Breaking News:

Murdaya Poo Meninggal

Alasan Jenazah Murdaya Poo Dikremasi Pakai Kayu Bakar di Magelang, Bukan Pakai Mesin, Ditolak Warga

Ini alasan jenazah Murdaya Poo dikremasi pakai kayu bakar di tempat terbuka di Borobudur, Magelang, bukan pakai mesin di krematorium, terkait sosoknya

Kompas.com/ Egadia Birru
Peti mati berisi jenazah pengusaha Murdaya Poo di GVA Mendut, Magelang, Senin (14/4/2025). Rencana keluarga gelar kremasi terbuka pakai kayu bakar ditentang warga sekitar, kini masih dalam proses kesepakatan. 

Ini alasan jenazah Murdaya Poo dikremasi pakai kayu bakar di tempat terbuka di Borobudur, Magelang, bukan pakai mesin di krematorium, ternyata terkait sosoknya yang sangat dihormati umat Budha.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah cerita di balik rencana kremasi Murdaya Poo di Borobudur Magelang Jawa Tengah: Antara Tradisi Sakral dan Suara Warga.

Dusun Ngaran II di kaki Borobudur biasanya tenang. Namun belakangan, suasana berubah—perbincangan hangat berpusar pada satu nama: Murdaya Widyawimarta Poo, pengusaha nasional yang wafat dan akan dikremasi tak jauh dari sana. 

Tapi bukan di krematorium seperti kebanyakan, melainkan di tanah milik keluarga, dengan api dan kayu, dalam ritual terbuka yang sudah jarang terlihat.

Sontak, muncul pertanyaan dari warga: Mengapa di sini? Mengapa tidak seperti biasanya?

Jawabannya bukan sekadar soal lokasi. Ini tentang tradisi, penghormatan, dan keyakinan yang mengakar dalam ajaran Buddha.

Baca juga: Murdaya Poo Meninggal karena Sakit Apa? Ini Riwayat Sakit Suami Siti Hartati Murdaya Sebelum Wafat

JENAZAH MURDAYA POO - Prosesi penyemayaman Murdaya Poo, suami Siti Hartati Murdaya, di GVA Mendut, Magelang, Senin (14/4/2025).
JENAZAH MURDAYA POO - Prosesi penyemayaman Murdaya Poo, suami Siti Hartati Murdaya, di GVA Mendut, Magelang, Senin (14/4/2025). (KOMPAS.com/Egadia Birru)

Tradisi Api Terbuka untuk Mereka yang Dimuliakan
Menurut Ketua Walubi Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono, kremasi terbuka ini bukan prosesi biasa.

Dalam Buddhisme, kremasi menggunakan kayu hanya diberikan kepada sosok yang dihormati—seorang bhante atau tokoh terpandang seperti Murdaya.

“Untuk agama Buddha, kremasi dengan kayu hanya untuk tokoh (terpandang) dan bhante karena ada tata caranya.

Umat biasa kremasi mesin,” jelas Tanto dalam mediasi di kantor Pemkab Magelang, Rabu (16/4/2025) seperti dikutip Kompas.com .

Jenazah akan dibaringkan di atas tumpukan kayu cendana setinggi dua meter, dikelilingi batu untuk membatasi api, lalu ditutup tenda agar umat dan para biksu bisa mengirim doa dalam keheningan.

Abu hasil kremasi nantinya akan dibawa ke Bogor, diserahkan kembali kepada keluarga.

Dan soal isu pembangunan krematorium di lahan itu?

Tanto tegas membantah. “Kami tidak pernah berencana untuk membangun krematorium,” katanya.

Baca juga: Reaksi Bupati Grengseng & Walubi, Kremasi Jenazah Murdaya Poo Ditolak Warga Borobudur: Titik Temu

Mediasi antara warga Dusun Ngaran II, Walubi Jateng, dan Pemerintah Kabupaten Magelang soal penolakan kremasi jenazah pengusaha Murdaya Poo, Rabu (16/4/2025).
Mediasi antara warga Dusun Ngaran II, Walubi Jateng, dan Pemerintah Kabupaten Magelang soal penolakan kremasi jenazah pengusaha Murdaya Poo, Rabu (16/4/2025). (KOMPAS.com/Egadia Birru)

Borobudur, Tempat yang Dipilih Hati
Pilihan lokasi bukan tanpa alasan. Murdaya disemayamkan sejak 14 April hingga 6 Mei 2025 di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara di Mendut, hanya beberapa kilometer dari lokasi kremasi yang berada di dekat Graha Padmasambawa, lahan milik istrinya, Siti Hartati Murdaya.

Di balik semua itu, ada alasan spiritual dan personal.

Kawasan Borobudur bukan hanya tempat suci bagi umat Buddha, tetapi juga sudah menjadi bagian dari perjalanan batin keluarga Murdaya.

Ketegangan yang Muncul di Tengah Permukiman
Namun, tidak semua pihak menyambut keputusan itu dengan tenang.

Sejumlah warga Dusun Ngaran II menyatakan penolakan.

Bagi mereka, kremasi terbuka di tengah lingkungan tempat tinggal bukan hal yang mudah diterima.

Baca juga: Murdaya Poo, Suami Siti Hartati Murdaya, Meninggal di Singapura, Walubi: Hati Kami Penuh Duka

PROFIL MURDAYA POO - Siapa Murdaya Poo? Masa kecil jualan koran di Blitar Jawa Timur, lalu tembus daftar orang terkaya Indonesia dengan kekayaan 1,2 miliar dolar AS !
PROFIL MURDAYA POO - Siapa Murdaya Poo? Masa kecil jualan koran di Blitar Jawa Timur, lalu tembus daftar orang terkaya Indonesia dengan kekayaan 1,2 miliar dolar AS ! (Regina Realty / Instagram)

“(Warga) menolak apapun bentuknya,” ujar Maryoto, Kepala Dusun Ngaran I dan II, singkat namun tegas.

Asap, bau, hingga potensi ketidaknyamanan sosial—terutama bagi anak-anak dan lansia—menjadi alasan utama kekhawatiran warga.

Meski prosesi hanya dilakukan sekali, sebagian warga tetap khawatir tentang dampak yang bisa ditimbulkan.

Mediasi pun digelar, mempertemukan keluarga melalui Walubi, perwakilan warga, dan Pemerintah Kabupaten Magelang.

Hampir empat jam mereka berdiskusi, namun belum juga menemui titik terang.

Di tengah kebuntuan, suara tenang datang dari Bupati Magelang, Grengseng Pamuji.

“Kalau belum ada (kesepakatan), dengan segala kerendahan hati, mari duduk bersama lagi,” ucapnya, mengajak semua pihak untuk membuka hati dan pikiran. (Tribun Newsmaker/ Kompas.com/ disempurnakan dengan bantuan AI) 

 

Tags:
Murdaya PoomeninggalMagelangJawa Tengahkremasi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved