Kabupaten Klaten
Camilan dari Tempe Khas Klaten di Desa Geneng, 'Disulap' Jadi Risol, Kue Pukis Hingga Donat Manis
Inilah camilan dari tempe khas Klaten di Desa Geneng, kedelai bisa disulap menjadi risol, kue pukis, donat, dan lain-lain
Editor: Talitha Desena
Inilah camilan dari tempe khas Klaten di Desa Geneng, kedelai bisa disulap menjadi risol, kue pukis, donat, dan lain-lain
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Di Desa Geneng, Kabupaten Klaten, terdapat berbagai jenis olahan makanan berbahan dasar kedelai yang bisa dinikmati saat berkunjung berkunjung ke Desa Geneng tersebut.
Biji kedelai yang kaya akan protein tersebut diolah secara kreatif menjadi aneka camilan tradisional yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi.
Proses pengolahan makanan tersebut dilakukan secara telaten oleh ibu-ibu di Desa Geneng yang telah memiliki keahlian turun-temurun dalam mengolah bahan tradisional, yang bahan utamanya kedelai.
Camilan-camilan berbahan kedelai ini menjadi salah satu identitas kuliner khas Desa Geneng yang membedakannya dari daerah lain dan menjadi destinasi wisata populer.
Inovasi kuliner tersebut termasuk melestarikan budaya makanan tradisional sekaligus membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Baca juga: Enaknya Nasi Tumpang Khas Klaten di Warung Makan Lumayan yang Sudah Berdiri 37 Tahun, Lauk Melimpah
Jika pada umumnya tempe disajikan dengan cara digoreng, dibacem ataupun dibuat menjadi berbagai olahan sayur, namun di Desa Geneng, Kecamatan Prambanan, Klaten, tempe bisa disulap menjadi berbagai camilan bernilai ekonomis tinggi.
Beberapa olahan tempe tersebut antara lain menjadi, risol, kroket, donat, pay hingga kue pukis.
Adanya berbagai macam kreasi olahan tempe tersebut tidak lepas dari peran keberadaan Rumah Tempe yang sudah berdiri sejak setahun lalu di Desa Geneng.
Rumah tempe sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh warga dan mendapat sokongan program CSR dari Sari Husada sebagai wadah untuk masyarakat Geneng, untuk mengembangkan produk tempe.
Baca juga: Cuma 45 Menit dari Klaten Kota, Ada Wisata Goa Jepang Hidden Gem, Cocok untuk Healing Akhir Pekan

Ketua Rumah Tempe Srikandi, Selly marfiana, mengungkapkan bahwa kreasi aneka olahan tempe tersebut merupakan buah tangan authentik dari ibu-ibu PKK Desa Geneng.
"Pengembangan aneka makanan tersebut dihasilkan oleh ibu-ibu PKK Desa Geneng, jadi setiap RW memiliki produk olahan tempe masing-masing," kata Selly.
Selama ini aneka jajanan yang dibuat dari tempe tersebut hanya akan dibuat oleh kelompok ibu-ibu Desa Geneng, apabila mendapatkan pesanan.
"Untuk olahan tempe akan kita buat bila ada pesanan, dengan mengkoordinasikan antar RW, biasanya saat ada acara dinas daerah mereka pesan pada kami," lanjut Selly.
Munculnya ide aneka olahan tersebut sendiri merupakan hasil dari kompetisi kreasi tempe yang selama ini diselenggarakan secara rutin oleh Rumah Tempe dengan memperlombakan peserta antar RW di Desa Geneng.
Baca juga: Cuma 19 Menit dari Pusat Klaten, Ada Wisata dengan Spot Foto Estetik, View Rawa, Tiket Rp 10 Ribu

Sumber: Tribun Jogja
Kasus Viral Siswi SMPN 2 Klaten, Bupati Hamenang Fasilitasi Pertemuan Hingga Saling Memaafkan |
![]() |
---|
Bupati-Wakil Bupati Klaten Jenguk dan Serahkan Bantuan Untuk Ojol Maryadi Korban Kecelakaan |
![]() |
---|
19 Desa di Klaten Terima Bantuan Wapres Gibran, Usulan Datang Langsung dari Warga |
![]() |
---|
Bupati Klaten Dorong Pembukaan Lapangan Kerja, Gandeng Swasta hingga Perkuat BUMDes |
![]() |
---|
Bupati Hamenang Apresiasi Penguatan Kelembagaan Bawaslu, Dorong Sinergi Jaga Demokrasi |
![]() |
---|