakan Bupati paling sedikit hartanya di Sumatera Selatan. (TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA)

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 460.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 130 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA PALEMBANG , HASIL SENDIRI Rp. 460.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 47.200.000

1. MOBIL, SUZUKI ESCUDO Tahun 2000, HASIL SENDIRI Rp. 47.200.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 80.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 587.200.000

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 587.200.000

(TribunNewsmaker.com/Candra)

Tags:
Teddy MeilwansyahSumatera SelatanbupatiKPK
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved