Kabupaten Klaten
Rekomendasi Kuliner di Pedan Klaten, Ada Nasi Tumpang Legendaris Turun-temurun, Enak dan Murah!
Berikut ini rekomendasi kuliner di Pedan Klaten, bisa cicipi nasi tumpang legendaris dengan resep turun-temurun, rasa enak dan harga murah
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Talitha Desena
Berikut ini rekomendasi kuliner di Pedan Klaten, bisa cicipi nasi tumpang legendaris dengan resep turun-temurun, rasa enak dan harga murah
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Enaknya nasi tumpang legendaris di Pedan Klaten, Jawa Tengah yang jadi favorit banyak orang,
Nasi Tumpang tersebut dari Warung Makan Lumayan di Kampung Sewu, Desa Keden, Kecamatan Pedan.
Nasi tumpang ini tepatnya berada di kawasan Pasar Pedan, sehingga sering ramai dari para pengunjung pasar.
Klaten sendiri memang memiliki banyak kuliner nikmat, mulai dari soto garing, tengkleng, kepelan, dan lain-lain.
Sehingga, nasi tumpang yang ada di Klaten ini juga menjadi salah satu menu kuliner Klaten yang tidak bisa dilewatklan.
Baca juga: Di Klaten Jateng, Ada Soto Bebek Kuah Bening, Tidak Amis & Sedikit Manis, Cocok Dicoba Saat Weekend
Rasa nasi Tumpang di warung ini dikenal berbeda dari nasi tumpang di warung makan lain.
Nasi tumpang di Warung Makan Lumayan ini memiliki ciri khas utamanya terletak pada kuah yang melimpah.
Nasi Tumpang di warung ini disajikan dengan berbagai sayuran, antara lain daun pepaya, tauge, daun kemangi, dan parutan kelapa atau urap.
Kemudian disiram kuah tumpang hangat yang berisi irisan tempe, tahu, cabai, dan krecek.
Disediakan juga berbagai lauk tambahan seperti ayam goreng, sate telur, gorengan, dan lain-lain.
Baca juga: Di Klaten Jateng Ada Warung Tengkleng Gongso Daging Kambing Gurih Pedas, Cocok Buat Akhir Pekan

Satu porsi nasi tumpang lengkap dijual seharga Rp10.000 saja, sudah termasuk segelas teh.
Dikutip dari TribunJogja.com, warung ini telah berdiri selama lebih dari tiga dekade dan kini dikelola oleh generasi kedua, Sriyati (50).
Sebelumnya, warung ini dikelola oleh Ibu Sriyati, Sumirah, yang kemudian memiliki banyak pelanggan tetap.
"Awalnya usaha ini dirintis oleh ibu saya, Bu Sumirah, saya mulai membantu sejak usia 15 tahun dan meneruskan sepenuhnya hingga sekarang," ujar Sriyati seperti yang dikutip dari TribunJogja.com.
Warung ini awalnya beroperasi pada malam hari, buka pukul 20.00 hingga 02.00 dini hari.
Namun sejak pandemi Covid-19 pada Maret 2020 dan diberlakukannya pembatasan jam malam, jam operasional diubah.
Kini, warung ini menjadi buka dari pagi hingga malam hari, yakni mulai pukul 06.00 hingga 24.00 WIB.
Baca juga: Di Klaten Jateng, Ada 5 Rekomendasi Tempat Wisata Hits yang Seru, Bisa Dikunjungi di Akhir Pekan

Meski buka dari pagi sampai malam, pembelinya di warung tersebut tetap ramai.
Setiap hari, Sriyati dibantu oleh sembilan karyawan, yang bekerja bergantian sesuai shift karena jam buka yang cukup lama.
Setiap hari, warung ini bisa menghabiskan hingga setengah kuintal beras untuk membuat nasi tumpang.
Bahkan, ada pelanggan yang sudah setia membeli nasi tumpang sejak tahun 1992 silam hingga sekarang.
Pelanggan tersebut, Daroji (53), mengaku dari dulu rasanya tidak berubah, dan kuahnya yang banyak.
Karena memiliki rasa khas dan tidak pernah berubah lintas generasi, tidak heran jika nasi tumpang ini menjadi legendaris di Klaten, Jawa Tengah.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Lek Waris: Kreativitas dan Inovasi Jadi Kunci Gerabah Melikan Bertahan |
![]() |
---|
Pemkab Klaten Dorong Gerabah Melikan Lewat HAKI Putaran Miring |
![]() |
---|
Desa Melikan Klaten Jadi Wisata Edukasi Gerabah, Paket Mulai Rp25 Ribu |
![]() |
---|
Gerabah Melikan Klaten Tembus Pasar Internasional, Diekspor ke 4 Negara |
![]() |
---|
Sentuhan Seni Dongkrak Harga Gerabah Melikan Hingga 5 Kali Lipat |
![]() |
---|