Kabupaten Klaten
Enaknya Peyek Ikan Cetol Khas Dusun Gading Klaten Jateng, Cocok Jadi Lauk, Yuk Cicipi di Akhir Pekan
Cicipi enaknya peyek ikan cetol Khas Dusun Gading di Klaten Jawa Tengah, cocok jadi lauk, bisa dicicipi di akhir pekan
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Talitha Desena
Cicipi enaknya peyek ikan cetol Khas Dusun Gading di Klaten Jawa Tengah, cocok jadi lauk, bisa dicicipi di akhir pekan
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Peyek ikan cetol khas Dusun Gading Tulung, Klaten, menyajikan cita rasa gurih yang tak kalah dari peyek kacang.
Renyah setiap gigitan peyek ikan cetol berpadu sempurna dengan aroma khas ikan cetol yang digoreng hingga kering.
Bumbu rempah tradisional dalam tepung dan ikan cetol yang sudah dikeringkan meresap menjadikan peyek ini istimewa di lidah.
Peyek cetol ini sangat cocok dijadikan camilan atau pelengkap nasi hangat, atau ditambah sambal.
Tidak heran jika peyek ikan cetol dari dusun ini kian dikenal dan digemari banyak orang yang membelinya.
Baca juga: Pesona Desa Janti Klaten Jateng, Wisata Terpadu Berbasis Desa 1 Jam dari Solo, Pas Buat Akhir Pekan
Rempeyek atau yang lebih akrab disebut peyek, umumnya dikenal sebagai camilan renyah berbahan dasar tepung yang dipadukan dengan kacang tanah.
Namun, di Dusun Gading Tulung, Desa Belangwetan, Klaten, ada varian peyek yang unik karena menggunakan ikan cetol sebagai topping peyek.
Ikan cetol adalah jenis ikan air tawar berukuran kecil yang hidup liar, dan biasa ditemukan di area persawahan atau saluran irigasi.
Dikutip dari Kompas.com, salah satu produsen peyek cetol yang cukup dikenal di daerah tersebut adalah Iin Budi Rahayu (49).
Iin melanjutkan usaha keluarga yang telah dirintis oleh mertuanya sejak sekitar tahun 1980.
Menurut Iin, peyek cetol sudah menjadi ikon khas Dusun Gading.
Baca juga: Janti Park di Klaten Jateng Ada Kolam Busa Seru, Hanya 1 Jam dari Solo, Cocok untuk Akhir Pekan

“Kalau masuk dusun sini, belum lengkap tanpa peyek cetol, ini makanan legend,” ujarnya.ribunSolo.com.
Diketahui, ternyata dulu warga sekitar Dusun Gading mayoritas berprofesi sebagai penjala ikan wader.
Namun, ketika memancing, banyak ikan cetol yang ikut terjaring karena memang banyak hidup di air tawar.
Ikan cetol yang ikut terjaring kerap itu dianggap tidak berguna dan hanya diberikan kepada kucing peliharaan.
Kemudian, seorang warga asal Solo melihat potensi kuliner dari ikan cetol ini dan mencoba mengolahnya.
Adonan rempeyek terdiri dari campuran tepung, telur, santan, dan bumbu rempah yang khas.
Lalu dicampur dengan ikan cetol yang telah digoreng kering sebelumnya.
Inovasi menjadi rempeyek tersebut menginspirasi banyak warga, termasuk Iin, yang juga ikut-ikut mencobanya.
Warga pun kerja keras untuk menjadikan ikan cetol sebagai bahan utama peyek yang kini digemari banyak orang.
Permintaan terhadap peyek cetol melonjak drastis saat musim Lebaran dan mulai terkenal hingga keluar Klaten.
Baca juga: Bukit Cinta Watu Prahu di Klaten Jateng, Panorama Alam 30 Menit dari Pusat Kota, Buat Akhir Pekan

Bahkan, Iin mengaku bisa memproduksi hingga 30-40 kilogram adonan peyek setiap hari.
Jauh lebih banyak dibandingkan hari biasa yang hanya sekitar lima kilogram saja.
Iin menyediakan peyek cetol dalam berbagai kemasan, mulai dari ukuran per ons hingga per kilogram.
Satu ons peyek cetol dijual seharga Rp 10.000 dan dapat dibeli kelipatannya, sementara untuk satu kilogram dibanderol Rp 90.000.
Kini, sekitar 30 pengrajin di wilayah tersebut turut terlibat dalam produksi peyek cetol, dan sebagian besar dikerjakan bersama anggota keluarga.
Pasarnya pun terus meluas, tidak hanya terbatas di sekitar Klaten, tapi juga menjangkau kota-kota seperti Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Boyolali.
Bahkan, permintaan dari luar pulau seperti Palembang dan Pekanbaru juga mulai berdatangan.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Klaten Kembali Masuk Daftar Kabupaten Layak Anak, Ini Kata Bupati Hamenang |
![]() |
---|
Bupati Hamenang ikuti Senam Merah Putih di Alun-alun Klaten, Gaungkan Perlawanan Terhadap Korupsi |
![]() |
---|
Klaten Pertahankan Gelar Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya, Capaian Nilai Naik |
![]() |
---|
Lautan Manusia Berebut Apem: Tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom Kembali Pecahkan Antusiasme Warga |
![]() |
---|
Yaa Qawiyyu Kiai Ageng Gribig: Apem, Doa, dan Warisan Budaya Sakral dari Jatinom |
![]() |
---|