Breaking News:

Dedi Mulyadi

Pramono Anung Kehilangan Panggung, Jakarta Bukan Sorotan Utama, Pengamat: Gara-gara Dedi Mulyadi

Pramono Anung kehilangan panggung, Jakarta bukan lagi sorotan utama, pengamat: Semua gara-gara Dedi Mulyadi yang terlalu mencuri perhatian

|
Tribun Jakarta
Pramono Anung kehilangan panggung, Jakarta bukan lagi sorotan utama, pengamat: Semua gara-gara Dedi Mulyadi yang terlalu mencuri perhatian 

Dedi Mulyadi Geser Kiblat Politik Nasional dari Jakarta ke Jawa Barat

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Di tengah hiruk-pikuk perpolitikan nasional, satu nama mencuat dan menggeser panggung kekuasaan dari ibu kota: Dedi Mulyadi. Ia bukan sekadar Gubernur Jawa Barat—ia adalah fenomena. Sosok yang perlahan namun pasti memindahkan kiblat politik nasional dari Jakarta ke Tanah Pasundan.

Jakarta, kota yang dulu tak pernah tidur, kini kehilangan sorot lampu. Pamor Gubernur DKI, Pramono Anung, memudar, tak lagi menjadi pusat perhatian.

Kini semua mata tertuju ke barat, ke seorang pemimpin dengan gaya nyentrik dan kebijakan kontroversial—yang justru digandrungi.

Analisis ini disampaikan pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, dalam kanal YouTube-nya, @adiprayitnoofficial, Jumat (23/5/2025).

“Harus kita akui, ketika Pilkada serentak dilaksanakan secara nasional di 545 kabupaten/kota dan provinsi, secara perlahan kiblat politik itu bukan di Jakarta lagi,” ungkap Adi.

“Ini secara perlahan mengarah ke Jawa Barat. Kenapa? Ya tentu tak lepas dari figur Dedi Mulyadi,” tambahnya.

Dulu, Jakarta adalah panggung utama. Sorotan media tak pernah berpaling.

Kursi Gubernur Jakarta dianggap sebagai batu loncatan menuju kursi RI 1. Jokowi dan Anies Baswedan adalah contoh nyata.

Tapi kini, cerita itu mulai usang. Era baru telah datang—dan Jawa Barat adalah pusatnya.

Dedi Mulyadi tampil berbeda. Ia bukan politisi biasa. Ia menabrak pakem, menerobos zona nyaman, dan menancapkan pengaruh dengan cara yang tak lazim.

“Dedi Mulyadi itu membuat manuver-manuver politik yang cenderung tidak biasa,” ujar Adi.

“Apa yang dilakukannya selalu membetot perhatian karena memberi sentuhan baru, terobosan yang tidak umum. Upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah yang selama ini dibiarkan menggantung.”

Berkat Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer

Salah satu gebrakan yang menjadi sorotan adalah pembentukan Satgas Antipremanisme, yang bahkan kini diadopsi secara nasional. Tapi yang paling menyentak adalah kebijakan membina siswa nakal di barak militer.

Halaman
12
Tags:
Dedi MulyadiPramono AnungJawa BaratJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved