Breaking News:

Dedi Mulyadi

3 Gubernur di Pulau Jawa Enggan Ikuti Dedi Mulyadi soal Barak Militer, Pilih Kembalikan ke Orang Tua

Tiga gubernur di Pulau Jawa ogah ikut kebijakan Dedi Mulyadi kirim siswa nakal ke barak militer, singgung aturan hingga kembalikan ke orang tua.

Editor: ninda iswara
Kompas.com/Faqih Rohman Syafei
SISWA MASUK BARAK - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi usai kegiatan Hari Pendidikan Nasional di Rindam III Siliwangi, Jalan Menado, Kota Bandung, Jumat (2/5/2025). Tiga gubernur di Pulau Jawa ini ogah ikuti kebijakan Dedi Mulyadi kirim siswa nakal ke barak militer. 

Luthfi tidak mempermasalahkan apabila Dedi Mulyadi memiliki pendekatan berbeda, namun ia menegaskan bahwa pendekatan militer bukan pilihan yang akan diterapkan di Jawa Tengah.

Menurutnya, anak-anak yang masih di bawah umur sebaiknya dikembalikan ke orangtua, sedangkan jika mereka telah cukup umur dan melakukan pelanggaran hukum, maka proses hukum tetap harus berjalan.

"Kalau anak di bawah umur, kita kembalikan ke orangtuanya. Kalau anak-anak sudah di atas umur, melakukan tindak pidananya, kita sidik tuntas terkait dengan tindak pidananya," tegas Luthfi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Senada dengan Gubernur Luthfi, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin, juga menolak pendekatan militer terhadap siswa.

Baca juga: Sosok & Profil Fito Ditapradja, Komika Bawa Materi soal Dedi Mulyadi, Kena Mental, Nonaktifkan IG

KEBIJAKAN DEDI MULYADI - Ahmad Luthfi, dalam debat perdana Pilgub Jateng, Rabu, (30/10/2024). Ahmad Luthfi tak ikuti kebijakan Dedi Mulyadi kirim siswa ke barak militer.
KEBIJAKAN DEDI MULYADI - Ahmad Luthfi, dalam debat perdana Pilgub Jateng, Rabu, (30/10/2024). Ahmad Luthfi tak ikuti kebijakan Dedi Mulyadi kirim siswa ke barak militer. (KPU)

Ia menilai, kedisiplinan memang penting, namun tidak harus diterapkan melalui pelatihan ala militer.

"Nggak lah, kita kan ada aturannya, kita bukan negara yang siap perang kok. Kita sudah tahu kedisplinan itu wajib. Di Jawa Tengah punya sekolah yang bekerja sama dengan militer dan mereka dilatih di sekolah," kata Gus Yasin di Semarang, Kamis (15/5/2025).

Menurutnya, pendidikan tetap menjadi fokus utama bagi siswa.

Ia menekankan pentingnya ketertiban, kedisiplinan, dan pemahaman bahwa masa muda adalah waktu untuk belajar.

Selain itu, Gus Yasin juga menyebutkan bahwa setiap daerah memiliki karakteristik dan pendekatan tersendiri terhadap masalah sosial.

"Setiap daerah punya permasalahan sendiri-sendiri yang tidak sama satu sama lain. Jawa Tengah punya keakraban yang berbeda dengan masyarakat Jawa Timur atau pun Jawa Barat," jelasnya.

Khofifah

Gubernur Jatim Khofifah mengatakan, tidak setuju jika melabeli anak dengan sebutan nakal.

“Ojo membanding-bandingkan rek, wes toh (jangan membanding-bandingkan, sudahlah). Ya Allah, saya itu sangat tidak setuju kalau mereka disebut anak nakal,” tegas Gubernur Khofifah saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (15/5/2025), dikutip dari TribunJatim. 

Khofifah bahkan menegaskan, tidak ada anak nakal.

Ia juga memiliki cara tersendiri dalam memaknai terminologi kata nakal.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Dedi MulyadiPramono AnungAhmad LuthfiKhofifah Indar Parawansa
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved