Berita Viral
Kisah Cinta Obsesif Cosplayer di Jepang, Potong Jari Pacar dan Simpan di Kulkas
Cosplayer wanita bernama Saki Sato diduga memotong jari manis pacarnya dan menyimpannya dalam kulkas, aksi ekstrem didorong oleh cinta yang obsesif.
Penulis: Sinta Darmastri
Editor: Sinta Darmastri
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dunia maya dikejutkan oleh kabar mengerikan dari Jepang, ketika seorang cosplayer wanita bernama Saki Sato diduga memotong jari manis pacarnya dan menyimpannya dalam kulkas, sebuah aksi ekstrem yang didorong oleh cinta yang obsesif.
Insiden ini mencuat ke publik pada Januari lalu, setelah seorang pria berusia 21 tahun menghubungi layanan darurat di Osaka, wilayah Kansai, Jepang.
Dalam panggilannya, ia melaporkan bahwa pacarnya yang berusia 23 tahun telah menyerangnya usai pertengkaran hebat terkait rencana mereka untuk berpisah.

Ketika polisi tiba di apartemen yang mereka tinggali bersama, mereka menemukan korban dengan luka-luka di pipi dan hidung kirinya.
Namun kejutan sebenarnya terungkap saat korban menyatakan bahwa Sato telah memotong sebagian jari manis kirinya dan menyimpannya dalam alkohol di dalam kulkas.
Penyelidikan di lokasi mengonfirmasi keterangan tersebut.
Dalam pengakuannya kepada polisi, Sato mengungkapkan motif di balik aksi nekatnya.
Ia berkata, “Aku terlalu mencintainya,” dan menyatakan tidak ingin pria itu menikah dengan orang lain atau bertukar cincin dengan wanita lain.
Tak berhenti di situ, aparat juga menemukan bahwa Sato telah menyimpan buku tabungan dan ponsel milik sang pacar di dalam brankas.
Ia bahkan disebut pernah memotong sebagian puting korban.
Baca juga: 7 Potret Dianda Putri Rika Callebaut dan Ari Sigit, Cicit Soeharto Tampil Cantik Jadi Cosplayer
Kisah cinta mereka berawal pada tahun 2023, ketika korban yang saat itu masih duduk di bangku sekolah menengah pertama kali melihat sosok Sato di internet.
Terpikat oleh penampilan cosplay Sato yang manis dan imut, ia mulai mengejar sang cosplayer, hingga akhirnya mereka berpacaran dan mulai tinggal bersama pada Juli.
Namun hubungan yang awalnya manis itu berubah menjadi gelap.
Korban mulai menyadari sisi posesif Sato.
Ia diharuskan menyerahkan buku tabungan dan ponselnya kepada Sato, dan harus meminta izin untuk mengakses keduanya.