Kabupaten Klaten
Cuma 20 Menit dari Klaten Kota, Ada Wisata Kampung Pengrajin Gerabah, Cocok untuk Edukasi Anak-anak
Desa Melikan, Kecamatan Wedi, wisata kampung pengrajin gerabah, cuma 20 menit dari Klaten Kota, cocok untuk edukasi anak-anak
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Talitha Desena
Desa Melikan, Kecamatan Wedi, wisata kampung pengrajin gerabah, cuma 20 menit dari Klaten Kota, cocok untuk edukasi anak-anak
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Desa Melikan, di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, adalah pusat kerajinan gerabah dengan teknik putaran miring yang khas.
Keunikan teknik ini menjadikannya satu-satunya di dunia, sekaligus menjadi warisan budaya tak benda nasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak tahun 2022.
Sehingga Desa Melikan ini tidak hanya menjadi pusat kerajinan saja, tetapi juga bisa menjadi wisata edukasi di Klaten.
Banyak pengunjung yang mendatangi Desa Melikan, dan melihat bagaimana cara gerabah diproduksi.
Kini, Desa Melikan bisa menjadi salah satu dari banyaknya wisata menarik di Kabupaten Klaten.
Baca juga: Cuma 2 Jam dari Klaten, Ada Wisata Taman Indah Ala Jepang di Kaki Gunung, Bisa Staycation Glamping
Teknik putaran miring yang digunakan dalam produksi gabah ini memungkinkan para perajin, terutama perempuan, untuk membuat gerabah dengan posisi duduk.
Pengrajin bisa duduk bersila sambil mengayuh pedal untuk memutar roda putar miring.
Hal ini memudahkan perempuan yang mengenakan kebaya dan jarik tradisional.
Teknik putaran miring ini telah dilestarikan olah warga secara turun-temurun selama ratusan tahun.
Kini, sekitar 225 perajin di Desa Melikan masih mempertahankan tradisi ini, menghasilkan lebih dari 10 jenis gerabah.
Baca juga: Hanya 20 Menit dari Klaten, Ada Wisata dengan Relief Memukau, Saksi Bisu Kejayaan Kerajaan Mataram

Misalnya poci, cobek, pot, dan teko yang telah dipasarkan hingga ke luar negeri, termasuk Amerika Serikat dan Belanda.
Teknik ini umumnya digunakan untuk membuat gerabah kecil, sedangkan yang berukuran besar seperti gentong dibuat dengan teknik putaran tegak.
Teknik ini juga menjadi simbol emansipasi, karena memungkinkan perempuan berkontribusi pada ekonomi keluarga.
Apalagi, sekitar 80 persen perajin gerabah di Desa Melikan adalah perempuan.
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Lek Waris: Kreativitas dan Inovasi Jadi Kunci Gerabah Melikan Bertahan |
![]() |
---|
Pemkab Klaten Dorong Gerabah Melikan Lewat HAKI Putaran Miring |
![]() |
---|
Desa Melikan Klaten Jadi Wisata Edukasi Gerabah, Paket Mulai Rp25 Ribu |
![]() |
---|
Gerabah Melikan Klaten Tembus Pasar Internasional, Diekspor ke 4 Negara |
![]() |
---|
Sentuhan Seni Dongkrak Harga Gerabah Melikan Hingga 5 Kali Lipat |
![]() |
---|