Breaking News:

Dedi Mulyadi

Pramono Anung Kehilangan Panggung, Jakarta Bukan Sorotan Utama, Pengamat: Gara-gara Dedi Mulyadi

Pramono Anung kehilangan panggung, Jakarta bukan lagi sorotan utama, pengamat: Semua gara-gara Dedi Mulyadi yang terlalu mencuri perhatian

|
Tribun Jakarta
Pramono Anung kehilangan panggung, Jakarta bukan lagi sorotan utama, pengamat: Semua gara-gara Dedi Mulyadi yang terlalu mencuri perhatian 

“Nyatanya, pengakuan dari sejumlah siswa yang dikirim ke barak, mereka berubah total—tak lagi nakal, tak lagi ugal-ugalan,” kata Adi.

“Ini mungkin bukan solusi segalanya, tapi ini adalah eksperimen sosial yang membetot perhatian publik.”

Kebijakan lainnya—yang tak kalah kontroversial—adalah pelarangan meminta sumbangan di pinggir jalan dan pelarangan wisuda untuk jenjang SD hingga SMA. Semua menuai pro-kontra.

Tapi justru dari sanalah Dedi Mulyadi menjadi bahan pergunjingan nasional, hampir setiap hari.

“Itu adalah kebijakan-kebijakan yang dalam banyak hal selalu menjadi pergunjingan,” jelas Adi.

Bukan hanya kebijakan, tapi cara menyebarkannya pun berbeda. Media sosial menjadi panggung utama Dedi Mulyadi.

Puluhan juta pengikut menyaksikan langsung setiap langkahnya. Sementara, Pramono Anung tertinggal dalam hal eksposur digital.

“Orang tak lagi bicara tentang Jakarta. Tak lagi bertanya siapa Gubernur Jakarta,” ujar Adi.

“Bukan karena program Pramono tak bagus, tapi resonansi dan exposure-nya tak sekuat Dedi Mulyadi.”

Dan kini, menurut Adi, tiada hari tanpa Dedi Mulyadi di perbincangan publik.

“Wajar kalau kemudian secara perlahan, per hari ini, satu-satunya kepala daerah yang selalu menjadi pergunjingan adalah Kang Dedi Mulyadi,” pungkasnya.

Tribun Newsmaker | Tribun Jakarta 

 

Tags:
Dedi MulyadiPramono AnungJawa BaratJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved