Sosok
Sepak Terjang Deddy Nur Palakka, Kader PSI Sebut Jokowi Bak Nabi, Bertahun-tahun Jadi Juru Masak
Inilah sepak terjang Deddy Nur Palakka, kader PSI sebut Jokowi penuhi syarat jadi Nabi, bertahun-tahun berkarier jadi juru masak.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
"Ngga ada yang berlebihan dalam ruang idea bro @jhonsitorus_19. Kalau saya menulis bahwa Jhon juga bisa jadi nabi baru apa yang saya langgar, ini pikiran bebas saya saja,”
“Cuman reaksi Jhon dkk ternyata lumayan bersemangat, jadi mari kita lanjutkan narasi ini sampai benar-benar kejadian," timpalnya.
Berujung Minta Maaf
Setelah membuat gaduh di medsos dengan unggahannya yang menyebut Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi mempunyai syarat sebagai Nabi, akhirnya, kader PSI Dedy Nur Palakka minta maaf.
Dalam klarifikasinya, Dedy Nur Palakka menyebut pernyataannya Jokowi punya syarat sebagai Nabi tidak mempresentasikan sikap partainya yakni PSI.
Klarifikasi dan permintaan maaf Dedy Nur Palakka ini disampaikan setelah ia mendapat teguran dari PSI buntut cuitannya di medsos X (dulu Twitter) yang menyebut Jokowi penuhi syarat sebagai nabi.
Teguran partai terhadap Dedy Nur Palakka ini dilayangkan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PSI Bali usai pernyataan Dedy Nur Palakka viral di platform X.
Akibat teguran DPW PSI Bali tersebut, akhirnya Dedy Nur Palakka pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
PSI mengingatkan Dedy Nur Palaka bahwa isu yang dilontarkan sangat sensitif dan mengganggu keberagaman masyarakat.
“DPW PSI Bali telah memberikan teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab organisasi terhadap sensitivitas publik dan keberagaman pandangan masyarakat,” tulis Dedy Nur Palakka dalam keterangannya.
Maka Dedy Nur Palakka pun memastikan bahwa pernyataannya tidak mewakili PSI sama sekali.
“Pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan,” jelasnya.
Maka dari itu Dedy meminta maaf atas pernyataannya dan meminta maaf kepada seluruh umat beragama yang tersinggung dengan pernyataannya.
Klarifikasi ini disampaikan Dedy Nur Palakka dalam sebuah cuitan di akun media sosial X (dulunya Twitter) miliknya, @DedynurPalakka, Kamis (12/6/2025).
Berikut bunyi klarifikasi Dedy selengkapnya:
“Terkait polemik atas pernyataan saya beberapa waktu lalu mengenai Pak Jokowi memenuhi syarat sebagai nabi, dengan ini saya, Dedy Nur Palakka, menyampaikan klarifikasi sebagai berikut:
1. Pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan.
2. DPW PSI Bali telah memberikan teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab organisasi terhadap sensitivitas publik dan keberagaman pandangan masyarakat.
3. Dengan kesadaran penuh, saya mencabut pernyataan tersebut, demi menjaga ruang dialog publik yang sehat dan tidak menimbulkan salah tafsir yang berlarut-larut.
4. Saya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan setulus-tulusnya kepada masyarakat, seluruh umat beragama, serta pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersinggung oleh pernyataan tersebut.
Saya berkomitmen untuk tetap menjaga etika publik, belajar dari dinamika ini, dan memperkuat semangat demokrasi yang sehat, jujur, dan terbuka.
Terima kasih atas kritik, masukan, dan pengertian dari berbagai pihak,” tulisnya di platform X.