Murdaya Poo Meninggal
Murdaya Poo Meninggal karena Sakit Apa? Ini Riwayat Sakit Suami Siti Hartati Murdaya Sebelum Wafat
Murdaya Poo meninggal karena sakit apa? Inilah riwayat sakit suami Siti Hartati Murdaya sebelum wafat di Singapura, Senin 7 April 2025
Editor: Agung Budi Santoso
Rencananya, jenazah pemilik Pondok Indah Mall itu akan dikremasi pada 7 Mei 2025 di sebidang lahan milik sang istri, Siti Hartati Murdaya, yang terletak di Dusun Ngaran II, dekat Graha Padmasambawa. Prosesi penyemayaman sendiri sudah dimulai sejak 14 April dan akan berlangsung hingga 6 Mei.
Penolakan warga mulai muncul sejak rencana tersebut disampaikan oleh Kepala Dusun Ngaran I dan II, Maryoto, usai bertemu dengan Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono, pada 2 April lalu. Menurut Maryoto, warga langsung menyampaikan keberatan mereka.
“Warga menolak dalam bentuk apapun,” ujar Maryoto dalam mediasi yang digelar di Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang, Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Murdaya Poo Meninggal karena Sakit Apa? Ini Riwayat Sakit Suami Siti Hartati Murdaya Sebelum Wafat

Mediasi ini mempertemukan warga dengan perwakilan Walubi serta pihak Pemerintah Kabupaten Magelang.
Namun, diskusi yang berlangsung dari pukul 13.30 hingga 17.00 WIB belum membuahkan kesepakatan.
Tanto Soegito menjelaskan bahwa kremasi tersebut merupakan permintaan keluarga almarhum.
Ia menjamin prosesi akan dilaksanakan dengan penuh penghormatan, menggunakan kayu cendana setinggi dua meter, dikelilingi batu pelindung untuk mencegah api menyebar.
Selain itu, tenda doa akan disediakan untuk para biksu dan umat Buddha yang ingin menghaturkan penghormatan terakhir.
Tanto menegaskan, tidak ada rencana pembangunan krematorium permanen di lokasi tersebut.
Baca juga: Rencana Pemakaman Pengusaha Murdaya Poo, Disemayamkan di Singapura, lalu Diterbangkan ke Indonesia

Baca juga: Murdaya Poo Meninggal, Dikenal Sosok yang Dermawan, Dulu Penjual Koran, Kini Kekayaan Capai Rp 16 T
Abu hasil kremasi juga akan langsung dibawa keluarga ke Bogor, Jawa Barat.
“Kami hanya ingin memenuhi keinginan keluarga. Ini bukan kremasi biasa, tapi bagian dari tradisi Buddhis yang sakral, khusus untuk tokoh besar atau biksu,” ungkapnya seperti dikutip Kompas.com .
Ia juga menambahkan bahwa kremasi serupa pernah dilakukan dua dekade silam di kawasan Bukit Dagi, kompleks Taman Wisata Borobudur, untuk jenazah Bhante Win, seorang tokoh agama Buddha.
Meski belum tercapai titik temu, Bupati Magelang, Grengseng Pamuji, mengapresiasi semangat semua pihak untuk duduk bersama.
Ia berharap dialog akan terus dilanjutkan dalam suasana saling menghormati.
“Kalau belum ada kesepakatan, dengan segala kerendahan hati, mari kita cari waktu duduk bersama lagi,” kata Grengseng yang juga politisi PDIP. (Tribun Newsmaker / Kompas.com )
Baca juga: Murdaya Poo, Suami Siti Hartati Murdaya, Meninggal di Singapura, Walubi: Hati Kami Penuh Duka
POTRET Vihara Graha Padmasambava di Ngaran Magelang, Terkuak Sebab Kremasi Murdaya Poo Ditolak Warga |
![]() |
---|
Sosok & Profil Grengseng Pamuji, Bupati Magelang Mediator Kremasi Jenazah Murdaya Poo yang Ditolak |
![]() |
---|
SIAPA Murdaya Poo yang Kremasi Jenazahnya Ditolak Warga Magelang? Bukan Cuma Masuk Daftar Terkaya |
![]() |
---|
Alasan Jenazah Murdaya Poo Dikremasi Pakai Kayu Bakar di Magelang, Bukan Pakai Mesin, Ditolak Warga |
![]() |
---|
Reaksi Bupati Grengseng & Walubi, Kremasi Jenazah Murdaya Poo Ditolak Warga Borobudur: Titik Temu |
![]() |
---|