Ponsel Hilang, Isi WA Arya Daru dengan Keluarga Sudah Dikantongi Polisi: Pembuktian Kondisi Korban

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penyelidikan atas kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan (ADP) terus berlanjut.

Meski ponsel milik almarhum, Samsung S22 Ultra 5G, hingga kini belum ditemukan, polisi memastikan hal itu tak menjadi penghalang dalam mengungkap kebenaran di balik kematian misteriusnya.

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya melalui AKBP Reonald Simanjuntak, Kasubbid Penmas, mengungkap bahwa tim penyelidik tetap bisa melacak jejak digital ADP meski ponsel korban belum ditemukan.

"Untuk handphone korban yang jenisnya Samsung S22 Ultra 5G, sampai sekarang masih belum ditemukan, dan masih dalam pencarian," ujar Reonald, dikutip dari YouTube Metro TV pada Minggu (27/7/2025).

Namun demikian, ia menegaskan bahwa hilangnya perangkat tersebut tidak menghambat proses penyelidikan.

"Tapi handphone tersebut tidak menjadi kendala bagi tim penyelidik dari Direktorat Umum Polda Metro Jaya untuk mengungkap fakta yang terjadi terhadap korban ADP," lanjutnya.

Baca juga: Isi Rekam Medis yang Ada di Tas Ransel Arya Daru yang Ditinggalkan di Rooftop Kemenlu, Idap Penyakit

Laptop Korban Jadi Petunjuk Kunci

Terobosan dalam penyelidikan justru datang dari perangkat lain milik korban.

Tim forensik siber berhasil membuka laptop milik Arya, yang ternyata masih tersinkronisasi dengan akun WhatsApp-nya.

Hal ini membuka akses terhadap riwayat komunikasi almarhum sebelum meninggal dunia.

"Laptop itu setelah dicek oleh penyelidik, setelah dibuka oleh penyelidik dari laboratorium forensik siber, ternyata WA-nya masih konek dengan laptop tersebut," ungkap Reonald.

Ia menambahkan bahwa temuan ini menjadi kunci penting dalam membuka jalur penyidikan.

"Itu yang membuat penyelidik agak lebih memudahkan dan menemukan jalan atau fakta apa yang terjadi kepada korban," katanya lagi.

Laporan Penyelidikan Segera Dibahas

Polisi juga telah mengantongi hasil autopsi dan forensik terkait jasad Arya.

Sejak Jumat lalu, tim penyelidik mulai menyusun laporan lengkap dari hasil investigasi tersebut.

"Dari Jumat kemarin, dari tim penyelidik sudah menyusun menyiapkan laporan hasil penyelidikan," kata Reonald.

Rencananya, laporan tersebut akan dibahas dalam gelar perkara yang melibatkan berbagai ahli pada Senin, 28 Juli 2025.

"Yang mana besok (28 Juli 2025) akan dibahas dalam gelar perkara terhadap seluruh ahli yang akan diadakan besok," ujarnya.

Baca juga: Temuan Baru Isi Tas Diplomat Kemlu Arya Daru, Tak Hanya Rekam Medis, Ada Pakaian hingga Alat Kantor

Kriminolog: HP Hanya Pelengkap, Polisi Sudah Punya Komunikasi Kunci

Sementara itu, kriminolog Lucky Nurhadiyanto meyakini bahwa meskipun ponsel korban belum ditemukan, polisi kemungkinan besar sudah mengantongi percakapan penting antara Arya dengan orang-orang terdekatnya.

"Komunikasi apa yang terjadi antara almarhum dengan keluarganya saya pikir polisi juga sudah mengantongi," ucap Lucky.

Menurutnya, keberadaan ponsel kini hanya menjadi pelengkap dalam pembuktian kasus ini.

"Sehingga saya pikir keberadaan handphone menjadi alat bukti pelengkap saja dalam konteks untuk melakukan pembuktian kondisi yang dialami oleh korban," tambahnya.

Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas pada 8 Juli 2025.

Sudah lebih dari dua pekan sejak jasadnya ditemukan, namun misteri kematiannya masih belum terjawab.

Kondisi jenazah yang janggal, kepala terbungkus lakban dan kamar kos yang terkunci dari dalam, menjadi pemicu munculnya beragam spekulasi.

Polisi masih menyelidiki apakah Arya menjadi korban pembunuhan atau memilih mengakhiri hidupnya sendiri.

Publik pun menanti kepastian dari aparat penegak hukum atas misteri kematian sang diplomat muda yang penuh teka-teki ini.

(TribunNewsmaker/TribunBogor)