Sosok Willy Aditya Anggota DPR Buat Ahmad Dhani Kicep, Ancam Usir Suami Mulan Jameela dari Rapat RUU

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Rapat revisi Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2004 tentang Hak Cipta digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (27/8/2025).

Agenda penting ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari dunia legislatif hingga industri musik, demi memperkuat perlindungan hukum terhadap karya intelektual di Indonesia.

Dipimpin oleh Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, rapat ini dihadiri oleh sejumlah pihak, antara lain Badan Legislasi (Baleg), perwakilan dari VISI (Vibrasi Suara Indonesia), Aliansi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), serta Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

Komisi XIII sendiri merupakan komisi baru yang dibentuk dalam periode 2024–2029, dengan ruang lingkup tugas di bidang reformasi regulasi hukum nasional, Hak Asasi Manusia (HAM), keamanan, dan penegakan hukum.

Sementara itu, Baleg tetap memegang peranan sentral dalam proses legislasi di DPR RI.

Baca juga: Interupsi Ariel & Judika, Ahmad Dhani Ditegur saat Rapat RUU, Willy: Kami Berhak Keluarkan Jenengan

Dari pihak industri musik, sejumlah organisasi tampil aktif menyuarakan kepentingannya.

VISI hadir sebagai serikat penyanyi Indonesia yang memperjuangkan keadilan royalti, transparansi, dan perlindungan hak cipta.

Sementara AKSI merupakan gerakan yang digagas oleh para pencipta lagu dan komposer, dengan misi utama memperjuangkan hak atas karya dan kontrol royalti mereka.

Sebagai bentuk penghargaan atas hasil karya, royalti menjadi salah satu topik utama dalam pembahasan ini. Royalti sendiri adalah kompensasi yang diberikan kepada pemilik hak suatu karya atau properti atas pemanfaatan yang dilakukan oleh pihak lain.

Dalam konteks industri kreatif, royalti bisa berasal dari musik, buku, paten, waralaba, hingga sumber daya alam.

Di Indonesia, pengelolaan royalti dalam industri musik menjadi tanggung jawab LMKN, lembaga yang selama ini menjadi perantara antara para pemilik karya dan pengguna.

Rapat ini berfokus pada pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Hak Cipta yang diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih kuat kepada para pencipta karya, khususnya di bidang musik dan seni.

Salah satu sorotan penting dalam revisi ini adalah penyesuaian regulasi dengan perkembangan teknologi terkini, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang kini mulai memainkan peran dalam proses penciptaan karya.

Namun, suasana rapat yang semula berjalan kondusif sempat memanas.

Ketegangan muncul ketika Ahmad Dhani, anggota Komisi X DPR RI sekaligus musikus yang juga mewakili AKSI, beberapa kali menginterupsi saat musisi Ariel NOAH dan Judika dari perwakilan VISI menyampaikan pandangannya.