Program 100 Hari Kerja
Program 100 Hari Kerja Gubernur Jambi Al Haris, Sudah Lakukan Pertisun dan Program Bunga Desa
Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Al Haris dan Abdullah Sani.
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Abdul Wahid dan Hariyanto.
Abdul Wahid dan Hariyanto langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, Abdul Wahid dan Hariyanto telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Di awal kepemerintahannya, Al Haris menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jambi bersama pemerintah kabupaten/kota untuk bersinergi dalam membenahi sistem pertanian guna meningkatkan hasil produksi petani. Hal ini sejalan dengan program prioritas nasional dalam Asta Cita Presiden.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Gubernur menghadiri kegiatan panen padi sawah, pembukaan lubuk larangan, dan penyebaran benih ikan di Desa Pungut Ilir, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Selasa (6/5/2025).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Program Perjalanan Pejabat Tidur di Dusun (Pertisun) yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jambi.
Dalam sambutannya, Al Haris menyampaikan bahwa gerakan tanam padi sawah adalah langkah konkret untuk menekan inflasi, memperkuat ketahanan pangan, dan mendukung percepatan swasembada pangan nasional.
“Ketahanan pangan adalah bagian penting dari program prioritas nasional. Pemerintah menargetkan Indonesia tidak lagi mengimpor beras pada 2027. Untuk itu, kerja keras dari semua pihak sangat diperlukan,” ujarnya.
Gubernur juga menyoroti pentingnya peran Kabupaten Kerinci sebagai daerah penghasil padi utama di Provinsi Jambi.
“Kerinci sudah lama dikenal sebagai lumbung padi Jambi. Kontribusinya besar dalam memenuhi kebutuhan pangan provinsi,” tambahnya.
Ia turut mengingatkan agar lahan pertanian tidak dialihfungsikan untuk kebutuhan lain.
“Saya harap para petani tidak mengubah lahan sawah menjadi fungsi lain. Jika ini terjadi, produksi pangan akan terganggu. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Momentum panen padi tersebut menurutnya harus menjadi semangat untuk memperkuat peran petani dan memastikan ketahanan pangan daerah maupun nasional tetap terjaga.
Sementara itu, Bupati Kerinci Monadi mengapresiasi kunjungan Gubernur dan jajaran Pemprov Jambi ke Desa Pungut Ilir.
“Hari ini kita melaksanakan panen padi, panen ikan, serta penyebaran 20.000 bibit ikan di Lubuk Larangan Pungut Ilir,” kata Monadi.
Baca juga: Perjalanan Karier Al Haris Gubernur Jambi yang Dilantik Prabowo, Ternyata Dulunya Cuma Lurah
Ia juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus berkolaborasi dengan Pemprov Jambi, khususnya dalam pengembangan sektor perikanan dan pertanian guna meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Gubernur Al Haris juga menyerahkan sejumlah bantuan simbolis kepada masyarakat, antara lain: bantuan masjid senilai Rp25 juta, karpet lapangan bulu tangkis, bibit padi, dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk petani.

Bupati Kerinci Jambi, Monadi dan Wakil Bupati Murison kembali menunjukkan komitmen mendekatkan diri ke masyarakat lewat Program Bunga Desa (Bupati Nginap di Desa).
Kali ini, mereka menempuh perjalanan jauh dan melelahkan menuju Desa Renah Pemetik, Kecamatan Siulak Mukai, Senin (5/5/2025).
Untuk mencapai desa yang berada di kawasan perbukitan ini, Bupati dan Wabup harus melalui medan yang cukup ekstrem.
Jalan terjal, licin, serta kondisi infrastruktur yang belum sepenuhnya memadai menjadi tantangan tersendiri.
Namun, semangat untuk menyapa dan mendengarkan langsung keluhan warga membuat keduanya tetap melangkah dengan penuh semangat.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati dan Wabup tak hanya sendiri, melainkan bersama Gubernur Jambi, Al Haris, dalam program yang sama yakni PERTISUN (Pejabat Tidur di Dusun). Juga turut hadir sejumlah OPD Kerinci.
Setibanya di lokasi, Bupati Monadi dan Wabup Murison serta Gubernur disambut dengan hangat oleh warga dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam rangkaian kegiatan Program Bunga Desa ini, pemimpin daerah tersebut menginap di desa, menggelar dialog bersama warga, meninjau langsung fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta menyalurkan bantuan sosial dan pelayanan administrasi kependudukan.
“Kami hadir di sini bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Pemerintah harus hadir sampai ke pelosok,” tegas Bupati Monadi dalam sambutannya di hadapan warga Renah Pemetik.
Wabup Murison menambahkan bahwa program ini juga menjadi ajang evaluasi layanan publik di desa-desa terpencil.
Baca juga: Sosok & Profil Abdullah Sani Wakil Gubernur Jambi yang Dilantik Prabowo, Bertahun-tahun Jadi Dosen
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam hal pembangunan dan pelayanan,” ujarnya.
Warga Desa Renah Pemetik menyambut baik kehadiran pemimpin daerah mereka.
Salah satu tokoh masyarakat mengaku baru pertama kali merasakan kedekatan seperti ini dengan pemerintah.
“Kami sangat bangga dan terharu. Baru kali ini desa kami didatangi langsung oleh Bupati dan Wabup. Semoga ini membawa perubahan positif bagi desa kami,” katanya.
Program Bunga Desa menjadi bukti nyata pendekatan pembangunan yang partisipatif, dengan mendekatkan pelayanan dan pemimpin kepada masyarakat hingga ke pelosok. (TribunNewsmaker/TribunJambi)
Sumber: Tribun Jambi
Program 100 Hari Kerja Bupati Bungo Jambi Dedy Putra, Siap Tuntaskan 2 Masalah Genting Ini |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Sabang Zulkifli Adam, PNS Boleh Tugas Dimana Saja, Asal Kerja Beres |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Siak Riau Afni Z, Diharapkan Tak Cuma Fokus Infrastruktur, tapi SDM |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Magetan Nanik Endang, Minta Seluruh ASN Optimal Melayani Masyarakat |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Bangka Barat Markus, Tak Ada Target tapi Tetap Punya Skala Prioritas |
![]() |
---|