Jepara Jawa Tengah Suguhkan Pantai untuk Liburan Keluarga, Ramah Anak, Cuma 11 Menit dari Pusat Kota

Pantai di Jepara Jawa Tengah yang cocok untuk liburan keluarga, ramah anak dan banyak wahana yang tersedia, waktu tempuh cuma 11 menit dari pusat kota

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terletak di Desa Bandengan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Pantai Bandengan menyimpan keindahan alam sekaligus kisah sejarah yang menarik.

Pantai ini dikenal dengan berbagai nama, di antaranya Pantai Tirta Samudra dan Klein Scheveningen, sebuah julukan yang lahir dari kenangan RA Kartini.

Dahulu, pantai yang menghadap ke Laut Jawa ini sering menjadi tempat favorit RA Kartini.

Sosok pahlawan nasional itu gemar berkunjung ke sini, menikmati keindahan alam bersama orang-orang terdekatnya.

Daya Tarik Pantai Bandengan
Pantai Bandengan terkenal dengan hamparan pasir putih dan air laut yang jernih.

Keindahan dan kejernihan airnya membuat pantai ini cocok untuk mandi laut, terutama di pagi hari dan sore menjelang matahari terbenam.

Tak hanya anak-anak dan remaja, wisatawan mancanegara pun gemar bermain air di pantai ini.

Selain itu, pengunjung juga dapat bersantai di bawah shelter, menikmati semilir angin pantai yang bebas polusi.

Berlokasi di kawasan seluas sekitar 16 hektar dan dikelilingi oleh pepohonan rindang, Pantai Bandengan menjadi tempat ideal untuk berbagai aktivitas luar ruang seperti berkemah, bersepeda santai, atau bermain voli pantai.

Bagi pecinta wahana permainan air, tersedia berbagai pilihan menarik seperti kano, ATV, banana boat, hingga jet ski.

Pantai ini juga kerap digunakan untuk menyelenggarakan berbagai event seperti motor cross dan festival layang-layang tingkat regional, nasional, bahkan internasional.

Asal-Usul Nama Pantai Bandengan
Di balik keindahannya, Pantai Bandengan juga memiliki kisah menarik tentang asal-usul namanya.

Menurut cerita masyarakat setempat, dahulu seorang pemuda bernama Amir Hasan, yang masih memiliki kekerabatan dengan Sunan Muria, melakukan perjalanan spiritual untuk memperdalam ilmu agama Islam.

Dalam perjalanannya menuju Kepulauan Karimunjawa, ia singgah di sebuah desa yang kini dikenal sebagai Desa Nyamplungan.