Lowongan Kerja Mengajar di Sekolah Rakyat, Mulai Dibuka April 2025, Guru Lulusan PPG Banyak Dicari!

Lowongan Kerja Mengajar di Sekolah Rakyat, Mulai Dibuka April 2025, Guru Lulusan PPG Banyak Dicari!

TRIBUNNEWSMAKER.COM -  Pemerintah akan meluncurkan program Sekolah Rakyat untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Sekolah ini menggunakan model asrama untuk memastikan siswa fokus pada pendidikan.

Selain biaya pendidikan, pemerintah juga menanggung konsumsi dan tempat tinggal peserta didik.

Tujuan utama program ini adalah mengurangi kesenjangan akses pendidikan.

Dengan adanya program ini, anak-anak dari keluarga miskin dapat memperoleh pendidikan berkualitas.

Pemerintah telah membentuk tim khusus untuk mempersiapkan dan mengelola program ini.

Seleksi peserta dilakukan secara transparan, memperhatikan kondisi ekonomi keluarga.

Sekolah Rakyat bertujuan tidak hanya memberikan pendidikan, tetapi juga mengembangkan keterampilan hidup siswa.

Penetapan Kurikululum

Kurikulum yang diterapkan akan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa demi memperbesar peluang kerja mereka di masa depan.

“Semua tim telah melakukan rapat koordinasi.

Ada beberapa tim, ada tim untuk kurikulum, merekrut guru, ada tim untuk sarana-prasarana,” kata Gus Ipul di Kantor Kemensos di Jakarta, Jumat (14/3/2025) malam.

Baca juga: Penerimaan Siswa di Sekolah Rakyat Mulai April 2025, Ikuti Tahapan Seleksi & Tes Potensi Akademik

Seleksi Tenaga Pengajar

Pemerintah juga menyeleksi tenaga pengajar dari kalangan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kualifikasi tertentu.

“ASN yang memenuhi syarat nanti untuk dites kembali yang sudah lulus tes PPG.

Nanti dites kembali dan penempatan disesuaikan dengan tempat tinggal mereka,” ucapnya.

Langkah ini diharapkan dapat memastikan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah.

Dalam proses seleksi guru, pemerintah akan melibatkan tenaga pengajar yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG), terutama mereka yang belum mendapatkan penempatan di daerah.

Para guru ini tetap harus melalui tahap seleksi tambahan untuk mengukur kompetensi akademik serta empati sosial mereka.

Lebih lanjut, Gus Ipul menyatakan, tenaga pengajar yang telah lulus seleksi akan mendapatkan pendidikan khusus sebelum mulai mengajar di Sekolah Rakyat.

"Tim perekrutannya dipimpin oleh Prof Nuh Kami juga sudah ada tim dari Kemendikdasmen, dari Dikti juga. Beberapa ahli yang memang diminta mendampingi kita," tambahnya.

Penjaringan Calon Siswa

Terkait mekanisme penjaringan calon siswa, Gus Ipul menjelaskan bahwa ada beberapa tahap yang harus dilalui.

“Pertama dia harus berada di desil 1 atau 2 pada DTSEN, ada kriterianya. Kemudian ada tahapan berikutnya nanti. Sudah disusun," ucapnya.

Gus Ipul menekankan pentingnya perjanjian dari orangtua calon siswa untuk memastikan mereka mengikuti proses pendidikan hingga lulus.

“Salah satu syarat itu nanti ada perjanjian orangtuanya. Mereka tidak boleh memutus sekolah, harus mengikuti proses hingga lulus. Jadi ada kesediaan dari orangtuanya,” jelasnya.

Baca juga: Kriteria Guru Pemegang Sertifikat PPG Prajabatan yang Berhak Lolos Jadi Pengajar di Sekolah Rakyat

Langkah ini diambil untuk mencegah anak-anak putus sekolah di tengah jalan.

“Maka itu harapan kami orangtua bisa melihat kapan pun (melalui adanya asrama Sekolah Rakyat), arahan Presiden itu ya. Jadi orangtuanya bisa menjenguk kapan pun,” tambahnya.

Perekrutan siswa akan diprioritaskan bagi anak-anak yang tinggal di sekitar lokasi Sekolah Rakyat.

Gus Ipul juga menyampaikan, siswa yang akan bersekolah di Sekolah Rakyat nantinya akan mengikuti tahap orientasi terlebih dahulu.

“Misalnya ada tahap namanya matrikulasi untuk memperkenalkan proses belajar-mengajar yang ada di sekolah rakyat itu,” katanya.

Hingga saat ini, kolaborasi dengan pemerintah daerah berjalan baik, dengan banyak daerah yang telah mengusulkan lokasi untuk Sekolah Rakyat.

“Misalnya Jawa Timur itu hampir seluruh kabupaten/kota sudah mengajukan.

Kita tunggu dari beberapa provinsi yang lain juga,” ungkap Gus Ipul.

Tentang Sekolah Rakyat

Pemerintah sebelumnya telah mencanangkan pendirian Sekolah Rakyat untuk siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tercantum dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Sekolah ini berkonsep asrama gratis, di mana seluruh biaya sekolah, makan, dan tempat tinggal akan ditanggung oleh negara.

Sekolah Rakyat dirancang untuk mencetak siswa menjadi agen perubahan yang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan keluarganya.

Program ini mencakup jenjang SD hingga SMA dengan kurikulum yang menggabungkan pendidikan formal dan pendidikan karakter.

Sekolah Rakyat berupaya menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap bersaing di jenjang perguruan tinggi, sebagai bentuk memuliakan masyarakat miskin dan memfasilitasi kebangkitan wong cilik, serta memutus transmisi kemiskinan antargenerasi.

(TribunNewsmaker.com/ Kompas.com)