Breaking News:

Sosok

Sosok & Profil Abraham Samad, Heran jadi Saksi & Dikaitkan Polemik Ijazah Jokowi, Mantan Ketua KPK

Berikut sosok dan profil Abraham Samad, mantan Ketua KPK heran dipanggil jadi saksi hingga dikaitkan dengan polemik ijazah Jokowi.

Editor: ninda iswara
Capture YouTube Tribun Sinkawang
PROFIL ABRAHAM SAMAD - Abraham Samad, mantan Ketua KPK heran dipanggil jadi saksi hingga dikaitkan dengan polemik ijazah Jokowi. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011–2015, Abraham Samad, mengaku heran namanya terseret dalam kisruh soal dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.

Namanya mencuat setelah disebut tak hadir memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya pada Jumat, 9 Mei 2025.

Saat itu, polisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua orang saksi terkait kasus dugaan pemalsuan ijazah Jokowi, dan Abraham termasuk salah satu di antaranya.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa Abraham Samad tidak menghadiri pemeriksaan tersebut.

"MS (Michael Sentana) konfirmasi yang bersangkutan tidak hadir. Kemudian inisial AS (Abraham Samad), belum hadir dan belum ada konfirmasi ada dua itu yang terakhir hari Jumat up date-nya," ujar Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, saat memberikan keterangan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/5/2025).

Baca juga: Sosok & Profil Komarudin, Kaitkan Isu Ijazah Jokowi dengan Kurs Dollar, Gugat UGM, Advokat Makassar

Profil Abraham Samad

Nama Dr. Abraham Samad, S.H., M.H. tidak asing dalam dunia hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Ia dikenal sebagai aktivis sekaligus advokat yang vokal dalam memperjuangkan nilai-nilai antikorupsi.

Menjabat sebagai Ketua KPK dari tahun 2011 hingga 2015, Abraham juga merupakan sosok di balik pendirian Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi, sebuah LSM yang bergerak di bidang pengawasan dan pemberantasan korupsi.

Dikutip dari hasil penelusuran Tribunnews, Abraham Samad lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 27 November 1966.=

Kini, di usianya yang menginjak 58 tahun, ia tetap aktif menyuarakan berbagai isu hukum dan keadilan.

Ia adalah anak dari pasangan Andi Samad dan Siti Maryam, serta telah membangun rumah tangga bersama istrinya, Indriana Kartika.

Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak.

Riwayat Pendidikan

Perjalanan pendidikan Abraham Samad dimulai di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, tempat ia menempuh pendidikan hukum hingga meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) di usia 26 tahun.

Tak berhenti di sana, ia melanjutkan studi pascasarjana dan berhasil menyandang gelar Magister Hukum (M.H.) serta Doktor Hukum (Dr.) dari universitas yang sama.

Karier

Abraham Samad mengawali karier setelah lulus kuliah dan memutuskan untuk menjadi advokat pada 1995.

Untuk menunjang profesi yang digelutinya, ia pun mendirikan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diberi nama Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi.

LSM ini bergerak dalam kegiatan pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus korupsi, khususnya di Sulawesi Selatan.

Di sisi lain, Abraham Samad juga pernah mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Komisi Yudisial (KY). Namun, semuanya gagal hingga ia memutuskan mengikuti seleksi calon pimpinan KPK.

Baca juga: Sosok & Profil IF, Kades Lamongan Fotonya Viral Diduga Berduaan Bareng Sekdes di Hotel, KDRT Istri

PROFIL ABRAHAM SAMAD - Abraham Samad, mantan Ketua KPK heran dipanggil jadi saksi hingga dikaitkan dengan polemik ijazah Jokowi.
PROFIL ABRAHAM SAMAD - Abraham Samad, mantan Ketua KPK heran dipanggil jadi saksi hingga dikaitkan dengan polemik ijazah Jokowi. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Perjalanan Abraham Samad hingga menjadi ketua KPK tidaklah mudah.

Ia harus mengikuti setidaknya tiga kali seleksi, untuk bisa duduk di kursi nomor satu di lembaga negara tersebut.

Pada tanggal 3 Desember 2011, melalui voting pemilihan Ketua KPK oleh 56 orang dari unsur pimpinan dan anggota Komisi III asal sembilan fraksi DPR, Abraham Samad memperoleh suara terbanyak dan berhasil terpilih sebagai ketua KPK periode 2011 hingga 2015.

Saat menjabat sebagai ketua KPK, Abraham Samad pernah mengungkap kasus korupsi dari elit Partai Demokrat, seperti Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng. 

Heran Dikaitkan dengan Polemik Ijazah Jokowi

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, mengaku heran dengan informasi yang menyebutkan dirinya mangkir dari panggilan polisi dalam kasus tudingan ijazah Palsu Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Abraham Samad bahkan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menerima surat panggilan resmi dari pihak kepolisian.

“Saya ingin menginformasikan bahwa sampai detik ini saya belum pernah menerima undangan dari Polda Metro Jaya berkaitan dengan kasus ijazah Pak Jokowi,” kata Abraham Samad dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.

Lebih lanjut, Abraham Samad juga menegaskan bahwa dirinya tidak ada keterkaitan dengan kasus ijazah palsu Jokowi itu.

“Dan terus terang, saya heran mendengar informasi ini karena saya tidak ada hubungannya dengan kasus ijazah Pak Jokowi,” tambahnya.

Sebelumnya, polisi menjadwalkan pemeriksaan dua saksi dalam kasus tersebut, salah satunya Abraham Samad.

Namun, polisi menyebutkan bahwa Abraham Samad tidak menghadiri pemanggilan penyidik itu.

"MS (Michael Sentana) konfirmasi yang bersangkutan tidak hadir. Kemudian inisial AS (Abraham Samad), belum hadir dan belum ada konfirmasi ada dua itu yang terakhir hari Jumat up date-nya," ungkap Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/5/2025).

Reonald mengatakan, penyidik akan melakukan pemanggilan ulang sesuai prosedur yang berlaku.

"Biasanya kalau dia tidak datang, pas panggilan pertama biasanya dikasih waktu 3 sampai 6 hari. Kalau tidak juga baru panggilan kedua," imbuhnya.

Perkembangan Kasus

Sebelumnya, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya diketahui telah memeriksa saksi kasus dugaan ijazah palsu Jokowi tersebut, pada Kamis (8/5/2025).

Saksi terlapor yang diperiksa adalah anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) di antaranya Damai Hari Lubis, Kurnia Tri Royani, dan Rustam Effendi.

Satu saksi terlapor lagi yakni Rizal Fadillah, tapi dia tidak dapat hadir karena mengalami kecelakaan di Bandung.

Ketiga saksi terlapor yang hadir itu mulai di BAP sejak pukul 09.00 WIB.

Para saksi juga membawa sejumlah bukti-bukti diberikan kepada penyidik.

"Yang hadir pada hari ini memenuhi panggilan hanya tiga orang dari TPUA sendiri, yaitu Rustam Effendi, Damai Hari Lubis, dan Ibu Kurnia, dikarenakan Bapak Rizal Fadillah pasca memberikan keterangan di Mabes Polri di dua hari kemarin, itu pulang ke Bandung ditabrak oleh motor," tutur Juru Bicara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rahmat Himrandi, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

(TribunNewsmaker/BangkaPos)

Sumber: Bangka Pos
Tags:
Abraham SamadJokowiijazah
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved