Breaking News:

Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Wali Kota Probolinggo Aminuddin,Buat 'Rumah Perdamaian' Solusi Kriminal Kecil

Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, Jawa Timur, Aminuddin dan Ina Dwi Lestari.

Editor: Delta LP
Newsmaker Kolase/Wikipedia
100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, Jawa Timur, Aminuddin dan Ina Dwi Lestari. 

"Zaman almarhum Ibu Siti Hartinah atau yang akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto, berlangganan bordir Kota Probolinggo. Saya rasa potensi itu ada lalu bagaimana kemudian ada ekonomi-ekonomi kreatif yang memberseiringi," ujar Khofifah saat hadir dalam sertijab wali kota dan wakil wali kota Probolinggo

Khofifah menambahkan, innovate financing menjadi salah satu referensi untuk membuka peluang bagi pemerintah dan masyarakat di Kota Probolinggo dengan memanfaatkan industri bordir.

Baca juga: Sosok dan Harta Aminuddin Wali Kota Probolinggo yang Dilantik Prabowo, Kekayaan Nyaris Rp 45 M

"Ketika pergi ke China, banyak wisatawan membeli bordir bernuansa great wall. Kalau Bromo mau ambil Seruni 1 atau 2, Bukit Teletubbies, ambil pasir berbisik betapa indahnya dan kita punya kemampuan itu," ungkapnya.

"Kalau dulu desain susah, sekarang pakai artificial intelligence (AI), ketemu Bromo bisa langsung menjadi desain bordir. Sekarang lebih mudah," tambah Khofifah.

Menurut Khofifah, dinamika regional dan global bergerak cepat sekali. Maka innovative financing bisa diterapkan antara lain melalui pengembangan industri bordir di Probolinggo

Sebab, innovative financing bisa memberi harapan sumber pekerjaan bagi masyarakat sekaligus sumber PAD. 

IMBAUAN GUBERNUR JATIM - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memberi sambutan dalam sertijab Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, Selasa (4/3/2025), dan menekankan pentingnya pembiayaan cerdas dalam pembangunan di tengah pengetatan anggaran.
IMBAUAN GUBERNUR JATIM - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memberi sambutan dalam sertijab Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, Selasa (4/3/2025), dan menekankan pentingnya pembiayaan cerdas dalam pembangunan di tengah pengetatan anggaran. (Surya/Fatimatuz Zahro)

"Basic skill masyarakat Probolinggo cukup kuat  untuk menyiapkan produk gift ketika wisatawan dalam dan luar negeri datang," tuturnya. 

Khofifah menegaskan innovative financing merupakan referensi yang bisa digunakan salah satunya melalui bordir. 

Menurutnya, inovasi tersebut mampu mempertahankan capaian kinerja yang sudah diraih Kota  Probolinggo, yakni turunnya angka kemiskinan dan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

Khofifah menyebut, angka kemiskinan jauh di bawah rata-rata provinsi dan nasional, yang mana pada 2024 angka kemiskinan di Kota Probolinggo berada di angka 6,18.

Angka itu menjadikan daerah ini sebagai 10 Kabupaten/Kota dengan persentase penduduk miskin terendah di Jawa Timur. 

Sedangkan rata-rata IPM di atas provinsi dan nasional. Selama 2020–2024, IPM Kota Probolinggo rata-rata meningkat sebesar 1,32 persen per tahun, dari 74,81 pada 2020 menjadi 77,79 pada tahun 2024.  

"Model untuk bisa menyongsong Indonesia emas 2045 serta modal dasar bagi wali kota dan wakil wali kota untuk menggerakkan seluruh energi positif di kota Probolinggo," tuturnya.

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan RPJMD kabupaten maupun kota harus sejalan dengan RPJMD provinsi dan RPJMN. Artinya ada Asta Cita pemerintah pusat, Nawa Bhakti satya provinsi dan kemudian lima misi di Kota Probolinggo

"Supaya apa yang menjadi program di tingkat pusat itu nendang karena semuanya inline,” pungkasnya. (TribunNewsmaker/Surya)

Sumber: Surya
Tags:
Ina Dwi LestariAminuddinProbolinggo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved