Kabar Wilayah
Cengkareng, Kalideres dan 3 Kecamatan Lainnya Jadi Sarang Judol di Jakarta, Transaksi Ratusan Miliar
Di balik gemerlap ibu kota, DKI Jakarta justru menyimpan potret kelam sebagai salah satu pusat aktivitas judi online terbesar di Indonesia.
Penulis: Sinta Manila
Editor: Tim TribunNewsmaker
Di balik gemerlap ibu kota, DKI Jakarta justru menyimpan potret kelam sebagai salah satu pusat aktivitas judi online terbesar di Indonesia. Aktivitas tersebut tekonsentrasi di lima kecamatan dengan jumlah transaksi paling tinggi di Cengkareng.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fenomena judi online di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Data terbaru menunjukkan bahwa DKI Jakarta menempati posisi kedua sebagai provinsi dengan jumlah pelaku judi online terbanyak di Tanah Air.
Ironisnya, sebagian besar aktivitas ilegal ini terkonsentrasi hanya di lima kecamatan, termasuk Kemayoran dan Cengkareng.
Judi online merupakan bentuk perjudian yang dilakukan melalui jaringan internet, mencakup berbagai jenis permainan seperti taruhan olahraga, kasino virtual, lotere digital, bingo, hingga kompetisi esports.

Cukup dengan perangkat seperti smartphone, laptop, atau tablet yang terhubung ke internet, siapa pun dapat mengakses situs-situs judi dari mana saja, kapan saja.
Kemudahan akses inilah yang membuat judi online menjadi ancaman tersembunyi namun nyata.
Aktivitas ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga memberikan dampak yang luas—merugikan ekonomi keluarga, memicu masalah sosial, bahkan menimbulkan gangguan psikologis bagi para pelakunya.
Menurut laporan dari Kompas.com tahun 2024, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa judi online telah menjangkau seluruh provinsi di Indonesia.
Satgas Pemberantasan Judi Online mencatat bahwa total nilai transaksi judi online secara nasional mencapai angka triliunan rupiah.

DKI Jakarta sendiri mencatatkan 238.568 pelaku dengan nilai transaksi fantastis, yakni mencapai Rp 2,3 triliun. Lima kecamatan di ibu kota tercatat sebagai penyumbang terbanyak aktivitas ini:
1. Cengkareng, Jakarta Barat – Tercatat sebagai wilayah dengan jumlah pemain terbanyak, mencapai 14.782 orang, dengan nilai transaksi mencapai Rp 176 miliar.
2. Kalideres, Jakarta Barat – Menyusul dengan 9.825 pelaku, dan nilai transaksi sekitar Rp 113 miliar.
3. Tambora, Jakarta Barat – Meskipun jumlah pelakunya lebih rendah, yakni 7.916 orang, perputaran uangnya justru lebih tinggi, mencapai Rp 196 miliar.
4. Penjaringan, Jakarta Utara – Tercatat 7.127 pelaku, dengan nilai transaksi Rp 108 miliar.
5. Kemayoran, Jakarta Pusat – Menyumbang 6.080 pelaku, dengan transaksi sebesar Rp 118 miliar.
