Sosok & Profil Hanung Budya Tersangka Baru Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Eks Presdir PT Badak NGL

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nama Hanung Budya Yuktyanta (HB) kembali mencuat ke publik setelah ditetapkan sebagai salah satu dari sembilan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Subholding bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk periode 2018–2023.

Hanung bukanlah sosok asing di tubuh Pertamina.

Ia dikenal sebagai mantan petinggi perusahaan BUMN energi tersebut dan pernah menduduki sejumlah jabatan strategis selama kariernya.

Dalam kasus ini, Hanung Budya Yuktyanta disebut-sebut bersekongkol dengan tersangka lain, termasuk Riza Chalid.

Baca juga: Sosok & Profil Toto Nugroho Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Lulusan Amerika, Karir Moncer

Daftar kesembilan tersangka baru yang diumumkan Kejaksaan Agung (Kejagung), Kamis (10/7/2025):

1. Alfian Nasution (AN) selaku Vice President Supply dan Distribusi PT Pertamina;
2. Hanung Budya Yuktyanta (HB) selaku Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina;
3. Toto Nugroho (TN) selaku VP Integrated Supply Chain. 
4. Dwi Sudarsono (DS) selaku VP Crude and Trading PT Pertamina tahun 2019-2020; 
5. Arief Sukmara (AS) selaku Direktur Gas Petrochemical Pertamina International Shipping;
6. Hasto Wibowo (HW) selaku VP Integrated Supply Chain tahun 2019-2020;
7. Martin Haendra (MH) selaku Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021;
8. Indra Putra (IP) selaku Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi;
9. Mohammad Riza Chalid (MRC) selaku Beneficial Owner PT Orbit Terminal Merak.

Karier Panjang di Pertamina

Perjalanan Hanung di Pertamina dimulai sejak awal 2000-an dan terus menanjak.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Pemasaran dan Distribusi pada tahun 2006 hingga 2007, kemudian dipercaya menjadi Deputi Direktur Pemasaran pada periode 2007–2010.

Kariernya terus melesat hingga akhirnya menduduki posisi Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina pada tahun 2014, sebuah jabatan strategis yang mengawasi urusan pemasaran produk dan perdagangan niaga perusahaan minyak pelat merah tersebut.

Tak hanya itu, Hanung juga sempat dipercaya menjabat sebagai Presiden Direktur PT Badak NGL, anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang gas alam cair, pada periode 2010 hingga 2012.

Terseret dalam Dugaan Kasus Korupsi

Dalam kasus korupsi terbaru yang diusut Kejaksaan Agung ini, Hanung Budya Yuktyanta diduga terlibat bersama beberapa nama lain, termasuk Riza Chalid, seorang figur yang kerap dikaitkan dalam skandal-skandal besar sektor energi.

Mereka diduga bersekongkol dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan minyak mentah serta produk kilang yang merugikan keuangan negara.

Ini bukan pertama kalinya nama Hanung terseret dalam penyelidikan aparat penegak hukum.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, ia pernah diperiksa oleh Kejaksaan Agung pada tahun 2016 sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi pembayaran jasa transportasi dan handling BBM fiktif oleh PT Pertamina Patra Niaga kepada PT Ratu Energy Indonesia untuk tahun anggaran 2010–2014.