Program 100 Hari Kerja
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Langkah Tegas Tangani Siswa Tawuran
Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi dan Armuji.
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi dan Armuji.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, Eri Cahyadi dan Armuji telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Tak cuma untuk penataan pemerintah Kota Surabaya, Eri Cahyadi juga memberikan perhatian kepada para siswa yang ada di ibu kota Jawa Timur itu.
Terutama perhatian untuk para siswa SMP yang terlibat tawuran di Semolowaru Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Selasa (13/5/2025).
Langkah ini berbeda dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang memilih mengirim para siswa terindikasi nakal ke barak militer.
Cak Eri akan mengirim pelaku tawuran ke Kampung Anak Negeri (KANRI), untuk mendapatkan pendidikan karakter.
“Mendidik anak memerlukan sinergi antara lingkungan di rumah dengan lingkungan sekolah," katanya, dikutip Surya.co.id dari Kompas.com.
Eri telah meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk menangani tawuran antar siswa tersebut.
Satu di antaranya dengan memanggil orang tua dan pihak sekolah.
Selanjutnya, Dispendik akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk mengambil langkah lanjutan.
“Orangtua dari anak-anak itu akan kita panggil untuk duduk bersama para guru."
"Mereka (pelaku tawuran) kami kirim ke Kampung Anak Negeri yang selama ini sudah berjalan,” ujarnya.
Baca juga: Program 100 Hari Kerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Dana Rp 500 M untuk Bantuan Sekolah Lama
Nantinya, para pelajar tersebut akan mendapatkan pelatihan kedisiplinan, kerja sosial, pengembangan keterampilan, wawasan kebangsaan, keagamaan dan wirausaha.
“Kita berusaha secara maksimal memberikan pendidikan terbaik untuk masa depan anak Surabaya."
"Tapi kita tidak bisa sendiri, orangtua tetap menjadi kunci membangun karakter anak,” ucapnya.

Mirip Program Serupa
Meski tak mengikuti langkah Dedi Mulyadi, Cak Eri mengaku sebenarnya memiliki program serupa yang dijalankan sejak lama di Surabaya.
Bahkan, program tersebut sudah membuahkan hasil.
Program itu adalah Sekolah Kebangsaan.
"Pada tahun 2023 sebenarnya sudah kami lakukan hal yang sama. Program tersebut bernama Sekolah Kebangsaan," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di Surabaya (Jumat, 2/5/2025).
Seperti di Jawa Barat, program Sekolah Kebangsaan juga melibatkan pihak militer.
Tujuannya, untuk memperkuat disiplin anak di Surabaya.
Pada 2023, Sekolah Kebangsaan yang diinisiasi oleh Pemkot Surabaya menggandeng TNI AL melalui Pangkalan Angkatan Laut (Lanudal) Juanda.
Baca juga: Sosok Eri Cahyadi, Wali Kota yang Pimpin Daerah dengan UMK Tertinggi di Jawa Timur, Intip Hartanya
Berada di Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Sekolah Kebangsaan itu diikuti oleh 48 siswa dari jenjang SMP hingga SMA/SMK.
Setiap hari, puluhan remaja tersebut digembleng oleh personel TNI agar menjadi pribadi yang lebih disiplin sekaligus mandiri.
Mereka harus bangun pagi sekira pukul 04.30 WIB, kemudian mengikuti ibadah, apel pembinaan fisik, pelatihan baris berbaris, hingga materi wawasan kebangsaan.
Peserta juga materi mendapatkan pembekalan kiat kesuksesan untuk membentuk kharakter dan kepribadian mereka.
Hal ini penting mengingat beberapa peserta Sekolah Kebangsaan di antaranya merupakan mereka yang sempat terjaring razia karena terlibat kekerasan anak seperti tawuran.

Wali Kota Eri menjelaskan manfaat program tersebut. Selain mengantisipasi kegiatan negatif remaja, hal ini juga bisa memperkuat kharakter anak.
"Anak-anak ini sebenarnya memiliki kelebihan. Namun karena tidak tersalurkan jadi seperti ini (berpotensi menimbulkan kenakalan pada remaja)," katanya.
Karenanya, ke depan Pemkot Surabaya akan memperkuat Sekolah Kebangsaan tersebut melalui Sekolah Rakyat di Surabaya. Melalui wawasan kebangsaan, maka penguatan kharakter bisa dilakukan.
"Menggandeng militer itu sebenarnya untuk menyampaikan kebangsaan sekaligus kedisiplinan. Bukan untuk yang lainnya, misalnya fisik. Namun bagaimana anak-anak ini bisa disiplin, ketika ada waktu shalat Shubuh ya shalat Subuh."
"Pulang sekolah bisa shalat Ashar, ya shalat. Kedisiplinan ini yang kami perkuat," bebernya.
Cak Eri menyebut, program tersebut sukses menekan kasus tawuran hingga enakalan anak di Surabaya.
Para peserta Sekolah Kebangsaan turut menjadi duta kebangsaan kepada sebayanya.
Pada program Sekolah Rakyat nantinya, wawasan kebangsaan tidak lagi berada di kawasan militer.
Berlokasi di asrama yang telah disiapkan, Pemkot Surabaya akan menyisipkan materi kebangsaan dengan melibatkan TNI, misalnya TNI Angkatan Darat (TNI AD) melalui Komando Distrik Militer (Kodim).
"(Peserta program Sekolah Kebangsaan) selama ini, mohon maaf, banyak dari kalangan menengah ke bawah. Seringkali mereka kurang kasih sayang orangtua. Kedua adalah kurang perhatian. Sehingga, kami siapkan asrama- asrama," ujar Cak Eri.
Selain dengan TNI, penguatan kharakter tersebut juga akan menggandeng tokoh agama. "Jadi, anak-anak ini tetap bisa bersekolah seperti biasa namun kami lakukan wawasan kebangsaan dengan kerjasama bersama Dandim. Juga memperkuat akidah akhlakul karimah seperti ngaji," urainya.
Wali Kota Eri menegaskan, bahwa penguatan kharakter penting dalam memberikan pondasi anak di Surabaya.
"Ke depan tidak kami tempatkan di barak militer, tetapi di asrama. Asrama ini kami siapkan hingga anak kuliah seperti yang sudah ada selama ini ada seperti Sekolah Bibit Unggul," lanjutnya. (TribunNewsmaker/Surya)
Sumber: Surya
Program 100 Hari Kerja Bupati Bungo Jambi Dedy Putra, Siap Tuntaskan 2 Masalah Genting Ini |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Sabang Zulkifli Adam, PNS Boleh Tugas Dimana Saja, Asal Kerja Beres |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Siak Riau Afni Z, Diharapkan Tak Cuma Fokus Infrastruktur, tapi SDM |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Magetan Nanik Endang, Minta Seluruh ASN Optimal Melayani Masyarakat |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Bangka Barat Markus, Tak Ada Target tapi Tetap Punya Skala Prioritas |
![]() |
---|