Breaking News:

Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi Semprot Warga saat Beri Bantuan ke Keluarga Korban Ledakan Garut, Kesal Ditanyai Ini

Niat beri bantuan ke keluarga korban ledakan amunisi di Garut, Dedi Mulyadi justru dibuat marah

Editor: galuh palupi
Capture YouTube Warta Kota
LEDAKAN AMUNISI GARUT - Capture YouTube Warta Kota menampilkan momen Dedi Mulyadi mengunjungi keluarga korban ledakan amunisi Garut. Dedi Mulyadi mendadak marah ketika ada warga bertanya hal ini 

Dedi Mulyadi pun mengangkatnya sebagai anak asuh.

"Berarti ini anaknya. Berarti yatim sekarang ? ya udah kamu jadi anak asuh saya. Kamu sampai kuliah aku urus," kata KDM.

"Seluruh anak dari korban sampai perguruan tinggi saya yang urus," tambahnya.

Selain itu Dedi Mulyadi juga memberikan bantuan uang Rp 50 juta bagi keluarga korban.

"Dan saya menyampaikan satu keluarga Rp 50 juta yah. Ada berapa sih semuanya ? Saya sampaikan uangnya hari ini ke keluar," katanya.

Lalu mendadak dari arah belakang ada suara yang bertanya soal cara penyaluran bantuan tersebut.

"Ini penyampaiannya secara langsung apa gimana pak ?" tanyanya.

Rupanya pertanyaan itu langsung mengusik Dedi Mulyadi.

KORBAN LEDAKAN AMUNISI - Pratu Afrio Setiawan menjadi salah satu korban meninggal dalam pemusnahan amunisi tidak terpakai di desa Sagara, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/05/2025). Pratu Afrio Setiawan, anggota TNI Asal Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut).
KORBAN LEDAKAN AMUNISI - Pratu Afrio Setiawan menjadi salah satu korban meninggal dalam pemusnahan amunisi tidak terpakai di desa Sagara, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/05/2025). Pratu Afrio Setiawan, anggota TNI Asal Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut). (Facebook/ Afrio | Istimewa via TribunManado)

KDM sontak langsung menyemprot orang tersebut.

"Jangan nanya gitu atuh itu mah urusan saya. Jangan nanya yang aneh-aneh, iya kan. Saya sampaikan Rp 50 juta. Ya langsung ke keluarganya. Masa dikasih ke orang lain," kata Dedi.

Dedi Mulyadi menjamin biaya sekolah dari anak korban ledakan Garut.

"Seluruh anak dari keluarga korban itu biaya hidup dan sekolah sampai kuliah itu saya tanggung jhawab. Jadi tanggungan saya," katanya.

Ia mengatakan kehidupan anak yang ditinggalkan korban ledakan Garut menjadi tanggung jawab Gubernur Jabar.

"Yang penting sekarang kan kalau yang meninggal gak bisa balik lagi, yang harus diurus kita, yang meninggal kan diurusnya sampai dikubur, tradisi NU tahlilan sampai 100 hari. Tugas gubernur bukan ngurusin yang dikuburnya, karena sudah ada yang bisa ngurus. Tugas gubernur ngurusin anak-anak yang ditinggalkan agar tidak terlantar pendidikannya, kehidupannya, seluruh anak yang belum berkeluarga semua jadi tanggung jawab saya," kata Dedi Mulyadi.

Menurutnya tragedi maut ini sudah menjadi musibah dan resiko pekerjaan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Dedi MulyadiGarutJawa Barat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved